TRIBUNHEALTH.COM - Sel kulit mati merupakan sel-sel kulit yang mengalami pengelupasan baik dari wajah atau tubuh yang akan digantikan dengan sel-sel yang baru.
Pasalnya kulit secara alami mengalami pergantian kulit dalam beberapa waktu sekali.
Pergantian kulit ini menghasilkan sel-sel kulit mati, apabila sel-sel kulit mati tersebut tidak dibersihkan dapat menyebabkan penumpukan sel-sel kulit mati.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Skin Barrier yang Rusak hingga Cara Mencegah Keparahan Kerusakannya

Baca juga: Butuh Waktu Berapa Lama untuk Menyembuhkan Skin Barrier yang Rusak? Begini Penjelasan dr. Desidera
Tanda-tanda kulit mengalami penumpukan sel kulit mati
dr. Carmelita Christina menjelaskan, umumnya tanda-tanda kulit yang memiliki penumpukan sel kulit mati dapat diketahui dari jenis kulit masing-masing orang.
Untuk kulit kering dan cenderung normal, penumpukan sel kulit mati biasanya ditandai dengan kulit terlihat kusam dan tidak glowing.
Kulit kusam dan tidak glowing ini disebabkan karena kulit memiliki banyak tumpukan sel kulit mati dan tidak dibersihkan.
Sedangkan untuk kulit berminyak atau oily jika terjadi penumpukan sel kulit mati ditandai dengan munculnya komedo dan jerawat.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Kecantikan, dr. Carmelita Christina yang dilansir oleh TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video program Tribun Lampung Podcast.
Baca juga: 4 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika Skin Barrier Sedang Bermasalah, Simak Ulasan dr. Desidera

Baca juga: dr. Desidera Husadani Bagikan Tips Memilih Skincare yang Tepat untuk Menjaga Kesehatan Skin Barrier
Menurut dr. Carmelita Christina, ketika sel-sel kulit mati pada jenis kulit berminyak tidak diangkat, tidak dilakukan eksfoliasi secara rutin, dapat menyebabkan pori-pori mudah tersumbat.
Alhasil penumpukan sel kulit mati tersebut tercampur dengan produksi minyak yang berlebih, tercampur dengan sisa make up, debu atau kotoran yang menyebabkan kulit berminyak mudah berjerawat.
Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengatasi penumpukan sel-sel kulit mati adalah dengan melakukan eksfoliasi.
Eksfoliasi dinilai dapat mempercepat proses pengelupasan sel-sel kuli mati serta menjaga kesehatan kulit.
Eksfoliasi sendiri sebaiknya dilakukan dan disesuaikan dengan masing-masing jenis kulit.
Baca juga: Tak Hanya Kulit Wajah Saja, Kulit Tubuh Juga Membutuhkan Eksfoliasi, Berikut Ulasan dr. Carmelita

Baca juga: dr. Carmelita Christina Sebut Semua Jenis Kulit Membutuhkan Eksfoliasi, Berikut Ulasannya
Durasi waktu eksfoliasi
dr. Carmelita Christina menyebutkan, untuk durasi waktu melakukan eksfoliasi dapat disesuaikan dengan masing-masing jenis kulit.
Pentingnya memahami jenis kulit karena nantinya jenis kulit tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam pemilihan eksfoliasi.
Eksfoliasi sendiri terdapat dua jenis, yaitu mechanical eksfoliasi dan chemical eksfoliasi.
Mechanical eksfoliasi adalah teknik untuk mengangkat sel-sel kulit mati dengan menggunakan bahan fisik seperti scrub, sponge, ataupun brush untuk wajah.
Sedangkan chemical eksfoliasi adalah teknik untuk mengangkat sel-sel kulit mati dengan menggunakan bahan kimiawi seperti AHA dan BHA.
Baca juga: Sebelum Gunakan AHA dan BHA untuk Eksfoliasi, Kenali Perbedaan dari Keduanya Berikut Ini

Baca juga: Mengenal Perbedaan Mechanical Eksfoliasi dan Chemical Eksfoliasi, Mana yang Lebih Baik?
dr. Carmelita Christina menuturkan, untuk jenis kulit kering dan sensitif sebaiknya hindari eksfoliasi menggunakan scrub.
Kulit kering dan sensitif sebaiknya memilih chemical eksfoliasi dengan kosentrasi yang paling rendah.
Gunakan chemical eksfoliasi tersebut dengan perlahan, misalnya penggunaan pertama kali gunakan sekali dalam satu minggu.
Kemudian jika kulit tidak bermasalah dapat dinaiknya perlahan menjadi dua kali dalam seminggu.
Untuk pemilik kulit normal, biasanya memiliki kulit yang tidak rewel dan mudah dilakukan perawatan.
Kulit normal dapat melakukan mechanical ataupun chemical eksfoliasi disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk mechanical eksfoliasi menggunakan scrub dapat dilakukan dua kali dalam seminggu.
Sedangkan untuk chemical eksfoliasi dapat menggunakan skincare dalam bentuk toner yang ringan dan dapat digunakan setiap hari.
Baca juga: dr. Desidera Husadani Bagikan Tips Memilih Skincare yang Tepat untuk Menjaga Kesehatan Skin Barrier

Baca juga: Muka Sering Memerah Pertanda Tidak Cocok Dalam Penggunaan Skincare, Begini Ulasan dr. Desidera
Bagi pemilik kulit berminyak atau oily sebaiknya melakukan chemical eksfoliasi dengan memilih skincare dengan kandungan BHA.
Eksfoliasi untuk kulit berminyak dapat dilakukan dua kali dalam seminggu.
Meskipun memiliki kulit berminyak, dr. Carmelita menghimbau untuk tetap menggunakan pelembab setelah melakukan eksfoliasi.
"Untuk kulit yang berjerawat dan oily pesan saya jangan terlalu beranggapan kalau kulit yang acne harus selalu dibikin kering."
"Eksfoliasi dilakukan agar kulit mati tidak menyumbat, tapi harus diimbangi dengan penggunaan pelembab dalam bentuk gel, lotion, atau oil free."
"Supaya hidrasi kulit terjaga, karena pada dasarnya kulit juga membutuhkan air di dalam kulit."
Baca juga: Amankah Penggunakan Produk Skincare All in One untuk Kulit Wajah dan Badan? Begini Ulasan Dokter
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Kecantikan, dr. Carmelita Christina yang dilansir dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video program Tribun Lampung Podcast pada 22 Agustus 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)