TRIBUNHEALTH.COM - Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah yang menyebabkan darah menjadi sulit membeku.
Kondisi ini terjadi akibat kekurangan faktor pembekuan darah atau koagulasi di dalam tubuh.
dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) menerangkan jika hemofilia adalah kondisi yang bersifat genetik atau diturunkan dari anggota keluarga.
Pemeriksaan untuk mengetahui derajat keparahan hemofilia
Sebelum mengetahui derajat keparahan hemofilia, dokter harus melihat pemeriksaan dasar terlebih dahulu.
Dalam pemeriksaan dasar terdapat pemeriksaan darah lengkap.
"Apa yang kita dapati biasanya tidak terlalu bermakna kalau perdarahannya tidak banyak," ulas dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K).
Baca juga: Demi Menjaga Kesehatan Masyarakat, Menkes Berencana Lengkapi Fasilitas Puskesmas dan Posyandu
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Baca juga: Bagaimana Cara Menghentikan Kebiasaan Menggertakan Gigi saat Tidur? Simak Tips dari drg. Callista
dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) mengatakan jika terdapat screening perdarahan.
Biasanya screening perdarahan juga dilakukan saat hendak melakukan operasi maupun melahirkan.
"Jadi nanti ada APTT memanjang," kata dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K).
Protrombin Time (PT) dan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) adalah pemeriksaan untuk mengetahui proses pembekuan darah yang diukur dalam satuan detik.
Pemeriksaan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) digunakan untuk menguji pembekuan darah melalui jalur intrinsik dan jalur bersama yaitu faktor pembekuan XII, prekalikren, kininogen, XI, IX, VIII, X, V, protrombin dan fibrinogen.
"Begitu itu nanti memanjang, kita akan memeriksa analisa faktor. Terdapat 13 faktor pembekuan, namun di Indonesia tidak semua faktor tersebut bisa kita periksa dari 13 itu," timpal dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K).
Dari ke-13 faktor tersebut hanya bisa dilakukan pemeriksan faktor VIII dan IX.
Baca juga: Cara Mencegah Gigi Sensitif Kambuh Kembali, Perhatikan Penjelasan drg. Callista Argentina
Baca juga: Haruskah Konsumsi Antibiotik Sampai Habis jika Sudah Sehat? Ini Tanggapan dr. Alia Kusuma Rachman
Setelah APTT memanjang barulah akan diperiksa faktor VIII dan IX.
"Setelah itu didapat, barulah kita tahu oh ini faktor VIII nya rendah maka dia hemofilia A. Oh ini faktor IX nya rendah maka ini hemofilia B," ulas dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K).
Setelah diketahui jenis hemofilia yang dideritanya, maka akan ditentukan pula derajat keparahannya.
"Derajatnya sih sama, hemofilia A dan B," ungkap dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K).
Berdasarkan keterangan dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) terdapat derajat ringan, sedang, dan berat.
Apabila seseorang mengalami derajat ringan maka sekitar 5-40 persen hasil pembekuan darahnya.
Jika derajat sedang maka sekitar 1-5 persen hasil pembekuan darahnya.
Sementara derajat berat adalah yang paling berat, yaitu kurang dari 1 persen.
Baca juga: Tak Hanya Kulit Wajah Saja, Kulit Tubuh Juga Membutuhkan Eksfoliasi, Berikut Ulasan dr. Carmelita
Baca juga: Jika Glaukoma Terjadi pada Satu Mata, Mungkinkah Terjadi Resiko Kebutaan pada Dua Mata?
"Jadi bisa nol koma sekian-sekian persen," sambung dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) dalam tayangan Tribun Health.
"Bayangkan itu, kita normal di atas 40%. Faktor pembekuan dia hanya nol koma sekian. Artinya jangan terkejut juga nih si anak," paparnya.
"Kalau dia cabut gigi, nggak berhenti-berhenti darahnya. Kalau dia ikut sunatan masal dia berdarah terus, gitu karena dia tidak mempunyai faktor pembekuan tersebut," lanjut dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K).
Umumnya penyebab utama hemofilia adalah masalah pada gen, alias mutasi genetik yang membuat tubuh tak cukup memiliki faktor pembekuan tertentu.
Baca juga: Luka Diabetes Rupanya Bisa Disebabkan oleh Hal Ini, Simak Ulasan dr. Ivo Devi Kristyani, Sp.B
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 14 Mei 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.