TRIBUNHEALTH.COM – Hingga saat ini, masih ada sebagian orang yang ragu untuk pergi ke psikolog terkait masalah kesehatan mentalnya.
Padahal, berkonsultasi dengan psikolog merupakan keputusan terbaik lantaran bisa membantu mengatasi masalah mental yang dialami oleh seseorang.
Isu kesehatan mental memang belum terlalu dianggap serius oleh sebagian masyarakat.
Bahkan beberapa orang menganggap hanya seseorang yang memiliki gangguan jiwa saja yang perlu mendatangi psikolog.
Baca juga: Cara Memilih Pasta Gigi yang Benar untuk Gigi Sensitif, Simak Tips dari drg. Callista Argentina

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Kandungan pada Pasta Gigi khusus Gigi Sensitif yang Tak Bisa Diremehkan
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktik Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Baca juga: Deteksi Penyakit Sejak Dini dengan Rutin Lakukan Pemeriksaan Kesehatan, Ini Imbauan Dokter

Baca juga: Tak Sembarangan, Dokter Jelaskan Cara Ketahui Masalah Kesehatan yang Disebabkan oleh Bakteri
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Pertanyaan:
Seseorang yang memiliki masalah mental umumnya disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog.
Namun sebagian orang menganggap jika orang-orang yang datang ke psikolog mengalami gangguan jiwa.
Sehingga ada beberapa orang yang enggan untuk ke psikolog atau psikiater.
Bagaimana solusi akan masalah ini pak?
Dinanti, Tinggal di Jepara.
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Sebenarnya yang ke psikolog bukanlah orang-orang yang mengalami gangguan jiwa.
Kalau yang sudah mengalami gangguan jiwa, misalnya mata atau pandangan pasien sudah kosong dan tidak bisa memejamkan mata serta konsentrasinya sudah benar-benar hilang, 3 hari 3 malam tidak bisa tidur, mengoceh sendiri, itu sudah termasuk gangguan jiwa.
Baca juga: dr. Zahra Ayu Sp.KK Sampaikan Cara Mengatasi Dampak yang Timbul Akibat Penggunaan Krim Steroid

Baca juga: Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut Sebut Kombinasi Sejumlah Faktor Bisa Menjadi Penyebab Sariawan
Pasien tersebut sebaiknya dibawa ke psikiater atau ke rumah sakit jiwa.
Tetapi kalau gangguan-gangguan yang sifatnya masih stabil, emosinya stabil, sulit tidur tapi masih bisa tidur, ada sedih atau trauma, maka bisa mendatangi psikolog.
Sehingga kondisi tersebut bisa segera ditangani.
Jadi jarak antara gangguan jiwa sampai ke gangguan sedih atau gangguan trauma prosesnya juga panjang.
Karena trauma-trauma yang mendalam, kesedihan-kesedihan yang mendalam, seolah-olah ingin teriak, dan kemudian benar-benar teriak, mengoceh sendiri, sudah pandangan kosong, maka perlu ke psikiater.
Tapi kalau ingin teriak namun masih memiliki rasa malu maka bisa ke psikolog.
Baca juga: Asal Beri Anak Obat Antibiotik Tanpa Resep Dokter, dr. Alia Kusuma Sebut Bahaya yang Mengintai
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.