TRIBUNHEALTH.COM - Kanker payudara dikenal sebagai penyakit yang ganas.
Penyakit kanker payudara telah banyak dialami masyarakat, khususnya wanita Indonesia.
Dikenal sebagai penyakit yang berisiko tinggi terhadap kematian, pasien kanker payudara masih memiliki angka harapan hidup yang cukup baik.
Baca juga: Tak Hanya Benjolan, Gejala Kanker Payudara Termasuk Puting Terbalik dan Keluarnya Cairan Selain ASI
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, dr. Upick A. Miskad, PhD., Sp.PA(K) menjelaskan, kunci terpenting dari penanganan penyakit kanker payudara adalah melakukan deteksi dini.
"Jika sudah terdeteksi sejak awal, yakni di stadium dini (benjolan berukuran kurang dari 2 cm), maka angka harapan hidup pasti sangat tinggi," terangnya.
Namun jika kondisi sudah berlanjut atau menyebar di organ lain dan benjolan berukuran besar, maka harapan hidup hanya berkisar 20 persen saja.

Baca juga: Peneliti Sebut Kanker Payudara Menyebar Lebih Cepat saat Tidur Malam Hari
Untuk mengantisipasi kanker payudara terjadi, sebaiknya lakukan secara rutin metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
SADARI merupakan suatu pemeriksaan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan pada payudara.
Sehingga bisa menyadari adanya benjolan atau tanda lain sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya.
Tanda Tumor dan Kanker Payudara
Bila mengalami tumor jinak, maka akan merasakan sejumlah gejala:
- Benjolan tumbuh lambat
Baca juga: Berikut Ini Makanan yang Baik dan Buruk untuk Kanker Payudara, Daging Merah Tak Boleh Dikonsumsi?
- Benjolan masih mudah digerakkan
- Benjolan bertekstur kenyal
- Benjolan memiliki permukaan yang rata

Sementara bila sudah memasuki kategori tumor ganas (kanker payudara), maka gejala yang timbul:
- Benjolan tumbuh cepat
- Benjolan bertekstur keras
- Benjolan sulit digerakkan
Baca juga: Wajib Tahu, Dokter Jelaskan Pentingnya Deteksi Dini Tumor Payudara, Sebelum Lakukan Metode SADARI
- Memungkinkan benjolan berpindah tempat
- Bisa berujung kematian.
Hal di atas sangat penting dipahami, karena bila bisa mendeteksi lebih awal, maka bisa mengetahui stadium penyakit yang dialami.
Perbedaan Kanker dan Tumor Payudara
Tumor adalah kondisi yang diartikan sebagai suatu benjolan yang tumbuh tidak pada tempatnya.

Bila membahas tumor payudara, artinya terdapat benjolan pada payudara yang tidak biasa.
Tumor memiliki 2 kategori, yakni tumor jinak dan ganas.
Baca juga: Definisi, Gejala dan Pengobatan Kanker Payudara Menurut Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi
Apabila merujuk pada tumor payudara dengan kategori ganas, maka disebut sebagai kanker payudara.
"Tentunya memiliki tanda masing-masing," ujar Upick.
Faktor Risiko Kanker Payudara
Diketahui ada banyak faktor pencetus terjadinya kanker payudara.
Dari semua faktor penyebab yang ada, kanker payudara lebih banyak dikaitkan dengan faktor genetik dan gaya hidup.

Namun terlepas dari hal tersebut, terdapat faktor risiko yang perlu diwaspadai.
Faktor risiko ini memudahkan seseorang mengalami kanker payudara.
Sejumlah faktor risiko kanker payudara yang perlu dipahami, antara lain:
Baca juga: Ketahui Perbedaan Kista dan Kanker Payudara Menurut dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk
1. Usia
Semakin lanjut usia seseorang, maka akan mudah terkea kanker.
Mayoritas pasien yang mengalami kanker payudara berusia di atas 50 tahun.
2. Tidak menyusui

Seorang perempuan yang tidak menyusui dianggap lebih rentan terkena kanker payudara.
3. Lebih cepat haid
Datang bulan lebih cepat juga bisa menjadi indikasi seseorang mudah terkena kanker payudara.
4. Lebih lama selesai haid
Sama halnya dengan waktu haid yang lebih lama, juga akan bisa berisiko menyebabkan seseorang terkena kanker payudara.
Baca juga: Belum Diketahui Pasti Penyebabnya, Kanker Payudara Diakibatkan Kerusakan Sel dan Jaringan Payudara
Keadaan demikian menunjukkan bahwa adanya paparan hormon yang lebih lama.
5. Terpapar radiasi
Seorang wanita yang terpapar radiasi memudahkan untuk terkena kanker payudara.

6. Ada keluarga yang menderita
Keadaan ini berkaitan dengan faktor genetik.
Baca juga: Dok, Apakah Jenis Kanker Payudara atau Rahim Dapat Mempengaruhi Kesuburan?
Penjelasan dr. Upick A. Miskad, PhD., Sp.PA(K) ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)