TRIBUNHEALTH.COM - Adanya kanker tidak selalu diawali dengan gejala yang khas.
Sebagian besar kanker baru menunjukkan gejala ketika sudah berada pada stadium lanjut atau saat sudah menyebar ke organ lain.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mewaspadai tanda-tanda yang mungkin menjadi gejala awal kanker.
Meskipun tidak menunjukkan gejala gangguan kesehatan atau suatu penyakit, setiap orang harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk memaparkan jika ada pemeriksaan kanker payudara yang bisa dilakukan di rumah yaitu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Metode ini bisa dilakukan oleh wanita sejak dini saat menginjak usia belasan atau pada usia 20 tahun awal.
Baca juga: Selain Scaling, Perawatan Akar Gigi Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Radang Gusi atau Gingivitis

Hal ini disampaikan oleh Chairman of Eka Tjipta Widjaja Cancer Center, Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B (K) Onk., M.Epid, MARS dan Konsultan Bedah Onkologi Eka Hospital BSD, dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Sehat edisi 23 April 2022.
Baca juga: Berbagai Metode Mengatasi Gangguan Saluran Cerna Bawah, Simak dr. Aritantri Darmayani M.Sc., Sp.PD
Menurut dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk hal ini bisa dilakukan oleh para wanita 7 hari sesudah menstruasi hari pertama.
Selain metode SADARI, terdapat pemeriksaan kanker payudara secara klinis.
Pemeriksaan kanker payudara secara klinis dianjurkan pada wanita yang berusia 40 tahun.
Hal ini karena 95% kanker payudara terjadi pada usia di atas 40 tahun.
"Di bawah 40 tahun itu sangat sedikit sekali karena sekitar 5% lah kurang lebih angka kejadian untuk kanker payudara," terang dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk.
Baca juga: Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP Ungkap Tindakan Medis untuk Mengatasi Radang Gusi

Baca juga: Menurut dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK Penanganan Alopecia Berdasarkan Penyebabnya
Perbedaan kista payudara dan kanker payudara
Berdasarkan penuturan dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk, hal ini merupakan terminologi yang sangat berbeda.
Kanker adalah terminologi yang di buat untuk tumor yang sudah terbukti ganas.
Perlu menjadi informasi jika tumor di bagi menjadi dua, yaitu tumor jinak dan tumor ganas.
"Tumor ganas inilah yang kita sebut kanker," sambungnya.
Sedangkan kista adalah suatu lesi jinak pada payudara.
Bisa disimpulkan jika kista bukan merupakan kanker dan tidak memiliki kesempatan untuk berubah menjadi kanker.
"Pada anak-anak atau usia berapapun juga, sebenarnya pemeriksaan sendiri itu bisa kita lakukan," ungkapnya.
"Bahkan ada laporan kasus yang pernah saya baca itu, usia 6 tahun pun ada terjadi kanker payudara pada anak-anak," lanjutnya.
dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk mengatakan jika para pria juga bisa mengidap kanker payudara.
Baca juga: dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK Beberkan Penanganan Alopecia yang Tepat

Baca juga: Hati-hati, Konsumsi Makanan Tinggi Garam Bisa Memicu Terbentuknya Double Chin, Begini Alasannya
Menurutnya 99% kasus kanker payudara terjadi pada wanita dan 1% terjadi pada kaum pria.
Dokter menegaskan jika setiap benjolan yang ada pada payudara harus diperiksakan pada ahlinya.
Hal ini karena setiap orang mempunyai kesempatan untuk mengidap kanker payudara meskipun risikonya lebih tinggi terjadi pada wanita.
Penjelasan Chairman of Eka Tjipta Widjaja Cancer Center, Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B (K) Onk., M.Epid, MARS dan Konsultan Bedah Onkologi Eka Hospital BSD, dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Sehat edisi 23 April 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.