TRIBUNHEALTH.COM - Merawat gigi harus dilakukan sejak dini.
Kesehatan gigi dan mulut anak tak kalah pentingnya seperti kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dengan begitu, diharapkan dapat terhindar dari beragam masalah gigi dan mulut.
"Jadi biasanya pasien-pasien yang datang ke kami beraneka macam keluhannya," menurut Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA.
Namun, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA mengatakan jika paling sering dikeluhkan adalah gigi berlubang atau karies gigi.
Baca juga: drg. Anastasia Menegaskan Jangan Sampai Penderita Diabetes Mengalami Perlukaan, Ini Alasannya
Pernyataan ini disampaikan oleh Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Dentist edisi 09 April 2022.

Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi: Penting Sekali Sebagai Manusia Memiliki Pribadi yang Kuat dan Bahagia
Lebih lanjut, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA menuturkan jika hampir 90 persen sampai dengan 92 persen anak-anak di Indonesia mengalami gigi berlubang.
Beberapa masalah yang sering terjadi pada gigi anak
1. Gigi berlubang
Faktor penyebab gigi berlubang pada anak menurut drg. Zita adalah cara mengonsumsi susu.
"Biasanya yang menyebabkan gigi berlubang ini yang sering kita temui adalah konsumsi susu, kebiasaan dot sebagai pengantar tidur itu sering menjadi masalah utama yang sering kita temui untuk pasien-pasien anak yang datang ke kami," sambung drg. Zita Aprillia, Sp.KGA dalam tayangan Dentist (09/04/2022).
2. Gusi bengkak
Menurut drg. Zita Aprillia, Sp.KGA sering terjadi pembengkakan gusi pada gigi anak.
Baca juga: drg. Ardiansyah Benarkan jika Ukuran Behel yang Tepat Justru Tingkatkan Estetika Menjadi Lebih Baik

Baca juga: Psikolog Sebut Semua Pihak Bisa Memberikan Edukasi Kesehatan Mental, Begini Penjelasannya
3. Gigi patah
Berdasarkan penuturan drg. Zita Aprillia, Sp.KGA gigi patah sering terjadi pada bagian gigi depan.
"Anak-anak usia 2 atau 3 tahun kan lagi aktif-aktifnya, berlarian sana sini, nah itu sering kesandung, ketatap, nah itu akhirnya giginya patah," imbuh drg. Zita Aprillia, Sp.KGA.
4. Peradangan gusi
Pasalnya kasus keempat yang sering ditemui adalah adanya peradangan pada gusi.
Peradangan pada gusi bisa terjadi juga akibat kondisi rongga mulut anak yang kotor.
"Mungkin menyikat gigi iya, tetapi mungkin menyikat giginya hanya hisap-hisap odolnya saja (pasta), biasanya kan gitu. Tetapi setelah di cek oleh orang tuanya ternyata banyak sekali sisa-sisa makanan yang menimbun di situ," ulas drg. Zita Aprillia, Sp.KGA.
Baca juga: Apakah Seseorang yang Menggunakan Behel Boleh Melakukan Bleaching? Berikut Ulasan drg. Putu Eka

Baca juga: Butuh Waktu Berapa Lama untuk Menyembuhkan Skin Barrier yang Rusak? Begini Penjelasan dr. Desidera
"Dalam jangka waktu sehari dikalikan seminggu, berbulan-bulan, sampai bertahun-tahun akhirnya menumpuk. Nah, menumpuk itu bisa jadi karang gigi, bisa jadi peradangan, gitu," tambah drg. Zita Aprillia, Sp.KGA.
Baca juga: Diabetes Ibu dari Segala Penyakit, Menkes Imbau Lakukan Pola Hidup Sehat untuk Mengantisipasinya
Penjelasan Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Dentist edisi 09 April 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.