TRIBUNHEALTH.COM - Pada penggunaan behel sudah pasti terdapat kawat gigi yang menempel pada permukaan gigi.
Dalam penggunaan behel juga terdapat tekanan dari kawat gigi yang dipakai.
Biasanya tekanan tersebut mengakibatkan gigi terasa ngilu.
Sedangkan prosedur perawatan bleaching gigi juga akan menimbulkan sensitif atau rasa ngilu pada gigi.
drg. Putu Eka menyampaikan, takutnya pada penggunaan behel dikhawatirkan pasien akan merasakan rasa sensitif yang berlebihan.
Selain itu juga dikhawatirkan pada saat mengaplikasikan bahan bleaching, warnanya tidak akan merata ketika behel dilepas.

Baca juga: Memahami Prosedur Bleaching Gigi yang Disampaikan drg. Putu Eka Mery Utami PS, S.KG
Sebaiknya bila ingin melakukan bleaching gigi, kawat gigi dilepas terlebih dahulu kemuian dilakukan bleaching gigi.
Sangat tidak dianjurkan perawatan bleaching gigi dilakukan saat kawat gigi masih digunakan.
Bleaching gigi merupakan suatu prosedur pemutihan gigi dengan perbaikan secara kimiawi.
Bahan yang digunakan adalah hidrogen peroksida 35 persen sampai dengan 38 persen.
Untuk manfaat dari bleaching lebih ke estetika yakni mengembalikan estetika gigi.
Seperti pengertian sebelumnya yang dijelaskan di atas, bleaching gigi dapat membuat gigi lebih putih.
Baca juga: Sebelum Bleaching Gigi, Apakah Pasien Diberikan Edukasi Terlebih Dahulu? Ini Kata drg. Putu Eka
Biasanya jika gigi tampak lebih putih dari sebelumnya, pasti di saat senyum juga lebih percaya diri.
Dengan bleaching gigi tentunya dapat meningkatkan rasa percaya iri seseorang.
Di mana seseorang saat berbicara, selain mata yang dipandang tentunya senyuman juga menjadi perhatian.
Setelah perawatan bleaching gigi, biasanya hasil akan langsung terlihat.
Warna gigi akan naik 2 sampai 3 tingkat lebih putih dari warna sebelumnya.
drg. Putu Eka mengatakan bahwa sifat dari bleaching tidaklah permanen, sehingga untuk ketahanan hanya 6 bulan tetapi juga tergantung dari cara pemeliharaan beserta konsumsi makanan dan minuman.
Karena seharusnya setelah bleaching gigi tidak diperbolehkan konsumsi makanan dan minuman berwarna kuat.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan drg. Putu Eka Mery Utami Putri Sari, S.KG. Seorang dokter gigi Lumina Aesthetic Clinic Bali.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)