Breaking News:

Bisakah Gigi Sensitif Sembuh? Ini Tanggapan drg. Callista Argentina

Perlu segera dilakukan penanganan pada gigi sensitif sebelum akhirnya bertambah parah.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
bangka.tribunnews.com
Ilustrasi penderita gigi sensitif 

TRIBUNHEALTH.COM - Keluhan yang muncul akibat gigi sensitif tentu akan membuat rasa tidak nyaman.

Karena itu, berbagai pengobatan dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut.

Namun sebenarnya, apakah gigi sensitif bisa disembuhkan?

Baca juga: Bleaching dan Veneer, Bisakah Putihkan Gigi secara Permanen? drg. Munawir H. Usman, Menjawab

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, drg. Callista Argentina memberikan ulasannya.

Berdasarkan pernyataannya, gigi sensitif bisa disembuhkan dan bisa dicegah.

"Separah apapun gigi sensitif, masih bisa disembuhkan," ungkap Callista.

Ilustrasi seseorang yang mengalami gigi sensitif
Ilustrasi seseorang yang mengalami gigi sensitif (freepik.com)

Namun lain hal, jika gigi sensitif sudah mencapai pada saraf. Maka perlu dilakukan perawatan pada saraf terlebih dahulu.

Untuk itu, perlu segera dilakukan penanganan sebelum akhirnya bertambah parah. Yakni menjalar pada area saraf.

Baca juga: Cara Bersihkan Gigi yang Beruabah Warna, Simak Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP Menjawab:

Lebih lanjut, jika seseorang sudah mencoba mengonsumsi minuman anti nyeri namun tak ada perbaikan gejala, maka sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter gigi.

Bila sudah mengalami kondisi demikian, dokter gigi akan melakukan penambalan gigi terlebih dahulu hingga melakukan perawatan saraf gigi.

Ilustrasi gigi sensitif
Ilustrasi gigi sensitif (amp.kompas.com)
2 dari 4 halaman

Callista pun juga menyampaikan, jika sudah merasakan ngilu yang berulang-ulang di tempat yang sama sebaiknya segera datang ke dokter gigi.

"Bila misalnya kita setiap pagi minum kopi, lalu hanya gigi tertentu saja yang ngilu, itu harus segera diperiksa," jelas Callista.

Tanda Gigi Sensitif

Seseorang yang mengalami gigi sensitif bisa merasakan sejumlah tanda mulai dari ringan hingga berat.

Antara lain:

Baca juga: Ini Risiko Jika Tak Segera Bersihkan Karang Gigi, Pahami Penjelasan drg. Lina Nurdianty

1. Ngilu

Saat minum-minuman panas atau dingin, maka akan ada rasa ngilu yang singkat dan tajam.

2. Sensitif

Bila konsumsi cemilan manis dan pekat, seperti kurma dan madu maka gigi akan terasa sensitif alias tidak nyaman.

Ilustrasi seseorang yang mengalami gigi sensitif
Ilustrasi seseorang yang mengalami gigi sensitif (freepik.com)

3. Menghembuskan nafas terasa ngilu

3 dari 4 halaman

Selanjutnya bila memasuki derajat yang parah, maka penderita gigi sensitif akan merasakan ngilu saat menghembuskan nafas.

4. Sikat gigi terasa ngilu

Baca juga: Tiga Metode Penanganan Recurrent Aphthous Stomatitis Menurut Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut

Dampak paling parah, penderita gigi sensitif akan merasakan ngilu saat aktivitas menyikat gigi.

Penyebab Gigi Sensitif

Gigi sensitif identik dengan rasa ngilu pada gigi.

Kondisi ini bisa dicetuskan oleh berbagai macam faktor penyebab.

Berbagai faktor pencetus tersebut ialah:

Ilustrasi menyikat gigi
Ilustrasi menyikat gigi (grid.id)

1. Sikat Gigi Rusak

Penggunaan sikat gigi yang rusak bisa mencetuskan masalah pada gigi.

Kategori sikat gigi rusak yang dimaksud apabila bulu pada sikat sudah mulai berantakan.

Baca juga: Rutin Bersihkan Lidah Punya Manfaat Besar untuk Kesehatan, Salah Satunya untuk Mengurangi Bau Mulut

4 dari 4 halaman

Hal ini bisa mencetuskan masalah gigi sensitif.

Tak hanya gigi sensitif saja, penggunaan sikat gigi rusak juga bisa mengakibatkan penurunan pada gusi.

2. Salah menyikat gigi

Salah melakukan teknik dalam sikat gigi bisa berimbas gigi sensitif.

Keadaan ini sering menjadi pencetus para usia dewasa muda mengalami gigi sensitif.

Ilustrasi orangtua sikat gigi bersama anak
Ilustrasi orangtua sikat gigi bersama anak (grid.id)

Kesalahan dalam teknik menyikat gigi ini bisa menyebabkan penurunan gusi.

Sebagian dari akar gigi yang terbuka tersebut merupakan bagian yang sensitif.

3. Menggertakan gigi

Kebiasaan menggertakkan gigi juga menjadi faktor pencetus lain dari adanya gigi sensitif.

Kebiasaan ini sering dilakukan oleh sejumlah orang saat tidur dan biasa disebut sebagai kondisi bruxism.

Usia Rentan Alami Gigi Sensitif

Callista mengatakan, gigi sensitif bisa terjadi pada siapa saja.

Terutama pada usia 30 tahun ke atas dan para lansia.

Baca juga: Apakah Infeksi Rongga Mulut Menyebabkan Ibu Hamil Sulit Makan atau Justru Mempengaruhi Bayi?

Lansia mudah terkena gigi sensitif lantaran dipengaruhi oleh penuaan yang mengakibatkan penurunan gusi secara alami.

Sementara pada dewasa muda, gigi sensitif dicetuskan oleh kebiasaan yang buruk.

Yakni salah satunya cara menyikat gigi yang salah.

Ilustrasi menyikat gigi dengan optimal
Ilustrasi menyikat gigi dengan optimal (freepik.com)

Disamping itu kondisi gigi sensitif bisa terjadi karena berbagai hal, seperti:

- Perubahan suhu dari panas ke dingin

- Gesekan pada saat menyikat gigi

Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Tegaskan jika Behel atau Kawat Gigi adalah Perawatan Maloklusi

- dan paparan asam dari minuman atau makanan.

Keluhan gigi sensitif ini berbeda dengan keluhan yang timbul akibat gigi berlubang.

Pada gigi sensitif, rasa sakit muncul secara spontan, singkat, dan tajam.

"Muncul secara tiba-tiba akibat adanya paparan tersebut," kata Callista.

Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati: Perawatan Utama Gigi Berlubang Bukanlah dari Pasta Gigi

Penjelasan drg. Callista Argentina dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgigi sensitifdrg. Callista Argentinadokter gigi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved