Breaking News:

Belum Ada Terapi yang Bisa Menghilangkan Sariawan Kategori Recurrent Aphthous Stomatitis

Menurut drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D penyembuhan sariawan sangat bergantung pada faktor daya tahan tubuh orang tersebut.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.grid.id
ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan, begini penjelasan drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D 

TRIBUNHEALTH.COM - Sariawan adalah salah satu masalah di area mulut yang sering dikeluhkan.

Sariawan merupakan luka atau peradangan di bibir dan dalam mulut.

Dokter gigi mengatakan apabila salah satu jenis sariwan yang umum terjadi adalah Recurrent aphthous stomatitis (RAS).

Recurrent aphthous stomatitis (RAS) adalah sebuah lesi menyakitkan yang paling sering ditemui di dalam rongga mulut.

Beberapa sumber menyebutkan jika recurrent aphthous stomatitis merupakan peradangan dengan rasa terbakar pada jaringan lunak rongga mulut yang timbul secara berulang, tiba-tiba, dan tanpa penyebab yang jelas.

Baca juga: Benarkah Kondisi Kesehatan Memengaruhi Terjadinya Mood Swing? Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Menjawab

ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan, begini pemaparan drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D
ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan, begini pemaparan drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D (health.grid.id)

Baca juga: Pentingnya Cek Kesehatan Mata agar Terhindar dari Berbagai Penyakit Mata yang Gejalanya Tak Disadari

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.

Recurrent aphthous stomatitis memiliki ciri khas yang muncul secara berulang, pada lokasi yang berbeda, kecil, bulat, batas yang jelas, memiliki dasar berwarna kuning atau abu-abu, serta dikelilingi oleh halo eritematous.

Menurut keterangan drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D, sayangnya belum ada terapi untuk menghilangkan sariawan kategori recurrent aphthous stomatitis.

Tetapi target untuk perawatan lesi seperti recurrent aphthous stomatitis adalah mengurangi tingkat keparahannya.

Dokter membenarkan jika hampir seluruh orang pernah mengalami sariawan.

2 dari 3 halaman

Ada sebagian orang yang memiliki sariawan dan mudah disembuhkan, sementara sebagian lagi sulit untuk disembuhkan.

Hal ini terjadi karena sangat bergantung pada faktor daya tahan tubuh orang tersebut.

"Jadi memang respon tubuh itu sangat berbeda satu sama lain, belum lagi faktor lain misalnya faktor stres," terang drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D.

Baca juga: dr. Hari Purwanto, Sp.DV Paparkan Beberapa Gejala Khas yang Timbul jika Mengalami Scabies

ilustrasi seseorang yang mengalami saraiwan, begini penuturan drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D
ilustrasi seseorang yang mengalami saraiwan, begini penuturan drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D (freepik.com)

Baca juga: Jangan Asal Membeli Behel di Online Shop Tanpa Rekomendasi dari Dokter Gigi, Begini Dampaknya

"Ada orang yang punya kepribadian ini terlihat dari ambang sakit, jadi ada orang sariawannya 1 cm level sakitnya disebutkan hanya 2 artinya tidak terlalu berat," timpal drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D.

"Artinya apa, ini adalah bawaan pribadi. Ada orang yang selalu ceria, selalu optimis jadi perasaan sakitnya berkurang, biasanya itu akan memengaruhi rasa sembuh," ucap drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D.

Pasalnya drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D membenarkan jika banyak faktor yang memengaruhi selain faktor daya tahan tubuh.

Orang yang sehat dan orang yang memiliki latar belakang sistemik seperti penderita diabetes dengan sariawan, biasanya memiliki sariawan yang lebih parah.

Selain itu, orang yang menderita HIV juga bisa memiliki sariawan yang lebih parah dibandingkan orang yang kompeten sistem imun lebih bagus.

Baca juga: Kenali Glaukoma yang Dianggap sebagai Si Pencuri Penglihatan, Simak dr. Muhammad Irfan K, M.Kes Sp.M

ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan, simak ulasan drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D
ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan, simak ulasan drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D (freepik.com)

Baca juga: Metode Operasi yang Dapat Dilakukan Oleh Penderita Miom, Berikut Ulasan dr. William Halim, Sp.OG

"Namun saya selalu berfikir bahwa yang paling membedakan adalah karakter seseorang atau pribadi seseorang," jelas drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D.

Baca juga: Apakah Seorang Wanita yang Memiliki Miom Masih Bisa Hamil? Begini Penjelasan dr. William Halim

Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Februari 2022.

3 dari 3 halaman

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comSariawanRecurrent Aphthous Stomatitisdrg. Erni Marlina Sp.PM. Ph.D
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved