TRIBUNHEALTH.COM - Miom ialah pertumbuhan sel abnormal yang tumbuh pada otot rahim yang menyebabkan terjadinya pembesaran pada rahim.
Kondisi ini seringkali dikhawatirkan oleh kebanyakan wanita, banyak wanita yang beranggapan bahwa miom harus segera di operasi.
Namun menurut penuturan dr. William Halim, Sp.OG, tidak semua miom harus ditangani dengan operasi, beberapa miom juga dapat ditangani dengan observasi atau terapi konservatif.
Sebelum menentukan apakah pasien membutuhkan operasi atau tidak, dokter akan melakukan pemeriksaan USG.
Baca juga: dr. William Halim, Sp.OG Paparkan Pemeriksaan yang Dapat Dilakukan Oleh Penderita Miom

Baca juga: Benarkah Makanan dengan Kadar Gula Tinggi Mempercepat Pembesaran Miom? Berikut Jawaban Dokter
Pemeriksaan USG bertujuan untuk mengetahui letak dari miom atau posisi miom dan mengetahui ukuran dari miom tersebut.
Pasalnya posisi dari miom dan ukuran miom tersebut akan dijadikan sebagai pertimbangan dokter, apakah pasien membutuhkan operasi atau tidak.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Kandungan, dr. William Halim, Sp.OG, memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Warta Kota Production.
dr. William Halim menjelaskan, operasi yang dilakukan untuk mengatasi miom memiliki banyak metode.
Baca juga: Cegah Ukuran Miom Semakin Membesar dengan Melakukan Pemeriksaan, Berikut Ulasan dr. William Halim

Baca juga: Mengenal Miom Rahim, Gejala hingga Ukuran Miom, Berikut Ulasan dr. William Halim, Sp.OG
- Histeroskopi
Histeroskopi umumnya dilakukan pada miom yang memiliki ukuran yang kecil dan jumlahnya sedikit.
Prosedur ini akan dilakukan dengan cara memasukkan selang elastis yang dilengkapi dengan kamera dan lampu kecil untuk melihat kondisi vagina dan rahim.
- Laparoskopi
Ketika miom masih berukuran kecil dan posisinya di luar dinding rahim akan dilakukan operasi laparoskopi.
Dalam melakukan laparoskopi, dokter akan membuat sayatan kecil di perut pasien, kemudian memasukkan alat khusus yang dilengkapi kamera melalui salah satu lubang sayatan untuk melihat kondisi sekitar rahim.
Baca juga: dr. Arie Sutanto, Sp.OG (K) Tegaskan Jika Kista Endometriosis dan Miom adalah Dua Penyakit Berbeda

Baca juga: Mungkinkah Mioma Uteri Menyebabkan Kemandulan? Begini Ulasan Dokter Kandungan
- Miomektomi abdominal
Miomektomi abdominal ialah tindakan operasi dengan cara membedah perut untuk mengangkat miom yang memiliki ukuran yang cukup besar.
- Histerektomi
Apabila miom memiliki ukuran yang besar dan posisi yang tidak bagus akan dilakukan pengangkatan miom beserta rahimnya.
Operasi ini dinamakan dengan histerektomi, yaitu prosedur operasi besar karena dilakukan pengangkatan rahim secara keseluruhan.
Operasi jenis ini ialah pilihan terakhir yang dilakukan jika miom sangat banyak dan ukuran sangat besar.
Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Beberkan Faktor Risiko Wanita Terjangkit Miom, Ketahui Ulasannya

Baca juga: Benarkah Wanita pada Usia Subur Rentan Alami Miom atau Fibroid Rahim? Begini Ulasan dr. Binsar
"Pilihan metode operasi tersebut tergantung dari besar kecilnya miom, tergantung usia pasien, kemudian dari pertimbangan pasien apakah masih mau hamil kedepannya atau tidak."
"Operasi ini bisa dilakukan dengan mengangkat miomnya saja atau yang paling terakhir adalah diangkat beserta rahimnya."
"Kalau misalnya ada pasien dengan usia memasuki 45 tahun ke atas dan merasa sudah cukup memilikli anak, serta miom yang muncul merupakan miom dengan gejala berat, paling efektif adalah dengan mengangkat rahim."
Pasalnya setelah melakukan operasi miom terdapat beberapa kasus dimana miom tersebut dapat tumbuh kembali.
Dilihat dari data statistik, dr. William Halim menyebutkan, pertumbuhan kembali miom terbilang cukup tinggi, yaitu terjadi sekitar 40 hingga 50 persen.
Baca juga: Benarkah Pasca Operasi Mioma Uteri akan Mengalami Pendarahan Dok?
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Kandungan, dr. William Halim, Sp.OG, dalam tayangan YouTube Warta Kota Production pada 30 September 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)