TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa makanan diketahui dapat meningkatkan tekanan darah sementara beberapa lainnya bisa menurunkan.
Namun beberapa orang mungkin mengalami peningkatan tekanan darah setelah makan.
Apakah kondisi seperti ini normal?
Tekanan darah tinggi setelah makan tidak sehat, dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today (MNT) pada Kamis (15/9/2022).
Pasalnya tekanan darah seseorang biasanya justru turun sedikit setelah mereka makan.
Bagaimana makan dapat mempengaruhi tekanan darah?

Ketika seseorang makan, tubuh mereka mengarahkan darah ke saluran pencernaan untuk membantu pencernaan.
Ini menyebabkan penurunan sementara tekanan darah di tempat lain di dalam tubuh.
Untuk mengimbangi, pembuluh darah di luar saluran pencernaan menyempit, menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan lebih dipaksa.
Ini membantu menjaga tekanan darah yang sehat di seluruh tubuh.
Beberapa orang mengalami penurunan tekanan darah yang terus -menerus setelah makan.
Baca juga: 5 Manfaat Konsumsi Bayam, Baik untuk Kesehatan Mata hingga Bantu Turunkan Tekanan Darah
Ini terjadi ketika pembuluh darah di luar sistem pencernaan tidak menyempit.
Dokter menyebut kondisi ini sebagai hipotensi postprandial, atau tekanan darah rendah setelah makan.
Seseorang dengan tekanan darah tinggi lebih mungkin mengalami hipotensi postprandial.
Baca juga: 4 Fakta Bawang Putih, Digunakan sebagai Obat karena Sembuhkan Flu hingga Turunkan Tekanan Darah
Hipotensi postprandial dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- pingsan
- jatuh
- mual
- pusing
- gangguan visual
- angina, atau nyeri dada.
Pembacaan tekanan darah

Ketika seseorang mengukur tekanan darah mereka, monitor akan menampilkan dua angka
Angka atas mewakili tekanan darah sistolik, tekanan saat jantung berkontraksi.
Angka bawah mewakili tekanan darah diastolik, yang terjadi ketika otot jantung rileks.
Pembacaan tekanan darah normal berada di bawah 120/80 milimeter merkuri (mm Hg).
Baca juga: Cegah Degenerasi Makula Terkait Usia dengan Kontrol Tekanan Darah hingga Jaga Asupan Antioksidan

Bacaan antara 120/80 mm Hg dan 139/89 mm Hg menunjukkan bahwa seseorang memiliki prehipertensi.
Ini berarti bahwa mereka dalam bahaya mengembangkan tekanan darah tinggi.
Bacaan lebih dari 140/90 mm Hg menunjukkan bahwa seseorang memiliki hipertensi.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan tekanan darah naik dan turun.
Selama tekanan darah seseorang tetap di bawah 120/80 mm Hg, tidak ada alasan untuk khawatir, kecuali mereka mengalami gejala tekanan darah rendah.
(TribunHealth.com/Nur)