TRIBUNHEALTH.COM - Kualitas tidur dilihat dari lamanya dan juga dari kualitasnya sendiri.
Seringkali ditemui orang-orang di jaman modern merasa lebih baik bekerja dari pada tidur, hingga akhirnya jam tidur yang dimiliki sedikit.
dr. Rimawati menyampaikan bahwa keputusan tersebut salah, karena durasi tidur yang sedikit ternyata bisa menyebabkan berbagai penyakit.
Kualitas tidur juga penting, apabila tidur lama tetapi kualitasnya buruk ternyata sama dengan tidak tidur.
Terdapat beberapa penyakit yang menyebabkan seseorang sering terbangun saat tidur.
Walaupun tidur selama 10 jam tetapi tetap merasa mengantuk dan lelah berarti menandakan kualitas tidur yang tidak baik.
Durasi tidur pada usia dewasa normalnya 6 sampai 8 jam.

Baca juga: Manfaat Pakai Kaus Kaki pada Malam Hari, Bikin Cepat Tidur dan Tingkatkan Kualitas Hubungan Seksual
dr. Rimawati menyampaikan, setiap golongan usia memiliki kebutuhan tidur yang berbeda-beda.
Kebutuhan tidur sesuai usia yang erlu iketahui yakni ;
- Bayi membutuhkan durasi tidur selama 16 jam per hari
- Anak membutuhkan durasi tidur selama 10 sampai 12 jam per hari
- Dewasa membutuhkan durasi tidur selama 6 sampai 8 jam per hari
Semakin kita bertambah usia, maka semakin berkurang kebutuhan tidurnya.
Tetapi setiap usia memiliki variasi masing-masing, ada seseorang yang cukup tidur dengan durasi 6 jam.
Penyebab kualitas tidur yang buruk bisa dikarenakan tidak menginginkan untuk tidur terlebih dahulu karena menyelesaikan pekerjaan.
Baca juga: Tubuh Akan Terbiasa dengan Durasi Tidur yang Pendek? Ahli Kesehatan Berkata Sebaliknya
Selain itu kualitas tidur yang buruk bisa juga disebabkan oleh beberapa penyakit yang mengganggu tidur, misalnya :
- Obstructive sleep apnea
Gejala yang dialami seperti mendengkur, biarpun tidur lama tetapi tubuh tidak merasa segar, selain itu bisa saja mengalami henti nafas.
- Periodic limb movement disorder atau beberapa gerakan tungkai
Beberapa gerakan tungkai ternyata juga bisa membuat seseorang sering terbangun.
- Parasomnia
Seringkali parasomnia dialami oleh anak-anak seperti sleep walking ataupun sleep talking.
Beberapa orang memiliki kebiasaan tidur dengan mendengarkan musik maupun menonton.
Baca juga: 13 Tips Dapatkan Tidur Malam yang Nyenyak, Pastikan Hanya Gunakan Kamar untuk Tidur
dr. Rimawati mengatakan, kebiasaan tidur dengan mendengarkan musik tidak terlalu mengganggu kualitas tidur, tetapi jika dengan kebiasaan menonton akan mengganggu kualitas tidur karena sinar biru yang dikeluarkan oleh alat gadget.
Dikarenakan sinar biru akan masuk ke dalam otak, sehingga mengurangi produksi melatonin.
Sehingga biarpun seseorang tersebut tidur tetapi kualitas tidurnya tidak bagus.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Rimawati Tedjasukmana. Seorang dokter praktisi kesehatan tidur.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)