TRIBUNHEALTH.COM - Organ usus buntu adalah sebuah usus kecil yang tidak memiliki fungsi, berbentuk jari yang melekat pada usus besar di sebelah kanan bawah rongga perut.
Menurut dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B gangguan yang sering dikeluhkan pada organ ini adalah radang usus buntu.
Radang usus buntu atau apendisitis merupakan gangguan pencernaan berupa peradangan pada jaringan appendix dan mesoappendix atau usus buntu.
Pasalnya peradangan ini bisa menyebabkan penyumbatan atau obstruksi usus.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Bedah Umum, dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B menerangkan apabila obstruksi usus berkelanjutan, bisa menyebabkan kematian jaringan usus buntu.
Baca juga: 5 Gejala Penyakit Jantung yang Bisa Salah Dikira Flu, Termasuk Sakit Kepala dan Menggigil

Baca juga: Penelitian Ungkap Long Covid Pengaruhi Kehidupan Seksual, Sebabkan Pria Kesulitan Ejakulasi
Bahkan dalam kondisi yang lebih parah bisa menyebabkan usus tersebut berlubang.
Sehingga isi dalam usus yang penuh dengan kotoran dan bakteri bisa keluar dari usus besar, melewati usus buntu sampai ke cavum abdomen.
Penyebab radang usus buntu
dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B mengatakan jika penyebab pasti penyakit apendisitis secara langsung sampai saat ini masih dalam penelitian para ahli.
Akan tetapi yang pasti penyebabnya karena obstruksi atau infeksi, obstruksi sendiri terdiri dari beberapa macam.
Pertama, sekitar 60 persen obstruksi disebabkan karena penebalan jaringan limfoid disekitar mukosa.
Baca juga: 7 Penyebab Gatal Tanpa Ruam, Bisa karena Gigitan Serangga hingga Berbagai Kondisi Serius

Baca juga: Risiko Jika Lakukan Rekonstruksi Gigi ketika Rongga Mulut Bermasalah, Simak Ulasan drg. Hendra Nur
Jaringan limfoid memiliki fungsi untuk kekebalan sistem imun pada bagian usus buntu.
Namun apabila membesar dan berlebihan dapat menyebabkan penyumbatan.
dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B memaparkan jika kondisi ini juga bisa menyebabkan feses mengeras.
Adapun masyarakat yang mengaitkan kasus usus buntu akibat konsumsi biji cabai maupun biji jambu.
dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B mengatakan jika dalam teori, biji hanya menyumbat sekitar 3-5 persen saja.
Selain itu bisa juga disebabkan karena lumen usus tidak sepenuhnya lurus.
Anatomi usus buntu
Berdasarkan penjelasan dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B tidak semua orang memiliki anatomi usus buntu yang bagus dan lurus seperti pipa paralon.
dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B menambahkan jika secara anatomis ada yang berbentuk melengkung, bentuk seperti ini juga bisa mempermudah proses penyumbatan.
Baca juga: 5 Fakta Seputar Media Penularan Cacar Monyet, Hubungan Seksual Jadi yang Paling Berisiko

Baca juga: Jika Penyakit Sistemik Sudah Terkontrol, Apakah Tidak Dianjurkan untuk Menggunakan Kawat Gigi?
Radang usus buntu bisa dialami semua usia
dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B mengatakan jika radang usus buntu dapat terjadi pada semua usia.
Rupanya selain terjadi pada orang dewasa, radang usus buntu pada anak dan remaja juga bisa saja terjadi.
dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B menerangkan jika radang usus buntu paling sering menyerang kelompok usia 10-30 tahun.
Baca juga: Tahap Pengobatan pada Pasien Ambeien, Ketahui dari Ahlinya dr. Arief Budiman, MSi.Med, Sp.B
Penjelasan Dokter Spesialis Bedah Umum, dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 09 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.