TRIBUNHEALTH.COM - Bruxisme adalah kebiasaan menggertakkan gigi saat tertidur.
Meski tampak sepele, kebiasaan ini sangat membahayakan karena gigi akan terkikis secara perlahan.
Ketika bruxisme tidak dihentikan, bukan tidak mungkin terkikisnya gigi akan membuka jalan berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut yang lebih serius.
Sayangnya bukan hal mudah untuk menghentikan bruxisme.
Bahkan, orang kerap tidak sadar memiliki kebiasaan ini karena terjadi saat tertidur.
Sejumlah gejala berikut mungkin jadi tanda seseorang mengalami bruxisme, dilansir TribunHealth.com dari Everyday Health, pada Rabu (24/8/2022).
Gigi rusak

Alat restorasi gigi (misal gigi palsu) atau gigi yang menunjukkan tanda-tanda aus, rata, retak, atau terkelupas merupakan bukti kuat dari bruxisme yang sedang berlangsung.
Dalam kasus yang parah, kerusakannya begitu jelas sehingga gigi hampir tidak terlihat di atas garis gusi, atau struktur internal gigi telah terbuka.
“Saya akan melihat gigi belakang di mana puncaknya aus atau memiliki lubang kecil, atau di mana tubuh gigi berubah menjadi kekuningan atau kecoklatan karena kehilangan enamel, 'lapisan permen' putih pada gigi," kata Lokesh Rao, DDS, dari Westchester Dental Design di Yonkers, New York.
Baca juga: Fakta Menarik Seputar Dental Anxiety, Kecemasan yang Muncul saat Akan ke Dokter Gigi
Gertakan yang ekstrem dan terus-menerus juga dapat melepaskan gigi dari perlekatannya pada rahang.
“Ketika tulang di sekitarnya patah, gigi menjadi seperti tiang pagar yang ditanam di tanah yang terlalu gembur,” kata Rao.
"Jika Anda mengayunkannya terlalu keras, itu akan jatuh."
Kebisingan

Bagi sebagian orang, orang yang pertama menyadari justru adalah pasangan, karena mendengar suara gertakan gigi.
Sendi temporomandibular itu sendiri (engsel di mana rahang atas dan bawah bertemu) dapat menghasilkan suara letupan atau gertakan.
Jika tidur tanpa pasangan, perangkat atau aplikasi perekam audio dapat membantu seseorang menyelidiki, apakah mereka mengalami kondisi ini atau tidak.
Baca juga: Jadwal Tidur Teratur Bisa Cegah Insomnia, Lakukan Juga Tips Berikut Ini
Sensitivitas
Gigi bisa menjadi sangat sensitif terhadap rasa sakit, dingin, panas, atau rangsangan lainnya.
Itu sering karena patah tulang kecil yang diciptakan oleh kekuatan rahang yang berulang.
Hal ini memungkinkan panas, dingin, atau bakteri masuk dan membahayakan gigi, yang berpotensi membutuhkan perawatan saluran akar.
Baca juga: Pasta Gigi Khusus Gigi Sensitif Bolehkan Digunakan dalam Jangka Panjang?

Nyeri otot, rahang, dan leher
Otot rahang mungkin terasa kencang atau terlalu berkembang, atau mungkin terasa sakit saat disentuh.
Kemampuan untuk membuka dan menutup mulut mungkin berkurang, sedangkan leher bisa terasa pegal dan lelah.
Beberapa bruxer secara tidak sadar membuat luka kecil karena mengunyah bagian dalam pipi mereka.
Sakit kepala

Nyeri alih yang berasal dari otot pengunyahan (yang terlibat dalam mengunyah dan mengontrol gerakan rahang) dapat menyebar ke bagian lain dari kepala dan wajah.
Bruxer mungkin mengalami rasa sakit atau rasa penuh di dekat telinga, atau mereka mungkin mengalami sakit kepala, terutama saat bangun tidur.
Baca juga: Sakit Kepala dan Mata Tegang Bisa Jadi Tanda Seseorang Perlu Kacamata, Segera Konsultasi Dokter
Gangguan tidur
The American Sleep Association mencatat bahwa bruxism dapat mengganggu siklus tidur normal, terutama pada tahap tidur awal.
Gangguan semacam itu dapat menunda fase tidur paling nyenyak dan terdalam, membuat bruxer merasa kurang istirahat pada hari berikutnya.

Vertigo dan sakit telinga
Dengan mencegah otot, tulang, dan sendi yang terkait dengan rahang bekerja dengan lancar, bruxism terkadang dapat menyebabkan pusing dan otalgia, atau sakit telinga.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)