TRIBUNHEALTH.COM - Masyarakat dunia dikejutkan dengan munculnya virus cacat monyet.
Merebaknya virus cacar monyet di sejumlah negara, membuat WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menyatakan penyakit ini menjadi berstatus darurat kesehatan global.
Karena itu seluruh masyarakat dihimbau waspada terhadap penularan cacar monyet yang cukup masif.
Baca juga: Dokter Tegaskan Vaksinasi Cacar Berikan Kekebalan Tubuh Sebanyak 85 persen terhadap Cacar Monyet
Terutama bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di wilayah tropis.
Pasalnya menurut penjelasan Apt. Yovita Mercya, M.Si, awal pertama kali virus cacar monyet muncul di Afrika tengah dan barat yang merupakan daerah tropis.
Kendati demikian, saat ini justru virus cacar monyet banyak merebak di daerah Eropa.
"Anehnya sekarang muncul di Eropa, ini mungkin jadi bahan peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut," ujar Yovita dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Pencetus Cacar Monyet
Cacar monyet berasal dari virus yang ditularkan melalui binatang.
Penemuan cacar monyet ini tepatnya terjadi pada hewan coba monyet.
Baca juga: Benarkah Penderita Cacar Monyet Gejala Ringan Bisa Sembuh dengan Sendirinya? Begini Ulasan dr. Zahra
"Jadi monyet ini sedang dimasukkan di laboratorium untuk diteliti dan ditemukan ada cacar," kata Mercya.
Setelah penemuan ini, beberapa lama kemudian cacar pada monyet tidak ditemukan lagi.
Hingga kemudian tahun 1970 cacar monyet kembali di temukan di kawasan Kongo dan sudah terinfeksi pada manusia.
"Jadi kenapa disebut sebagai cacar monyet, karena pertama kali ditemukan di monyet," imbuh Mercya.
Gejala Cacar Monyet
Seperti virus pada umumnya, gejala cacar monyet diawali dengan demam.
Mengingat demam adalah mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing yang masuk.
Selain demam, penderita juga akan diikuti keluhan nyeri otot.
Baca juga: Flu Juga Bisa Sebabkan Nyeri Otot, Tak Hanya Demam dan Batuk-batuk
Namun yang menjadi pembeda, pada penderita cacar monyet cenderung akan mengalami lesi atau ruam yang tampak mengerikan. Lantaran lesi tersebut berukuran besar.
Meski begitu, tingkat bahayanya lebih rendah dibanding cacar, yakni berkisar 1 hingga 10 persen.
"Kalau cacar 30 %, 3 dari 10 sedangkan cacar monyet 1 hingga 10 %. Cacar air lebih ringan lagi," jelasnya.
Penularan Tak hanya dari Monyet
Meski penyakit ini diawali dari tertular virus cacar pada monyet, namun penularannya tidak hanya semata-mata dari monyet saja.
Berdasarkan dari informasi yang ada sebelumnya, penularan bisa berasal dari hewan pengerat.
Baca juga: Waspada, Cacar Monyet yang Sudah Berat bisa Menyerang Organ Lain
Seperti tikus atau kelinci juga dinyatakan bisa menyebabkan seseorang tertular dari cacar monyet ini.
Penyakit cacar monyet ditularkan dari hewan (zoonosis) yang memiliki genus sama dengan cacar.
Nama dari genus tersebut adalah Octopus virus.
Vaksin Atasi Infeksi Virus Cacar Monyet
Saat ini masyarakat dunia sedang dihebohkan dengan adanya penyebaran cacar monyet.
Diketahui, untuk menghalang penyebaran semakin meluas, vaksin cacar monyet sangat efektif untuk digunakan.
Mercya menyebut sebaiknya pemberian vaksin dilakukan sebelum seseorang terpapar virus cacar monyet.
Baca juga: 3 Jenis Anemia yang Bisa Terjadi selama Kehamilan, Berisiko Sebabkan Cacar Lahir jika Tak Ditangani
Hal ini dipercaya, apabila suatu saat terkena penyakit cacar monyet dapat terhindar dari gejala.
"Sebelum terkena divaksin, supaya nanti kalau virusnya datang sudah tidak ada lagi gejala,"
," katanya.
Berbeda, jika sudah terpapar dengan gejala yang berat lalu diberi vaksin, sebaiknya tidak perlu mendapatkan terapi pengobatan khusus.
Cukup melakukan pengobatan pada gejala yang dialami saja alias terapi simtomatis.
Jenis Vaksin Cacar Monyet
Vaksin berfungsi untuk mencegah terjadinya gejala penyakit yang parah dengan memasukkan virus yang sudah dilemahkan di dalam tubuh.
Sehingga diharapkan tubuh kita bisa menciptakan sistem imun yang lalu memiliki memori.
Maka kedepannya, jika virus masuk ke tubuh sudah bisa mendeteksi.
Baca juga: Penularan Cacar Monyet Melalui Kontak Erat dengan Hewan atau Manusia yang Terkontaminasi Virus
Saat ini vaksin yang ada adalah vaksin cacar bukanlah vaksin yang khusus untuk cacar monyet.
"Jadi di 2013 sudah disetujui FDA untuk pengobatan vaksin cacar biasa," ujar Mercya.
Kini vaksin yang sudah disetujui untuk vaksin cacar monyet ada 2 jenis.
Yakni Jynneos atau biasa disebut imvanex dan ACAM2000.
Vaksin Jynneos berasal dari virus yang mati namun memiliki antigen.
Sehingga tubuh masih bisa mengenal untuk sistem imun, maka dianggap lebih tidak berbahaya.
Baca juga: dr. Alia Kusuma Sebut Seseorang yang Pernah Mengalami Cacar Air Bisa Mengalami Infeksi Ulang
Sedangkan ACAM2000 berasal dari virus yang hidup.
Vaksin jenis ACAM2000 ini dinyatakan lebih berbahaya daripada Jynneos.
"Jadi lebih berbahaya sebenarnya karena menunjukkan gejala-gejala," kata Mercya.
Disebutkan, Jyenneos lebih efektif digunakan daripada ACAM2000.
Baca juga: Fakta Seputar Cacar Monyet yang Tengah Mewabah, Kini Resmi Berganti Nama
Penjelasan Apoteker Mercya, M.Si ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)