TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Zahra Ayu Lukita Sari menyebutkan bahwa vaksinasi Cacar yang didapat sejak kecil mampu memberikan kekebalan tubuh terhadap penularan penyakit Cacar monyet.
Persentase pengaruh vaksinasi Cacar terhadap kekebalan tubuh hingga berkisar 85 %.
Maka jika terdapat orangtua yang sebelumnya pernah melakukan vaksinasi Cacar lalu memiliki seorang anak terinfeksi Cacar monyet, maka ada kemungkinan untuk bisa tidak tertular.
Baca juga: 3 Jenis Anemia yang Bisa Terjadi selama Kehamilan, Berisiko Sebabkan Cacar Lahir jika Tak Ditangani
Cacar monyet adalah penyakit yang kini telah banyak meresahkan masyarakat dunia.
Penyakit ini diawali dari binatang primata hingga lalu menularkan pada manusia.
Zahra menerangkan, bahwa penyakit Cacar monyet yang menular pada manusia terjadi karena kontak erat.

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, kontak erat ini diketahui bisa berasal dari batuk dan bersalaman.
Maka dapat diartikan bahwa penularan Cacar Monyet bisa melalui air liur, bukan dari udara.
Baca juga: Apakah Cacar Air Bisa Terjadi Pengulangan? Begini Penjelasan dr. Alia Kusuma Rachman
Disebutkan, selain dari batuk atau kegiatan bersalaman, rupanya adanya luka pada kulit juga bisa menjadi sumber utama masuknya virus Cacar monyet menuju tubuh.
Tentunya keadaan ini hanya bisa terjadi jika air liur primata yang terpapar atau seseorang yang sedang terinfeksi Cacar monyet mengenai pada area yang luka.

"Jadi dari air liurnya yang terkena ke kulit kita, lalu kulit sedang ada luka maka bisa jadi tempat sumber masuknya si virus (Cacar monyet)," ungkap Zahra.
Proses Penularan Cacar Monyet
Cacar monyet adalah penyakit yang sebenarnya cukup umum ditemui di wilayah tertentu.
Pertama kali Cacar monyet ditemukan di wilayah Benua Afrika, tepatnya di Negara Kongo.
Baca juga: Mengenal Berbagai Bekas Cacar dan Cara Mengobatinya, Dokter Kulit Tegaskan Tak Boleh Digaruk
Awal mula munculnya Cacar monyet berasal dari hewan primata, yaitu kera.
Meski berasal dari primata, penyakit ini dapat menular pada manusia. Proses penularan melalui kontak erat.

"Jadi misalnya primata tersebut memiliki penyakit Cacar (Cacar monyet) lalu kontak dengan manusia," ujar Zahra dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Baca juga: Disestesia, Kerusakan Saraf yang Sebabkan Sensasi Gatal dan Terbakar pada Kulit, Berikut Jenisnya
Kontak ini dapat terjadi melalui, gigitan atau membersihkan primata saat ada luka pada tangan.
Sehingga kulit terkena cairan dari primata, berlanjut terjadinya proses penularan.
Gejela Cacar Monyet
Sama seperti virus lainnya, penyakit Cacar monyet juga memiliki masa inkubasi.
Yakni dari awal seseorang yang sudah kontak erat bersama primata atau orang yang terduga terkena Cacar monyet, maka akan ada waktu berkisar 5 hingga 7 hari hingga kemudian timbul gejala.

Sejumlah gejala Cacar Monyet yang bisa dikenali, antara lain:
- Demam
- Flu
Baca juga: Benarkah Vitamin C Dapat Menyembuhkan Flu dan Mengurangi Berat Badan? Begini Kata dr. Evi Novitasari
- Nyeri sendi
- Kurang nafsu makan.

Empat gejala di atas akan mucul pada hari ke 2 hinga hari ke 4, pasca tertular penyakit Cacar air yang selanjutnya akan mereda.
Namun meski sejumlah gejala mereda, maka akan timbul gejala baru yakni adanya ruam atau bercak kemerahan pada kulit.
Baca juga: Kulit Gatal Disertai Sensasi Terbakar tapi Tak Ada Luka? Waspada, Bisa Jadi Tanda Kerusakan Saraf
Apabaila tidak kunjung diobati, maka ruam pada kulit ini akan menetap hingga 2 minggu lamanya dan akan mengalami perbaikan gejala dengan sendirinya. Tentunya keadaan ini hanya berlaku pada kasus yang ringan.
Kondisi ini cukup wajar terjadi, mengingat Cacar monyet adalah virus sehingga membuat tubuh mampu mengobat virus ini.
Penanganan Cacar Monyet

Lebih lanjut Zahra mengungkapkan, Cacar Monyet ada yang memiliki gejala ringan dan berat.
Bila teridentifikasi mengalami Cacar monyet ringan, maka akan sembuh dengan sendirinya.
Baca juga: Tujuan Pengobatan Hemofilia yang Harus Dipahami Menurut dr. Olga Rasiyanti Siregar, Sp.A(K).
Walau demikian, jika dibutuhkan pengobatan maka penanganan pada penyakit Cacar monyet ini disesuaikan dengan gejalanya alias simptomatik.
Jika pasien mengalami keluhan demam, maka dokter akan memberikan obat penurun panas.

Namun bila mengalami nyeri sendi, pasien akan mendapatkan obat anti inflamasi.
Begitu juga, jika pasien mengalami bercak kemerahan yang berisi air pada kulit, maka akan diberikan obat anti inflamasi.
Baca juga: Buah dan Sejumlah Makanan Berikut Punya Efek Antiinflamasi, Cocok untuk Ringankan Gejala Peradangan
Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Zahra Ayu Lukita Sari ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)