TRIBUNHEALTH.COM - Perasaan tak nyaman disertai rasa sensasi terbakar pada kulit termasuk kondisi yang perlu diwaspadai.
Apa lagi jika hal itu terjadi tanpa penyebab yang jelas atau tanpa disertai adanya luka fisik.
Gejala-gejala tersebut bisa menjadi tanda disestesia.
Disestesia terjadi akibat kerusakan saraf, bukan merupakan luka pada jaringan tubuh, dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today, Selasa (31/5/2022).
Disestesia terjadi ketika kerusakan menyebabkan perilaku saraf menjadi tidak terduga, yang mengarah pada pensinyalan yang tidak tepat atau salah.
Pesan-pesan yang membingungkan ini masuk ke otak, yang seringkali tidak dapat ditafsirkan.
Baca juga: Penyebab dan Gejala Penyakit Jantung Koroner, Dada Terasa Berat dan Ada Sensai Terbakar
Baca juga: Kondisi Kulit yang Dianjurkan Memakai Hydrafacial Menurut Dokter Hafid Ernanda

Akibatnya, otak memilih untuk merespons sensasi atau kombinasi sensasi yang diketahuinya.
Dalam kasus disestesia, gangguan penembakan saraf dapat menyebabkan otak merangsang sensasi yang tidak normal dan tidak nyaman, mulai dari sensasi kesemutan ringan hingga rasa sakit yang tajam dan menusuk.
Disestasia bisa menyakitkan, tetapi itu bukan tanda kerusakan jaringan.
Jaringan tubuh dapat tetap berfungsi penuh dan sehat, meskipun penyalahgunaan yang berkepanjangan atau kurangnya penggunaan karena rasa sakit dan ketidaknyamanan dapat membuat jaringan tersebut rusak.
Gejala

Baca juga: dr. Harmantya Sp. OT: Nyeri Pinggang Menandakan Saraf Terjepit Tidak Sepenuhnya Benar
Baca juga: Benarkah Operasi Saraf Kejepit Sebabkan Kelumpuhan? Begini Jawaban dr. Harmantya Mahadhipta
Gejala disestesia bervariasi antara individu, tetapi mereka cenderung mempengaruhi kulit, kulit kepala, wajah, mulut, batang tubuh, lengan, dan kaki.
Gejala yang paling mungkin termasuk:
- gatal, sensasi terbakar yang mungkin menyerupai sesuatu yang merayap di bawah atau di kulit
- sensasi nyeri yang tidak dapat dijelaskan yang sering menyebar ke bagian tubuh lainnya
- perasaan kesemutan
- sensasi terbakar
- perasaan yang tidak nyaman, sulit untuk dijelaskan
- sensasi sengatan listrik
- rasa sakit yang tajam dan menusuk
- rasa sakit atau iritasi, bahkan dari sentuhan ringan atau tanpa kontak
- perasaan sakit, mirip dengan otot yang sakit
- rambut rontok, jika itu mempengaruhi kulit kepala.
Bergantung pada penyebab yang mendasarinya, sensasinya bisa akut — terjadi tiba-tiba dan hilang setelah beberapa saat — atau kronis, yang berarti menetap.
Banyak kasus disestesia terjadi karena kondisi progresif, sehingga sering menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)