TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit arteri koroner (CAD) atau penyakit jantung koroner (PJK), berkembang ketika arteri koroner terlalu sempit.
Arteri koroner sendiri adalah pembuluh darah yang memasok oksigen dan darah ke jantung, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today, Selasa (1/2/2022).
PJK cenderung berkembang ketika kolesterol menumpuk di dinding arteri dan menciptakan plak.
Plak ini menyebabkan arteri menyempit, mengurangi aliran darah ke jantung, atau dapat menyebabkan peradangan dan pengerasan dinding pembuluh darah.
Gumpalan itu terkadang dapat menghalangi aliran darah, menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Baca juga: Tips Hindari Penyakit Jantung, Termasuk Jaga Berat Badan Ideal dan Olahraga Rutin
Baca juga: Mengenal 10 Jenis Penyakit Jantung, Mulai dari Jantung Koroner hingga Kondisi Bawaan Lahir

Pasalnya arteri koroner membentuk jaringan pembuluh darah di permukaan jantung untuk mensuplai oksigen.
Jika arteri ini menyempit, jantung mungkin tidak menerima cukup darah yang kaya oksigen, terutama selama aktivitas fisik.
PJK terkadang dapat menyebabkan serangan jantung.
Gejala
CAD dapat menyebabkan angina, jenis nyeri dada yang terkait dengan penyakit jantung.
Angina dapat menyebabkan perasaan tertindih, tertekan, berat, ketat, sakit, juga sensasi terbakar di area dada.
Baca juga: Sinus Bradikardia, Kondisi ketika Detak Jantung Kurang dari 60 bpm, Berbahaya?
Baca juga: Detak Jantung Lebih dari 100 bpm Bisa Normal dan Bisa Berbahaya

Angina juga dapat menyebabkan gejala berikut:
- gangguan pencernaan
- heartburn
- kelemahan
- berkeringat
- mual
- kram
- pusing
- rasa gelisah
PJK juga dapat menyebabkan sesak napas.
Jika jantung dan organ lain tidak menerima oksigen yang cukup, segala bentuk aktivitas dapat menjadi sangat melelahkan, yang dapat menyebabkan seseorang terengah-engah.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)