TRIBUNHEALTH.COM - Bradikardia adalah kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat dari biasanya.
Jantung biasanya berdetak antara 60 dan 100 kali per menit.
Pada kasus bradikardia, detak jantung kurang dari 60 denyut per menit, sebagaimana diberitakan TribunHealth.com dari Healthline, Minggu (23/1/2022).
Sementara itu, sinus bradikardia adalah jenis detak jantung lambat yang sumber masalahnya berasal dari simpul sinus jantung.
Simpul sinus sering disebut sebagai alat pacu jantung.
Ini menghasilkan impuls listrik terorganisir yang menyebabkan jantung berdetak.
Apakah sinus bradikardia serius?

Baca juga: Gejala Jantung Koroner yang Sering Diabaikan yakni Nyeri Dada yang Khas Disebelah Kiri
Baca juga: Mengapa Seseorang yang Mengalami Henti Jantung Harus Segera Dilakukan CPR? Begini Penjelasan Dokter
Sinus bradikardia tidak selalu menunjukkan masalah kesehatan. P
ada beberapa orang, jantung masih dapat memompa darah secara efisien dengan denyut per menit yang lebih sedikit.
Misalnya, orang dewasa muda yang sehat atau atlet ketahanan seringkali dapat mengalami sinus bradikardia.
Kondisi ini juga dapat terjadi saat tidur, terutama saat tengah tidur nyenyak.
Sinus bardikardia dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
Sinus bradikardia juga dapat terjadi bersamaan dengan aritmia sinus.
Aritmia sinus adalah kondisi ketika detak jantung tidak teratur.

Baca juga: Mengenal Gejala Anemia, Bisa Sebabkan Serangan Jantung jika Oksigen Darah Terlalu Rendah
Baca juga: Masalah Gangguan Tidur Rentan Memicu Masalah Jantung dan Komplikasi Kesehatan Lainnya
Misalnya, seseorang dengan aritmia sinus dapat memiliki variasi detak jantung saat mereka menarik dan menghembuskan napas.
Sinus bradikardia dan aritmia sinus biasanya dapat terjadi saat tidur.
Sinus bradikardia bisa menjadi tanda jantung sehat.
Tapi itu juga bisa menjadi tanda sistem kelistrikan yang gagal.
Misalnya, orang dewasa yang lebih tua dapat mengembangkan simpul sinus yang tidak berfungsi untuk menghasilkan impuls listrik dengan andal.
Sinus bradikardia dapat mulai menimbulkan masalah jika jantung tidak memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.
Beberapa kemungkinan komplikasi dari ini termasuk pingsan, gagal jantung, atau bahkan serangan jantung mendadak.
Penyebab

Baca juga: Menyusui Bermanfaat Bagi Ibu, Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke
Sinus bradikardia terjadi ketika simpul sinus menghasilkan detak jantung kurang dari 60 kali dalam satu menit.
Ada banyak kemungkinan faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, misalnya:
- kerusakan yang terjadi pada jantung melalui hal-hal seperti penuaan, operasi jantung, penyakit jantung, dan serangan jantung
- kondisi bawaan
- kondisi yang menyebabkan peradangan di sekitar jantung, seperti perikarditis atau miokarditis
- ketidakseimbangan elektrolit, terutama kalium atau kalsium
- kondisi yang mendasarinya, seperti apnea tidur obstruktif dan tiroid yang kurang aktif, atau hipotiroidisme
- infeksi seperti penyakit Lyme atau komplikasi dari infeksi, seperti demam rematik
- obat-obatan tertentu, termasuk beta-blocker, calcium channel blocker, atau lithium
- sindrom sinus sakit atau disfungsi simpul sinus, yang dapat terjadi seiring dengan bertambahnya usia sistem kelistrikan jantung.
Gejala

Baca juga: Penggunaan Minyak Zaitun Bisa Turunkan Risiko Kematian Akibat Penyakit Jantung hingga Kanker
Baca juga: Stres Psikologis Berisiko Picu Terjadinya Serangan Jantung
Banyak orang yang memiliki sinus bradikardia tidak memiliki gejala apapun.
Namun, jika tidak cukup darah yang dipompa ke organ tubuh, mungkin mulai mengalami gejala, seperti:
- merasa pusing atau pusing
- menjadi cepat lelah ketika aktif secara fisik
- kelelahan
- sesak napas
- nyeri dada
- bingung atau mengalami masalah dengan ingatan
- pingsan.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)