TRIBUNHEALTH.COM - Kebutaan merupakan suatu kondisi di mana seseorang tidak bisa melihat, baik pada satu mata ataupun dua mata.
dr. Muhammad Irfan K, M.Kes., Sp.M memaparkan, menurut WHO, kebutaan adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat melihat pada jarak pandang tiga meter, kondisi tersebut sudah masuk ke dalam kategori buta.
Kebutaan dapat terjadi akibat adanya cidera yang parah hingga terjadi karena adanya komplikasi dari penyakit tertentu.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Mata, dr. Muhammad Irfan K, M.Kes., Sp.M memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Timur.
dr. Irfan memaparkan tiga jenis penyakit yang berisiko menyebabkan seseorang mengalami kebutaan.
Baca juga: Gangguan Mata Tidak Mengenal Usia, Dapat Terjadi pada Anak Hingga Orangtua, Berikut Ulasan dr. Irfan

Baca juga: Berikut Makanan yang Sehat untuk Mata dan Turunkan Risiko Katarak, Termasuk Labu dan Telur
1. Katarak
Katarak merupakan penyakit mata yang banyak dijumpai oleh lansia.
Kondisi ini terjadi akibat adanya kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, sehingga penglihatan menjadi kabur.
Jika katarak ini tidak segera ditangani, maka dapat berisiko terjadinya kebutaan.
"Katarak adalah salah satu penyakit yang berisiko menyebabkan kebutaan dengan tingkat yang paling tinggi," terang dr. Irfan.
Baca juga: dr. Irfan K, M.Kes., Sp.M Himbau Untuk Memperhatikan Intensitas Cahaya saat Bermain Gadget & Laptop

2. Diabetes atau Retinopatik Diabetik
Menurut dr. Irfan, penderita diabetes berisiko mengalami terjadinya kebutaan.
Kadar gula darah yang tinggi, lama-kelamaan dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan gangguan retina pada mata disebut juga dengan retinopatik diabetik.
Retinopatik diabetik merupakan gangguan pada mata yang terjadi akibat komplikasi dari penyakit diabetes.
Komplikasi penyakit diabetes ini dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah di bagian retina yang akhirnya mempengaruhi kondisi penglihatan.
"Di Indonesia angka diabetes terhitung cukup tinggi, penyakit ini dapat berkomplikasi hingga ke kebutaan."
Baca juga: Minus Tidak Dapat Berkurang, Berikut Penjelasan dr. Irfan Mengenai Alasan Minus Seseorang Berkurang

3. Glaukoma
Glaukoma ialah suatu kondisi dimana terjadinya kerusakan pada saraf mata akibat tingginya tekanan di dalam bola mata.
Glaukoma ditandai dengan mata merah, nyeri di bagian mata, penglihatan kabur, serta mual dan muntah.
dr. Irfan menuturkan, penyebab terjadinya kebutaan selain katarak dan diabetes adalah glaukoma.
Menurutnya, glaukoma ini cukup berbahaya karena glaukoma ini dijuluki dengan 'si pencuri penglihatan'.
Penyakit glaukoma yang tidak segera dilakukan pengobatan berisiko menyebabkan kebutaan.
Baca juga: Perlukah Gunakan Kacamata Anti Radiasi Saat Menggunakan Laptop & Gadget? Begini Jawaban dr. Irfan

Baca juga: Kebiasaan Merokok Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mata, Berikut Ulasan dr. Muhammad Irfan
"Glaukoma ini awal gejalanya sulit untuk ditemukan, kemudian pasien dengan penyakit ini biasanya datang dengan kondisi penglihatan yang sudah hilang."
"Uniknya penyakit ini memang mencuri penglihatan kita dari pinggir, sehingga kita tidak sadar kalau penglihatan kita semakin berkurang."
"Dari pinggir dihilangkan, pada akhirnya sampai ke bagian tengah. Biasanya penderitanya baru sadar karena ia sering menabrak benda atau tidak terlihat ketika melihat sesuatu."
"Karena ternyata ia sudah terkena glaukoma, tanda awalnya adalah peningkatan tekanan bola mata."
"Oleh karena itu, pentingnya melakukan pemeriksaan mata secara rutin," jelas dr. Irfan.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Mata, dr. Muhammad Irfan K, M.Kes., Sp.M dalam tayangan YouTube Tribun Timur pada 23 Juni 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)