Breaking News:

Gangguan Saluran Cerna yang Tak Segera Diatasi Bisa Memicu Komplikasi atau Risiko Lebih Lanjut

Terjadinya gangguan saluran cerna bisa memengaruhi proses pencernaan yang berlangsung, bahkan pada kondisi parah berujung kehilangan nyawa.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
Pixabay.com
Ilustrasi gangguan saluran pencernaan yang tak segera ditangani, simak penjelasan dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH 

TRIBUNHEALTH.COM - Saluran perncernaan terbagi menjadi dua, yakni saluran pencernaan atas dan saluran pencernaan bawah.

Untuk membedakannya, saluran pencernaan atas yaitu kerongkongan atau esofagus, lambung, dan usus dua belas jari.

Sementara saluran pencernaan bawah meliputi usus halus, usus besar, dan dubur.

Terjadinya gangguan saluran cerna tentu membuat tidak nyaman dan memengaruhi proses pencernaan yang berlangsung, bahkan pada kondisi parah berujung kehilangan nyawa.

dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH memaparkan jika penanganan pasien gangguan saluran cerna bawah tergantung diagnosis dan derajat keparahan yang dialami oleh pasien.

Secara umum, dokter akan memberikan obat-obatan untuk meringankan keluhan yang dialami pasien.

Baca juga: Remaja Bisa Mendapatkan Masalah Fisik dan Emosional selama Pubertas, Peran Orangtua Diperlukan

Ilustrasi mengalami masalah pencernaan, begini keterangan dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH
Ilustrasi mengalami masalah pencernaan, begini keterangan dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH (Pixabay.com)

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Gastroenterologi-Hepatologi, dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.

Baca juga: Apa Beda Tarik Benang dengan Tanam Benang? Ini Kata dr. Vonny Ovia R, Dipl. CIBTAC

Perlu diingat jika pasien tak disarankan membeli obat sendiri di apotek tanpa resep dokter, sebaiknya pembelian obat-obatan berdasarkan resep yang diberikan dokter, terutama pada penggunaan antibiotik.

"Karena yang sering terjadi itu, pasien beli kemudian mengonsumsi dan kadang-kadang mengonsumsinya mungkin tidak dihabiskan atau kadang-kadang dosisnya salah, frekuensi pemberiannya salah," ulas Aritantri.

"Pada akhirnya memberikan dampak resistensi, sehingga suatu saat jika konsumsi obat yang sama lagi sudah tidak mempan," lanjut dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH.

2 dari 3 halaman

Lebih lanjut, Aritantri menegaskan jika idealnya obat-obatan yang hendak dikonsumsi pasien harus berdasarkan resep yang diberikan dokter.

Akan tetapi yang sering dijumpai adalah sebagian masyarakat membeli obat langsung ke apotek tanpa menggunakan resep dari dokter.

dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH menjelasakan jika terdapat beberapa obat bebas yang bisa dibeli tanpa resep dokter dan terdapat sebagian obat yang harus dibeli dengan resep dokter.

dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH mengimbau jika terjadi gangguan saluran cerna sebaiknya segera diatasi karena bisa memicu terjadinya komplikasi atau risiko lanjut yang lebih parah.

Misalnya seperti diare yang terus-menerus dan tidak segera mendapatkan penanganan maka bisa menyebabkan pasien mengalami dehidrasi.

Pasalnya pasien anak-anak dan lansia yang lebih rentan mengalami dehidrasi.

Baca juga: Cacar Monyet Belum Terdeteksi di Indonesia, Menkes Imbau Waspada, Bisa Menular setelah Gejala Timbul

Ilustrasi diare pada anak, begini penuturan dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH
Ilustrasi diare pada anak, begini penuturan dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH (Tribunnews.com)

Baca juga: Penyakit Radang Panggul Diakibatkan oleh Infeksi, Utamanya Infeksi Menular Seksual (IMS)

Tentu saja kondisi ini bisa menyebabkan tekanan darah turun hingga kondisi lainnya.

Apabila terjadi perdarahan saluran cerna maka harus diketahui terlebih dahulu penyebabnya.

Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa menyebabkan pasien mengalami anemia.

Anemia terbagi menjadi beberapa kondisi, yaitu anemia ringan, sedang, hingga berat.

3 dari 3 halaman

"Tapi yang jelas yang namanya HB atau sel darah merah berfungsi untuk mengikat oksigen dan menghantarkan keseluruh tubuh," terang dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH.

"Sehingga mungkin mulai sesak dan bisa menimbulkan gangguan lebih lanjut ke jantung juga," ungkap dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH .

Contoh lain yaitu, adanya radang kronis di usus dan gangguan nutrisi.

Pasalnya kondisi bisa menyebabkan seseorang mengalami gizi buruk.

Kemudian jika pasien menderita kanker dan ditunda untuk pengobatan, dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH menerangkan jika kanker bisa menyebar ke bagian atau organ lain hingga meningkatkan risiko terjadinya stadium lanjut.

Baca juga: Kista Ovarium Bisa Hilang Sendiri, namun Segera Temui Dokter jika Alami Sederet Hal Berikut

ilustrasi nyeri saluran cerna bagian bawah, simak kata dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH
ilustrasi nyeri saluran cerna bagian bawah, simak kata dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH (freepik.com)

Baca juga: Dokter Bisa Resepkan Obat hingga Lakukan Operasi untuk Atasi Kista Ovarium yang Pecah

Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Gastroenterologi-Hepatologi, dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 23 April 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comGangguan Saluran CernaSaluran cerna bawahGejala gangguan saluran cernadr. Aritantri Darmayani M.Sc. Sp.PD. K-GH.
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved