TRIBUNHEALTH.COM - Wanita bisa mengalami penyakit radang panggul, yang terjadi pada organ reproduksi.
Jika tidak mendapatkan penanganan dengan baik dan tepat, radang panggul bisa menyebabkan sejumlah komplikasi.
"Sebagian besar kasus (radang panggul) disebabkan oleh infeksi yang tidak diobati pada vagina atau leher rahim yang menyebar," tulis situs medis Medical News Today (MNT) dilansir TribunHealth.com pada Kamis (28/7/2022).
Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyebab umum, tetapi kondisi ini dapat berkembang dari infeksi karena penyebab lain.
Terkait infeksi menular seksual, chlamydia adalah yang paling umum radang panggul, diikuti oleh gonore.

American Family Physician (AFP) memperkirakan bahwa antara 80 dan 90 persen wanita dengan klamidia dan 10 persen dari mereka yang menderita gonore tidak memiliki gejala.
Sekitar 10 sampai 15 persen wanita dengan klamidia atau gonore terus mengembangkan radang panggul sebagai infeksi sekunder.
Faktor risiko
Terlepas dari IMS, beberapa faktor risiko meningkatkan risiko mengembangkan radang panggul.
Baca juga: Gonore Bisa Menular ke Bayi saat Persalinan, Gejalanya Tampak pada Area Mata
- Melahirkan, aborsi atau keguguran, jika bakteri masuk ke dalam vagina. Infeksi dapat menyebar lebih mudah jika serviks tidak tertutup sepenuhnya.
- Alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), suatu bentuk pengendalian kelahiran yang ditempatkan ke dalam rahim. Ini dapat meningkatkan risiko infeksi, yang dapat menjadi PID.
- Biopsi endometrium, di mana sampel jaringan diambil untuk analisis, meningkatkan risiko infeksi dan PID berikutnya.
- Radang usus buntu sangat sedikit meningkatkan risiko, jika infeksi menyebar dari usus buntu ke panggul.

Baca juga: Mengejan Terlalu Lama Menyebabkan Otot Dasar Panggul Rusak dan Terjadi Turun Peranakan
Setiap wanita perlu waspada dengan radang panggul, terlebih lagi kelompok berisiko.
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain sebagai berikut.
- rasa sakit, mungkin parah, terutama di daerah panggul
- demam
- kelelahan
- perdarahan atau bercak di antara periode
- haid tidak teratur
- nyeri di punggung bawah dan rektum
- nyeri saat berhubungan seksual
- keputihan yang tidak biasa
- sering buang air kecil
- muntah.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)