TRIBUNHEALTH.COM - Turun peranakan pasca melahirkan karena mengedan, sehingga terjadi kekendoran pada organ dasar panggul.
Apalagi setelah melahirkan bayi yang berukuran besar dan mengedan terlalu lama bisa menyebabkan otot dasar panggul rusak.
Oleh karena itu, dr. Asih menyampaikan, kalau bisa untuk menghindari faktor-faktor mengedan sampai lebih dari 2 jam untuk kehamilan anak pertama.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari turun peranakan yang terjadi pada usia lanjut.
Faktor terjadinya turun peranakan karena sering melahirkan, terlalu mengedan, apalagi ukuran bayi yang besar sampai 4kg.
Faktor lain yakni tindakan pengguntingan atau disebut dengan Episiotomy.
Tindakan Episiotomy adalah menggunting jalan lahir dengan tujuan bayi mudah dilahirkan.

Baca juga: drg. Ummi Kalsum Jelaskan Beberapa Cara Menyadarkan Masyarakat untuk Menjaga Kesehatan Gigi
Tindakan pengguntingan jalan lahir juga bisa menjadi faktor penyebab turun peranakan.
Tak hanya itu saja, kerusakan pada otot dasar panggul bisa menjadi faktor penyebab turun peranakan.
dr. Asih menyampaikan, jika dari jurnal orang yang telah mengalami 2 sampai 3 kali kehamilan rentan untuk terjadinya turun peranakan di kemudian hari.
Dikarenakan turun peranakan baru akan terlihat saat usia memasuki 50 tahun.
Penting untuk diketahui bahwa terlalu mengedan saat buang air besar juga dapat beresiko terjadinya turun peranakan atau disebut dengan faktor konstipasi.
Faktor konstipasi adalah sulit BAB, dan selalu mengedan.
Sangat disarankan untuk diet atau mengonsumsi makanan tinggi serat agar BAB lancar dan tidak perlu mengedan.
Baca juga: Pahami Cara Mengatasi Purging yang Disampaikan oleh dr. Adnania Nareswari Sp.DV
Terlalu sering mengedan akan beresiko di kemudian hari.
Terjadinya turun peranakan justru resiko yang dialami oleh perempuan yang telah melahirkan banyak anak atau varietas banyak.
Misalkan seperti jaman dahulu, perempuan bisa melahirkan sampai 9 kali dan ketika sudah memasuki usia lanjut terjadi turun peranakan.
Faktor resikonya adalah terlalu sering melahirkan dan dengan jarak kelahiran yang juga tidak diatur.
dr. Asih mengatakan bahwa jarak yang tepat untuk melahirkan kembali setelah kelahiran pertama adalah 2 tahun.
Apalagi perempuan yang memiliki riwayat melahirkan secara sesar, untuk jarak kelahiran berikutnya diatur kira-kira 2 tahun.
Turun peranakan ini juga bisa dialami oleh perempuan yang melahirkan secara sesar termasuk multifaktorial, karena penyebab turun peranakan masih diteliti lebih lanjut.
Oleh karena itu penting untuk mengikuti aturan pemerintah, 2 anak saja cukup.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health, bersama dengan dr. Asih Anggraeni, Sp.OG (K). Seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan (Konsultan Uroginekologi dan Rekonstruktif) Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo. Sabtu (25/9/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)