TRIBUNHEALTH.COM - Gigi disarankan untuk dilakukan pencabutan ketika kondisinya sudah sangat rusak.
Meskipun terkesan menakutkan, rupanya terdapat beragam manfaat yang diperoleh ketika dilakukan pencabutan gigi.
Namun perlu diingat jika tindakan pencabutan gigi alangkah baiknya tidak dilakukan ketika seseorang sedang mengalami sakit gigi ataupun gusi bengkak.
Hal ini bukan tanpa alasan, pada kondisi tersebut rupanya pembiusan tidak efektif.
Akibatnya pasien tetap merasakan sakit ketika dilakukan tindakan pencabutan gigi oleh dokter gigi walaupun sudah dibius.
Selain itu, pembiusan yang tidak efektif juga bisa dipengaruhi akibat adanya kondisi peradangan maupun infeksi pada gigi.
Baca juga: dr. Sandy Sofian Paparkan Waktu yang Dibutuhkan untuk Operasi Bedah Plastik hingga Proses Recovery

Baca juga: dr. Ayodhia Pitaloka Paparkan Jika Semakin Banyak Cacing Dewasa di dalam Tubuh Bisa Sebabkan Anemia
Kondisi bisa ditandai dengan adanya nanah, gigi membusuk, halitosis (bau mulut), gigi atau gusi yang bengkak hingga demam.
"Memang pada saat keadaan gigi berlubang dan dicabut, yang pertama kita harus memastikan bahwa sudah tidak terjadi peradangan maupun infeksi yang akut," kata Dokter Spesialis Ortodonti.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Ortodonti, drg. Citra Paramita yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Sapa Indonesia Pagi edisi 21 Desember 2021.
"Karena pada saat peradangannya akut, apalagi ada infeksi yang masih aktif memang beberapa case menyebabkan pembiusan ini tidak terlalu berjalan efektif gitu," lanjut drg. Citra Paramita.
"Jadi kalau memang masih ada peradangan maupun infeksi, terutama apabila kadang-kadang infeksinya memang sudah tidak aktif nih pada saat ini sudah tidak sakit. Tetapi mungkin luasnya masih banyak, tersebarnya masih besar," sambungnya.
"Kadang-kadang kita harus melakukan terapi definitif terlebih dahulu," terang Dokter Spesialis Ortodonti, drg. Citra Paramita.
Baca juga: Ketahui Cara Penularan Parasit Cacing hingga Jenis-jenis Cacing yang Paling Sering Menginfeksi Anak

Baca juga: drg. Ardiansyah: Perawatan Ortodonti Korektif Dilakukan Saat Usia Dewasa Karena Melibatkan Skeletal
"Misalnya pada kasus-kasus abses, granuloma, atau kista. Memang pada keadaan tersebut pada saat dilakukan pembiusan kemudian gigi kita cabut, ada kemungkinan terasa kurang nyaman," ulasnya.
Sehingga dokter gigi yang menangani kondisi ini perlu melakukan evaluasi.
Berdasarkan penuturan Dokter Spesialis Ortodonti, drg. Citra Paramita, jika masih menunjukkan peradangan atau infeksi sebaiknya diberikan terapi terlebih dahulu.
Selanjutnya setelah dilakukan terapi, dokter gigi perlu melihat dan melakukan observasi kembali.
Jika diketahui ternyata infeksi yang terjadi sudah semakin terkontrol dengan baik, barulah boleh dilakukan tindakan pencabutan gigi.
Dokter Spesialis Ortodonti, drg. Citra Paramita memaparkan jika pada saat dilakukan pencabutan masih ada sebagian area yang terasa.
Hanya saja normalnya tidak akan terasa sakit saat dilakukan pencabutan karena sudah dilakukan pembiusan.
Dokter Spesialis Ortodonti, drg. Citra Paramita mengatakan jika seharusnya terasa apabila gigi diangkat tetapi tidak terasa sakit.
Menurutnya, apabila terdapat gejala seperti diangkat, sebenarnya masih wajar dan normal terjadi.
Baca juga: Perlu Diketahui Jika Sunat pada Wanita Tidak Memberikan Manfaat, Bahkan Bisa Berdampak Buruk

Baca juga: Para Ahli Berpendapat Bahwa Sunat atau Khitan Bisa Mencegah Terjadinya Banyak Penyakit
Kendati demikian, pencabutan gigi terdiri dari pencabutan gigi sederhana dan pencabutan gigi dengan bedah.
Tentunya hal ini tergantung dari tingkat keparahan kondisi gigi.
Pada tindakan pencabutan gigi sederhana, bius yang diberikan ialah pada sekitar gigi yang dicabut saja.
Sementara pencabutan gigi dengan bedah, bius yang digunakan akan ditambah dengan obat penenang dikarenakan memerlukan beberapa prosedur pembedahan pada area gigi yang akan dicabut.
Baca juga: dr. Yanne Cholida, SCp Ungkap Tindakan yang Dilakukan untuk Menghindari Depresi saat Berduka
Penjelasan Dokter Spesialis Ortodonti, drg. Citra Paramita dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Sapa Indonesia Pagi edisi 21 Desember 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.