TRIBUNHEALTH.COM - Gusi yang menghitam tentu saja merupakan suatu keadaan yang mengganggu.
Pigmentasi gingiva atau gusi yang menghitam cenderung terjadi pada gusi bagian depan dan lebih banyak dialami oleh wanita.
Meskipun gusi yang mengalami hiperpigmentasi bukanlah suatu hal yang berbahaya, namun sebagian besar orang tak menginginkannya karena dianggap bisa mengganggu estetika.
drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menuturkan jika terdapat berbagai metode untuk mengatasi kondisi tersebut.
Menurutnya, bisa menggunakan tindakan bedah maupun dengan bahan-bahan kimia.
Baca juga: Berikut Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Depresi Menurut Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ
Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter edisi 10 Juni 2022.

Baca juga: Kondisi Depresi Ditandai dengan Perubahan Suasana Hati yang Cenderung Didominasi Perasaan Sedih
Tindakan bedah
Tindakan bedah ini diantaranya ada yang menggunakan teknik dimana dalam pelaksanaannya, lapisan pigmen yang bermasalah diangkat.
Pasalnya tindakan ini bisa menggunakan beberapa cara.
"Semisal menggunakan pisau bedah atau scalpel, dimana pada teknik ini biasanya hanya cukup membutuhkan waktu 45 hingga 1 jam," ungkapnya.
"Kemudian bur ablasion method ini biasanya harus menggunakan alat dengan tekanan, tenaga yang kuat begitu ya, dengan putaran yang kuat," terangnya.
"Ini kontrol perdarahan diperlukan, kemudian harus diperhatikan pada kondisi ini dimana jangan sampai mengenai tulang," ucap drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.
Tindakan ini biasanya dilakukan oleh dokter gigi yang berkompeten, ahli serta berpengalaman.
Hal ini karena tindakan yang dilakukan merupakan tindakan fisik.
Baca juga: dr. Citra Anggraeny, M. Biomed (AAM) Imbau untuk Menggunakan Skin Care Berlabel Non Comedogenic

Baca juga: Tak Hanya pada Bagian Wajah Saja, Mochi Kolagen Juga Dapat Dilakukan pada Leher dan Tangan
Elektrosurgery
"Yang harus dihindari juga pada gigi-gigi yang vital. Kemudian ada lagi elektrosurgery, itu teknik lain," tambahnya dalam tayangan Sapa Dokter (10/06/2022).
"Nah ini pada elektrosurgery ini juga membutuhkan tenaga ahli atau dokter ahli yang sungguh berpengalaman," tegasnya.
"Kalau yang bur tadikan menggunakan alat-alat bur ya, yang putarannya tinggi ya," ulasnya.
Sementara pada elektrosurgery juga menggunakan alat dimana membutuhkan keahlian dan pengalaman dari dokter gigi atau operator.
Triosurgery
Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan nitrogen cair dan ini dibekukan.
Tetapi biasanya menimbulkan efek bengkak dan jaringan yang diberi tindakan relatif lebih rentan atau lebih mudah rusak.
"Jadi memang apapun tindakannya membutuhkan keahlian dari dokter gigi yang berpengalaman," pungkasnya.
Baca juga: Berapa Lama Penggunaan Facemask yang Disarankan? drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Menjawab

Baca juga: Pesan dr. Irmadani Intan Pratiwi Agar Tak Khawatir Saat Menjumpai Adanya Stretch Mark
Laser
Menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, tindakan laser juga bisa dilakukan.
Radiosurgery
Berdasarkan penuturan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, tindakan ini relatif aman.
Hanya saja memerlukan minimal dua kali tindakan.
"Jadi lebih lama, tetapi jauh lebih aman begitu," katanya.
Baca juga: Apakah Gangguan Skizofrenia dan Psikosis Sama? Begini Penjelasan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi
Penjelasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter edisi 10 Juni 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.