TRIBUNHEALTH.COM - Keloid merupakan suatu benjolan yang muncul akibat bekas luka yang tidak terawat dengan baik, kondisi ini biasanya disertai dengan rasa nyeri dan gatal.
Munculnya keloid kerap dikeluhkan oleh banyak orang karena keloid ini dinilai sangat mengganggu penampilan dan membuat seseorang merasa tidak percaya diri.
Menurut penuturan dr. Hastika Saraswati, Sp.Bp, keloid dapat muncul pada semua usia, baik pada anak-anak hingga orang dewasa dapat mengalami yang namanya keloid ini.
Baca juga: Mengenal Keloid, Bekas Luka Abnormal yang Dapat Terjadi pada Anak-anak Hingga Orang Dewasa

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Bedah Plastik, dr. Hastika Saraswati, Sp. BP., memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jatim Official.
dr. Hastika Saraswati, Sp.BP menyebutkan, keloid ini sering muncul di bagian telinga akibat terjadinya infeksi pada telinga.
"Keloid yang muncul di telinga biasanya karena awalnya orang tersebut berniat untuk menindik telinga yang akhirnya memicu munculnya keloid pada telinga," tutur dr. Hastika.
"Keloid di telinga bisa membesar hingga sebesar bola tenis, kondisi ini terjadi karena infeksi pada telinga dan karena orang tersebut memiliki bakat keloid."
Baca juga: Mengenal Umbilical Cord, Perawatan Menggunakan Tali Pusar untuk Mengatasi Jerawat dan Keloid

"Tak hanya itu saja, keloid yang membesar di bagian telinga juga dapat terjadi akibat tidak merawat luka dengan baik setelah melakukan tindik."
"Kalau keloid sudah besar seperti bola tenis, terpaksa harus di buang dulu keloidnya, keloid tersebut disayat sesuai dengan bentuk telinga, kemudian baru dirawat dengan salep."
Tak hanya muncul di bagian telinga saja, menurut dr. Hastika, keloid juga dapat muncul pada bagian dada, bahu, hingga punggung.
"Kalau misalnya muncul jerawat di dada, kemudian jerawat digaruk dan terjadi infeksi, sembuhnya tidak bagus, akhirnya bisa menjadi keloid."
Baca juga: Tak Perlu Khawatir, dr. Angela: Perawatan Umbilical Cord Bisa Hilangkan Keloid dan Bekas Jerawat

Menurut dr. Hastika, munculnya keloid tidak ada hubungannya dengan makanan yang dikonsumsi, keloid berhubungan dengan terjadinya infeksi pada bekas luka di kulit.
Semakin lama luka akibat infeksi sembuh, maka semakin tinggi kemungkinan terjadinya suatu keloid.
Munculnya keloid masih belum diketahui penyebab pastinya, namun faktor pemicu timbulnya keloid adalah luka yang tak kunjung sembuh dan luka yang tidak dirawat dengan baik.
Jika keloid muncul masih dalam ukuran kecil dan tidak segera diobati, keloid tersebut dapat terus berkembang dan menjadi besar.
Baca juga: Bagaimana Cara Menghilangkan Bekas Luka Minyak Panas, Dok?

Pengobatan keloid
dr. Hastika Saraswati, Sp.BP menjelaskan, pengobatan keloid pada anak-anak dan orang dewasa hampir sama, pengobatan langsung dilakukan pada bagian luka bukan melalui obat minum atau suntik melalui infus.
Berikut ini beberapa pengobatan yang dapat dilakukan pada keloid.
Baca juga: Apakah Bekas Luka Bisa Dihilangkan, Dok?
- Menggunakan salep silicon gel
"Jadi keloid yang menonjol sekitar 2 minggu sampai 4 minggu, mulai memerah dan menonjol dapat diobati dengan menggunakan salep yang bernama silicon gel," jelas dr. Hastika.
"Pengobatan ini dilakukan selama 6 bulan, kalau memang satu bulan masih menonjol berarti salep tersebut tidak mempan dan harus melakukan pengobatan lebih lanjut."
Baca juga: Kulit Gatal Disertai Sensasi Terbakar tapi Tak Ada Luka? Waspada, Bisa Jadi Tanda Kerusakan Saraf

- Suntik keloid
Suntik keloid dapat dilakukan pada keloid yang memiliki benjolan yang cukup besar.
Penyuntikan keloid ini akan disuntikkan langsung ke bagian keloidnya, menurut dr. Hastika suntik keloid aman dilakukan karena penyuntikkannya lokal dan langsung ke keloidnya.
"Sejauh ini belum ada kontra indikasi terkait dengan penyuntikan keloid karena langsung disuntik ke keloidnya, sistemiknya hampir tidak ada."
Baca juga: Luka di Masa Kecil hingga Burnout dapat Mempengaruhi Emosi Orang Dewasa, Simak Ulasan Psikolog Diah

- Laser pulsed-dye
Pengobatan keloid dengan teknik laser pulsed-dye dinilai efektif untuk mengempiskan benjolan dari keloid dan tidak terlalu meninggalkan warna kemerahan pada bekas keloid.
Pengobatan ini juga dinilai lebih aman dan tidak terlalu menyakitkan.
Baca juga: Dokter Tak Sarankan Ibu Hamil Lakukan Treatment Platelet-Rich Plasma (PRP)

- Radioterapi
dr. Hastina mengungkapkan, pada beberapa negara maju seperti Jepang menggunakan radioterapi untuk mengobati keloid.
Namun untuk di Indonesia, pengobatan keloid dengan radioterapi belum bisa digunakan karena radioterapi hanya digunakan untuk pengobatan kanker.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Bedah Plastik, dr. Hastika Saraswati, Sp. BP dalam tayangan YouTube Tribun Jatim Official pada 29 Juni 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)