TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa orang mungkin pernah merasakan sakit perut ketika bangun tidur.
Penyebab sakit perut memang beragam, tergantung organ bagian perut yang bermasalah, baik usus, lambung, hati atau pankreas.
Sakit perut pada pagi hari khususnya setelah bangun tidur disebabkan oleh adanya peningkatan produksi asam lambung.
Saat tidur, kita membiarkan perut atau lambung dalam keadaan kosong dan tidak mengolah apapun selama beberapa jam.
Kondisi ini bisa memicu peningkatan asam lambung sehingga bisa timbul keluhan nyeri perut, mual hingga mnuntah.
Baca juga: Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz Bagikan Tips untuk Mengembalikan Nafsu Makan Lansia
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, dr. Kaka Renaldi yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 17 Juni 2022.

Baca juga: Kesegaran Telur Bisa Diamati dengan Teknik Apung dan Candling, Simak Penjelasan Berikut Ini
Tak hanya itu saja, di dalam usus halus juga terjadi gerak peristaltik yang bertujuan untuk memeras dan menekan kimus secara bolak-balik.
Bahkan beberapa orang khususnya usia 40 tahun ke atas mengeluhkan jika lambung dan punggungnya terasa sakit ketika bangun tidur dan melakukan ruku.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, dr. Kaka Renaldi mengatakan jika terdapat gas yang berlebihan di dalam usus dan lambung.
"Kalau kita ruku' kan jadi kaya tertekan dia. Nah intinya ini adalah masalah asam lambung," terang Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, dr. Kaka Renaldi.
"Biasanya kan usia 50 tahun an mungkin ada stres pikiran, kecapekan, kurang tidur, nah itu kalau kita bisa atasi sebelum obat-obatan ya," sambungnya.
"Tapi yang bisa saya sampaikan, ini kan usia 50 tahun. Seringkali itu usia-usia 50 tahun itu stres pikiran, sensitif, terus kurang istirahat. Nah itu banyak faktor yang berpengaruh," tuturnya.
Namun pada intinya hal ini tidak berbahaya.
Baca juga: 3 Manfaat Potensial Buah Pisang, Kontrol Tekanan Darah hingga Cegah Kanker

Baca juga: Perempuan yang Menstruasi Apakah Mudah Mengalami Stretch Mark? Begini Kata dr. Irmadani Intan
"Nah yang sering bikin tambah berat itu kalau pasien jadi panik. Saya jadi nggak bisa ruku' nih dok, nggak bisa sholat segala macam," imbuhnya.
"Ini biasanya banyak gas. Biasanya saya itu menyarankan pasien untuk miring ke kiri saat tidur," ungkapnya.
Hal ini bertujuan untuk membantu pasien dalam membuang gas.
Sehingga posisi lambung bisa menjadi lebih anatomical.
"Jadi dia lebih gampang kentut," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, dr. Kaka Renaldi.
"Nanti kalau kentut biasanya akan lebih enak," lanjut dr. Kaka Renaldi dalam tayangan Ayo sehat (17/06/2022).
"Kalau miring kanan, dia lambungnya agak ke atas naik ke diafragma jadi agak kembung," ucap Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, dr. Kaka Renaldi.
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Sebut Perempuan Memiliki Tekanan Lebih Tinggi Dibanding Laki-laki

Baca juga: Prevalensi Gangguan Bipolar di Indonesia Memiliki Perbandingan yang Sama, Begini Ulasan Psikolog
Salah satu posisi tidur yang baik dilakukan agar kesehatan tubuh tetap terjaga ialah tidur menyamping.
Posisi yang cukup direkomendasikan untuk dilakukan setiap malam terutama jika miring ke kiri.
Hal ini bisa mengurangi dengkuran yang timbul, baik untuk menjaga kesehatan pencernaan hingga mengurangi timbulnya mulas pada perut.
Baca juga: Sederet Masalah Kesehatan Gigi yang Sering Dialami Anak-anak, yang Dijelaskan drg. Zita Aprillia.
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, dr. Kaka Renaldi dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 17 Juni 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.