TRIBUNHEALTH.COM - Gigi palsu merupakan gigi tiruan yang bertugas untuk menggantikan fungsi gigi asli yang hilang.
Gigi palsu pada umumnya terbagi atas dua, yaitu gigi palsu lepasan atau removable denture dan gigi palsu fix atau disebut dengan fix denture.
Perlu dipahami bahwa gigi plasu fix juga dikenal dengan gigi palsu cekatan.
Dr. drg. Munawir menyampaikan bahwa dari jenis-jenis gigi palsu tersebut masih terbagi lagi.
Misalkan gigi palsu lepasan terbagi menjadi gigi palsu atau gigi tiruan penuh, ataukah gigi tiruan sebagian.
Jadi penggunaan jenis gigi palsu tergantung indikasinya.

Baca juga: Penyebab Diabetes pada Anak-anak, Orangtua Wajib Tahu
Dr. drg. Munawir menyampaikan, hampir tidak ada kontra indikasi terhadap penyakit-penyakit tertentu dengan pemasangan gigi palsu.
Tetapi lebih spesifik terhadap pasien-pasien yang memiliki kebiasaan buruk.
Pasien yang memiliki kebiasan buruk perlu pertimbangan untuk pilihan gigi palsu.
Misalnya pasien dengan kebiasaan menggertakkan gigi atau bruxism pada saat tidur.
Dr. drg. Munawir mengatakan, pasien yang memiliki kebiasaan menggertakkan gigi disarankan menggunakan gigi tiruan yang cekat.
Karena dikhawatirkan pada pasien yang menggunakan gigi tiruan lepasan akan mudah terlepas.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Depresi menurut dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.
Pada pasien epilepsi juga disarankan untuk menggunakan gigi palsu cekatan.
Hal-hal yang bersifat penyakit tertentu atau penyakit sistemik mungkin hanya persoalan pilihan-pilihan yang cocok untuk gigi tiruan tersebut.
Misalnya pada pasien diabetes kronis tidak dianjurkan menggunakan gigi tiruan implan, karena memiliki kontra indikasi dengan pemasangan gigi palsu.
Sebaiknya pasien sebelum melakukan pemasangan gigi palsu harus berkonsultasi secara detail dengan dokter spesialis ortodonti.
Karena dikhawatirkan pilihan gigi palsu tidak cocok dengan pasien tersebut.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Dr. drg. Munawir H. Usman SKG., MAP. Seorang dokter gigi RS Undata Sulwesi Tengah. Kamis (30/9/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)