TRIBUNHEALTH.COM - dr. Nordiansyah Putra menjelaskan kegawatdaruratan kehamilan, yang merupakan suatu kondisi gawat dan darurat yang terjadi pada pasien yang sedang hamil.
Kegawatdaruratan kehamilan ini dapat terjadi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan juga usia kehamilan lebih dari 20 minggu.
Menurut dr. Nordiansyah, penyebab dari kegawatdaruratan kehamilan ini tergantung dari kondisi klinis pasien tersebut.
Baca juga: Mengenal Kegawatdaruratan Kehamilan, Dapat Terjadi pada Usia Kehamilan Kurang & Lebih dari 20 Minggu
Saat kegawatdaruratan kehamilan terjadi di usia kurang dari 20 minggu, biasanya disebabkan karena abortus inkomplit, abortus insipiens, kehamilan ektopik, dan kehamilan mola.
Sedangkan jika kegawatdaruratan kehamilan terjadi di usia kehamilan lebih dari 20 minggu, biasanya disebabkan karena adanya plasenta previa, solusio plasenta, dan naiknya tekanan darah pada ibu hamil.
Dilansir TribunHealth.com, dr. Nordiansyah Putra memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video pada 16 Juni 2022.
Baca juga: dr. Maria Bagikan Tips agar Mendapatkan Kehamilan Anak Perempuan, Laki-laki, hingga Kehamilan Kembar
dr. Nordiansyah menjelaskan, untuk pemicunya pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu disebabkan oleh dua hal yaitu, infeksi dan non-infeksi.
Infeksi terjadi akibat adanya shock, sedangkan non-infeksi terjadi akibat adanya trauma, seperti terjatuh atau trauma lainnya.
Gejala awal kegawatdaruratan kehamilan
Baca juga: Ragam Faktor yang Membuat Kehamilan Tertunda, Ini Penjelasan dr. Maria Ratna Andijani, Sp.OG, M.Med
- Perdarahan
"Biasanya gejala awal pada ibu hamil saat mengalami kegawatdaruratan kehamilan akan dilihat dulu usia kehamilannya," tutur dr. Nordiansyah.
"Pada usia kurang dari 20 minggu, paling sering gejala yang muncul adalah perdarahan."
"Jadi kalau ibu hamil dengan usia kurang dari 20 minggu, mengalami perdarahan banyak dan aktif itu masuk kegawatdaruratan kehamilan."
Baca juga: Kehamilan Usia Muda Rawan Mengalami Keguguran, Kenali Faktor Penyebabnya yang Disampaikan Dokter
"Kondisi ini tergantung dari kasusnya juga, apakah ibu hamil mengalami abortus, kehamilan ektopik, atau mengalami kehamilan mola."
Tak hanya kehamilan dengan usia kurang dari 20 minggu saja, pada kehamilan lebih dari 20 minggu, kegawatdaruratan kehamilan juga ditandai dengan perdarahan.
Namun yang membedakan adalah kasus yang dialami oleh ibu hamil tersebut, pada usia lebih dari 20 minggu biasanya diagnosis yang terjadi adalah plasenta previa, solusio plasenta, naiknya tekanan darah, dan PEB atau preeklampsia berat.
Baca juga: Pentingnya Memahami Pregnancy Plan dan Birth Plan Sebelum Kehamilan, Begini Ulasan dr. Kondang
- Tubuh terasa lemas
- Nyeri perut
- Pandangan mata kabur
- Pusing
- Nyeri ulu hati
Baca juga: Mencegah Bayi Lahir Prematur, Ini Tips yang Bisa Dilakukan Menurut dr. Kondang Usada, Sp.OG
"Itu kalau perdarahannya banyak, aktif, nyeri perut, sudah masuk ke dalam kegawatdaruratan kehamilan," jelas dr. Nordiansyah.
"Kemudian pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu, ada yang namanya PEB atau preeklampsia berat itu masuk kegawatdaruratan jika tensinya lebih dari 160/110 dan proteinnya positif 2."
"Kondisi ini biasanya disertai dengan pandangan mata kabur, pusing, nyeri ulu hati, jika sudah mengalami gejala ini masuk kegawatdaruratan kehamilan."
Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Nordiansyah Putra dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video pada 16 Juni 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)