TRIBUNHEALTH.COM - Keguguran adalah lepasnya hasil konsepsi atau kehamilan di bawah usia kehamilan 20 minggu.
Walaupun usia kandungan 19 minggu dan sudah terbentuk janin, juga masih bisa disebut keguguran.
Usia kandungan dibawah 5 bulan bisa dikatakan keguguran.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keguguran saat hamil muda, di ataranya:
- Adanya masalah pada kromosom saat pembentukan organ
Misalnya BO atau Blighted Ovum yaitu kehamilan tanpa terbentuk janin.
Keguguran karena kelainan, misalnya kehamilan anggur atau hamil mola.
Pada kehamilan mola, jika terjadi pendarahan dan keluar jaringan juga termasuk keguguran.
Baca juga: Bahayakah jika Terjadi Gangguan Menstruasi? Simak Penjelasan dr. Henry Jerikho Sp.OG
- Kandungan lemah
Kandungan lemah bisa diakibatkan karena kurangnya hormon progresteron.
Selain karena kurangnya hormon progresteron, kandungan lemah bisa dikarenakan demam tinggi, infeksi virus atau parasit, stress dan kelelahan.
Beberapa faktor resiko terjadinya keguguran saat hamil muda ialah:
- Ibu hamil yang memiliki penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes, maka harus segera diperbaiki
- Riwayat keguguran
Misalkan ibu sudah memasuki kehamilan ke tiga dan ke dua dalam kehamilannya mengalami keguguran maka resiko untuk terjadi keguguran akan lebih besar lagi.
Baca juga: Berikut Ini Posisi Tidur yang Direkomendasikan, Sebisa Mungkin Hindari Tidur Tengkurap
Oleh karena itu, ibu hamil harus melakukan kontrol ulang untuk menghindari kejadian tersebut.
- Demam tinggi
Ibu hamil yang mengalami demam tinggi harus segera diberikan pengobatan.
Karena demam yang tinggi pada usia kehamilan muda akan berisiko terjadi pendarahan.
Semua pengobatan dilihat dari faktor-faktor resiko barulah bisa diobati.
Gejala yang bisa dideteksi saat mengalami keguguran adalah keluar flek hingga mengalami pendarahan.
Flek yang terjadi sama dengan flek saat menstruasi.
Baca juga: Rambut Rontok Kurang dari 100 Helai Sehari Masih Wajar? Begini Kata dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK
Definisi dari flek adalah keluarnya darah minimal yang berwarna coklat atau merah.
Kerika mengalami pendarahan akan keluar jaringan atau hasil konsepsi.
Pendarahan atau keluarnya jaringan disertai dengan rasa mulas.
Kram pada perut bagian bawah dan dirasa kram seperti kontraksi biasa sampai ibu hamil mengalami kesakitan.
Selain itu, ketika sudah mulai terjadi infeksi, maka akan muncul demam tinggi.
Komplikasi keguguran saat hamil muda antaralain:
- Resiko pendarahan
Saat terjadi pendarahan, maka pasien bisa mengalami anemia.
Baca juga: Peneliti Sebut Orang dengan Fibrilasi Atrium Lebih Berisiko Terkena Stroke
Pasien yang mengalami anemia pasti pasien akan merasa lemas, tidak betenaga, mudah lelah, dan sering timbul infeksi.
- Terjadinya infeksi
Saat terjadi infeksi, pasien akan mengalami demam tinggi.
Pasien yang megalami demam tinggi resikonya bisa mengalami syok.
Jika keguguran tidak ditangani dengan baik, akan meninggalkan sisa didalam rahim pasien.
Aapbila meninggalkan sisa, maka akan menimbulkan resiko-resiko lain yaitu akan sulit untuk kehamilan berikutnya, vagina mengalami bau yang tidak sedap, darah tidak pernah berhenti.
Sisa yang dimaksud adalah sisa jaringan atau disa kehammilan.
Misalkan pada usia kehamilan 12 minggu, bayi dan plasenta sudah keluar ternyata terdapat selaput yang masih didalam rahim.
Selaput itulah yang menimbulkan bau menyengat dan resiko infeksi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Ari Ayat Santiko, Sp.OG. Seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Sabtu (5/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)