TRIBUNHEALTH.COM – Penyakit bipolar atau mania depresif ialah gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, tingkat aktivitas, energi, konsentrasi, dan kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Pengidap bipolar yang sebelumnya merasa sangat gembira bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat sedih hingga putus asa.
Perubahan suasana hati secara tiba-tiba ini bisa memengaruhi energi, tidur, aktivitas, perilaku dan kemampuan berpikir pengidapnya.
Gangguan bipolar merupakan kondisi seumur hidup.
Bisa dipahami jika gangguan mental ini tidak benar-benar bisa disembuhkan.
Baca juga: Cara Merawat Enamel Gigi dengan Baik, Simak Tipsnya dari drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati

Baca juga: Perlukan Pendampingan Khusus bagi Keluarga Pasien Bipolar? Ini Kata dr. Yanne Cholida
Kendati demikian, gejalanya bisa dikelola dengan baik melalui terapi dan pengobatan.
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Baca juga: Porsi Kopi yang Baik untuk Jantung, Berapa Takarannya? Simak Penjelasan dr. Mega Febrianora Berikut

Baca juga: dr. Mira Trisna Murti Membenarkan jika Kulit Kering Menyebabkan Kulit Terlihat Tua di Usia Muda
Pertanyaan:
Apa benar jika peralihan antara kondisi sedih kemudian senang pada pengidap bipolar memerlukan proses dan waktu pak?
Kemudian ketika seseorang penderita bipolar berada di fase sedih yang berlebihan dan muncul rasa bunuh diri atau mencelakai dirinya, adakah cara yang bisa digunakan untuk menghentikannya pak?
Sindi, Tinggal di Trenggalek.
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Betul, ada peristiwa-peristiwa yang mungkin menurutnya akhirnya kembali ke kondisi awal tetapi tidak dalam hitungan jam.
Cara menghentikannya yaitu dengan meningkatkan keterampilan diri.
Jadi contoh orang sedih karena nilainya sedikit misalnya, ya tingkatkan produktivitas diri dan pengembangan diri serta belajar yang banyak.
Belajar yang banyak, baca buku yang banyak, belajar seluruh keterampilan dan skill.
Baca juga: Tidak Sama, Ini Beda Gangguan Mental dan Kepribadian Menurut dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET

Baca juga: Durasi Melakukan Pemijatan Gusi Menurut Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Sehingga kalau orang punya keterampilan dan skill nanti kan kondisi sedihnya hilang.
Yang tadinya dia tidak punya pacar, dia banyak belajar, sukses nanti barangkali akan punya pacar misalnya.
Ketika dia punya pekerjaan yang bagus kemudian dia punya pasangan hidup misalnya.
Jadi meningkatkan skill dan keterampilan diri itu adalah salah satu solusi.
Baca juga: Seiring Bertambahnya Usia Enamel Gigi Akan Menipis, Dokter Sebut Ciri-ciri yang Bisa Dikenali
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.