TRIBUNHEALTH.COM - dr. Mira Trisna Murti, Sp.DV menjelaskan, xerosis cutis merupakan suatu keadaan dimana lapisan terluar dari kulit kehilangan kelembaban.
Sehingga kulit terjadi penurunan kadar air dari dalam dan kehilangan kelembaban yang cukup untuk mempertahankan kelembutan dan elastisitas dari kulit.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Dermatovenereologi, dr. Mira Trisna Murti, Sp.DV memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Baca juga: dr. Melly : Ruam-ruam Merah pada Anak Tidak Boleh Disepelekan, Bisa Saja Menandakan Dermatitis
Menurut dr. Mira, terdapat beberapa penyebab terjadinya suatu xerosis cutis pada kulit sebagai berikut.
1. Genetik
Pasien dengan riwayat atopi, atopi yaitu suatu keadaan genetik yang berkembang menjadi hipersensitif terhadap alergen tertentu.
Orang dengan riwayat atopi kulitnya akan cenderung lebih kering, karena penderita atopi kehilangan salah satu pelembab alami pada kulitnya.
2. Faktor usia
Kulit kering seringkali terjadi pada orang-orang yang mengalami usia lanjut, yaitu usia yang memasuki 60 tahun ke atas.
Pada usia tersebut terdapat keluhan sekitar 75 persen terjadinya kulit kering.
Biasanya kulit kering terjadi pada bagian bawah yang akhirnya akan menyebar ke seluruh tubuh.
Menurut dr. Mira, kondisi ini biasanya akan menimbulkan rasa gatal dan intensitas gatalnya cenderung muncul di malam hari.
Baca juga: dr. Melly Mayasari, Sp.DV Paparkan Aturan Penggunaan Pelembab Bagi Penderita Dermatitis Atopik
3. Penyakit penyerta
Penyakit penyerta yang pertama adalah atopi yang akhirnya berkembang menjadi dermatitis atopi.
Dermatitis atopi adalah suatu keadaan atau suatu penyakit terjadinya inflamasi kronis yang ditandai dengan munculnya ruam merah dan gatal sekali.
Dermatitis atopi ini biasanya terjadi di area lipatan, sedangkan pada bayi terjadi di bagian pipi yang bersifat simetris atau terjadi pada bagian kiri dan juga kanan.
Penyakit penyerta kedua adalah psoriasis vulgaris, yang ditandai dengan bercak merah tebal dan bersisik, kondisi ini menyebabkan kulit cenderung kering.
4. Pasien dengan hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang kurang.
"Karena hormon tiroid fungsinya menurun, sehingga kulit cenderung terasa kering," jelas dr. Mira.
"Salah satu fungsi dari hormon tiroid ini adalah untuk melembabkan kulit."
Baca juga: Penderita Dermatitis Atopik Wajib Gunakan Pelembab untuk Mencegah Kekambuhan, Simak Ulasan dr. Melly
5. Penyakit sistemik
Penyakit sistemik misalnya kencing manis dan gagal ginjal yang dapat menyebabkan terjadinya kulit kering.
6. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan ini biasanya yang mempengaruhi adalah suhu pada musim dingin yang membuat kulit cenderung kering.
Karena terjadi vasokontriksi dari pembuluh darah kapiler, sehingga nutrisi-nutrisi kulit, oksigen kulit menjadi berkurang dan lama-lama kulit menjadi kering.
7. Kelembaban udara
Kelembaban udara normalnya adalah 65 persen, ketika kelembaban udara kurang dari 10 persen dapat menyebabkan kulit kering.
Baca juga: Dermatitis Atopik pada Bayi Sebabkan Kulit Lebih Rentan dan Mudah Teriritasi, Simak Ulasan dr. Melly
8. Paparan sinar matahari
Paparan sinar matahari menjadi penyebab kulit kering terutama paparan sinar ultraviolet A dan B.
"Jadi kalau kita sering terkena paparan sinar matahari dari jam 10 sampai jam 4 sore, lama-lama akan terjadi penuaan kulit," terang dr. Mira.
9. Pemakaian pemanas
Pada orang-orang yang berada di musim dingin biasanya menggunakan pemanas untuk menghangatkan diri, hal ini bisa memicu terjadinya kulit kering.
10. Paparan bahan kimia
Paparan bahan kimia bisa berasal dari kandungan sabun dan detergen yang digunakan sehari-hari.
Baca juga: dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK: Kulit Kering Bisa Disebabkan Iritasi atau Skin Barrier yang Terganggu
11. Obat-obatan
Menurut dr. Mira, seseorang yang mengkonsumsi obat-obatan seperti hipertensi, obat kolesterol, obat anti epilepsi, hingga obat jerawat bisa memicu terjadinya kulit kering.
12. Kontak fisik
Kontak fisik bisa terjadi akibat penggunaan alat pembersih untuk mandi dan juga handuk yang digunakan terlalu keras sehingga kulit yang bergesekan tersebut menjadi kering.
13. Penggunaan air panas
Mandi menggunakan air panas dapat menghilangkan lemak di kulit, sehingga kulit akan cenderung kering.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Dermatovenereologi, dr. Mira Trisna Murti, Sp.DV dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video pada 13 Juni 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)