Breaking News:

Penderita Gagal Jantung Akut Jadi Prioritas Utama di UGD, Dokter Ungkap Penanganan yang Diberikan

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai penyakit gagal jantung akut yang perlu dipahami

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Tribunnews.com
Ilustrasi serangan jantung yang dapat terjadi saat seseorang tengah beraktivitas 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Nuka Meriedlona memberikan informasi mengenai penanganan pada penderita gagal jantung akut.

Gagal jantung akut datang tiba-tiba menyerang pasien dengan kondisi jantung yang sebelumnya baik-baik saja.

Bila pasien sudah mengalami serangan gagal jantung akut, maka langkah yang perlu segera dilakukan adalah segera mengunjungi rumah sakit.

Baca juga: Apakah Daun Binahong Bisa Menyembuhkan Penyakit Jantung Dok ?

Pertolongan pertama yang akan dilakukan dokter adalah membawa pasien ke UGD (Unit Gawat Darutat) dan memberikan oksigenasi.

Serta dengan sigap melakukan pemasangan infus, lalu jika diperlukan diberikan pemasangan selang kencing.

Ilustrasi kondisi rumah sakit
Ilustrasi kondisi rumah sakit (Pixabay.com)

Bila semuanya sudah dilakukan, dokter akan memberikan pengobatan untuk mengurangi cairan yang terlalu banyak di dalam tubuh pasien. Cairan tersebut biasanya akan keluar melalui urin.

Namun jika pasien mengalami penurunan tekanan darah, maka dokter akan memberikan sejumlah obat untuk meningkatkan tenanan darah tersebut.

Begitupula jika pasien mengalami kenaikan tekanan darah (Hipertensi berat mencapai diatas 180), maka akan diberikan obat untuk menurunkan tensinya.

Baca juga: Jika Memiliki Riwayat Hipertensi Bolehkah Melakukan Infus Whitening? Begini Kata dr. Satya Perdana

"Jadi kita bermainnya dengan waktu, pasien tidak bisa menunggu. Karena kondisi gagal jantung merupakan prioritas nomor 1 di UGD," imbuh Nuka dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Penyebab Gagal Jantung Akut

2 dari 4 halaman

Gagal jantung akut ini ditandai dengan penderita yang mengalami serangan jantung padahal kondisi jantung sebelumnya baik-baik saja.

Keadaan ini terjadi akibat adanya pelebaran pada ruang jantung dan terisi oleh volume darah yang sangat banyak.

Ilustrasi detak jantung
Ilustrasi pemeriksaan detak jantung (kompas.com)

Akhirnya jantung tidak bisa memuat darah lalu menyebabkan darah menuju paru-paru.

"Maka menyebabkan paru-paru seperti terendam cairan," jelas Nuka.

Manifestasi pasien yang menderita gagal jantung akut ini berupa:

- Sesak napas berat

Baca juga: Asam Lambung Bisa Sebabkan Sesak Napas, dr. Wiwien Jelaskan Bedanya dengan Penyakit Paru-paru

- Pasien tidak bisa tidur terlentang (tidur harus duduk atau membungkuk)

- Frekuensi napas 30 sampai 40 kali per menit

- Timbul suara mengi

Ilustrasi seorang wanita mengalami keringat dingin
Ilustrasi seorang wanita mengalami keringat dingin (lifestyle.kompas.com)

- Keluar keringat dingin

3 dari 4 halaman

- Batuk tidak kunjung sembuh

Bila pasien sudah mengalami sejumlah gejala di atas lalu melakukan pemeriksaan di UGD, maka biasanya hasil pemeriksaan menunjukkan mengalami ancaman gagal napas,

Jika sudah mencapai keadaan demikian, pasien tentu membutuhkan bantuan napas, yakni selang oksigen.

Baca juga: dr. Fariz Nurwidya: Penderita Asma Memiliki Saluran Pernapasan Sensitif Dibandingan Orang Tanpa Asma

Namun jika sudah memberat, maka dokter akan memberikan ventilator pada pasien.

Keadaan demikian telah menunjukkan kondisi paling parah dari penyakit gagal jantung.

"Kita sebut sebagai gagal jantung akut, ini sifatnya mendadak."

"Misalnya jam 5 sore masih kerja, tiba-tiba malamnya mengalami serangan gagal jantung akut," sambung Nuka.

Ilustrasi serangan jantung
Ilustrasi serangan jantung (kompas.com)

Oleh karena itu, jika dirasa memiliki faktor risiko penyakit gagal jantung , seperti Hipertensi perlu waspada.

Kewaspadaan tersebut dapat dilakukan dengan cara rutin memeriksakan diri supaya tidak terjadi pembengakakan jantung, hingga akhirnya jatuh pada kondisi gagal jantung lalu menjadi gagal jantung akut.

Sebab risiko kematian pada penyakit gagal jantung akut ini terbilang tinggi.

Baca juga: Kontrol Hipertensi dengan Tips Sederhana, Mulai Kurangi Asupan Kopi hingga Perbanyak Olahraga

4 dari 4 halaman

"Pasien dengan gagal jantung akut jika tidak mendapatkan pertolongan segera memiliki risiko kematian yang sangat tinggi," ujar Nuka.

Definisi Gagal Jantung

Gagal jantung bukan berarti jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh.

Telah diketahui bersama, bahwa jantung adalah organ yang satu-satunya organ tubuh yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.

Ilustrasi pemeriksaan penyakit jantung
Ilustrasi pemeriksaan penyakit jantung (Pexels)

Tidak seperti tangan, paru, atau mata yang berpasangan, setiap orang hanya punya satu jantung.

Gagal jantung tidak bisa diartikan bahwa jantung tidak bisa bergerak, melainkan masih bisa berfungsi semestinya hanya saja tidak bisa mencukupi kebutuhan manusia secara normal.

Baca juga: Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI Sebut Aritmia Jantung Bisa Dideteksi Sejak Dini

"Jadi darah yang dipompakan tidak optimal, sehingga tidak bisa mengalirkan darah ke seluruh tubuh secara normal. Intinya seperti itu," papar Nuka.

Tanda Gagal Jantung

Untuk mengetahui tanda gagal jantung bisa dilihat dari derajat keparahannya.

Pada derajat ringan penderita biasanya hanya mudah lelah saja.

"Misalnya pasien ini seorang guru, biasanya dia bisa menajar dalam waktu 2 jam penuh."

"Tetapi karena ada penurunan dari fungsi jantung, sehingga baru setengah jam atau 1 jam pasien sudah mulai lelah," ungkap Nuka.

Ilustrasi penyakit jantung
Ilustrasi penyakit jantung (kompas.com)

Bila tidak tertangani dengan baik dan semakin berat penyakitnya maka gejala akan bertambah sesak napas.

Sesak napas ini bisa mulai dari derajat ringan sampai sesak napas berat. Biasa disebut sebagai gagal jantung akut.

Baca juga: Penelitian Ilmiah: Konsumsi Dua atau Tiga Cangkir Kopi Sehari Turunkan Risiko Penyakit Jantung

Sesak napas ini bermula pada saat beraktivitas biasa, lalu semakin memberat pada saat melakukan aktivitas ringan.

Seperti pada saat berjalan menuju kamar mandi sudah merasa terengah-engah.

Kemudian pada gejala paling berat, diikuti dengan gagal napas disertai bengkak pada kedua tungkai, bahkan sampai ke seluruh tubuh.

Pemeriksaan Deteksi Gagal Jantung

Pasien yang tersadar dengan keluhan Gagal jantung umumnya akan merasakan perbedaan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.

Lalu segera berinisiatif berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan.

Baca juga: Mengenal Sederet Penyebab Hipotensi, Termasuk Penggunaan Obat Penyakit Jantung

Nuka menyebut pemeriksaan yang biasanya segera dilakukan untuk mendeteksi penyakit gagal jantung adalah:

- Pemeriksaan fisik

- Elektrokardiograf atau rekam jantung

Ilustrasi penyakit jantung
Ilustrasi penyakit jantung (pixabay.com)

- Echocardiography.

Dua jenis gejala yang bisa dikenali dari penyakit Gagal jantung adalah tipikal (sesak napas) dan tidak tipikal.

Baca juga: Meski Pandemi Berakhir, Dampak Jangka Panjang Covid-19 Jauh dari Selesai, Termasuk Masalah Jantung

Pada gejala bukan tipikal, salah satunya ditandai dengan batuk tidak sembuh-sembuh meskipun hasil pemeriksaan dahak dan rontgen tidak menunjukkan adanya infeksi.

Penjelasan Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Nuka Meriedlona ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Pembengkakan JantungKesehatan JantungPenyakit Jantungdr. Renan Sukmawan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved