TRIBUNHEALTH.COM - Minyak kelapa merupakan salah satu alternatif yang bisa juga digunakan untuk memasak.
Minyak kelapa dikenal karena manfaat kesehatannya, termasuk sifat antimikroba dan antioksidan, meningkatkan kesehatan kulit dan mulut, dan potensi penurunan berat badan.
Medical News Today (MNT) merangkum sejumlah manfaat minyak kelapa, di antaranya adalah sebagai berikut ini.
Dapat mendorong pembakaran lemak
Minyak kelapa adalah sumber yang kaya akan trigliserida rantai menengah (MCT), sejenis lemak jenuh.
Secara umum, lemak jenuh dibagi menjadi tiga subkelompok, yang masing-masing memiliki efek berbeda pada tubuh.
Subgrup ini adalah:
- rantai yang panjang
- rantai menengah
- rantai pendek
Baca juga: Selain Berbadan Gemuk, Kolesterol Tinggi Juga Bisa Terjadi pada Seseorang yang Berbadan Kurus
Baca juga: Mitos atau Fakta, Stres Bikin Gemuk? Ini Penjelasan dr. Syahidatul Wafa, Sp. PD.
Para ilmuwan sedang mempelajari trigliserida rantai menengah (MCT), termasuk yang ditemukan dalam minyak kelapa, untuk potensi manfaat kesehatannya.
Misalnya, beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi MCT dapat meningkatkan jumlah kalori yang dibakar tubuh.
Dengan demikian, trigliserida rantai menengah dapat membantu meningkatkan penurunan berat badan.
Karena lemak dalam minyak kelapa adalah 65% MCT, dimungkinkan memiliki sifat pembakar lemak yang mirip dengan minyak MCT murni.
Namun, saat ini tidak ada bukti bagus yang mengatakan bahwa mengonsumsi minyak kelapa itu sendiri akan meningkatkan jumlah kalori yang dibakar.
Faktanya, studi tentang potensi penurunan berat badan MCT bahkan meminta kehati-hatian saat menafsirkan hasil karena studi yang lebih besar dan berkualitas lebih tinggi masih diperlukan.
Meskipun MCT dapat meningkatkan jumlah kalori yang Anda bakar, perlu diingat bahwa minyak kelapa sangat tinggi kalori dan dapat dengan mudah menyebabkan kenaikan berat badan jika mengonsumsinya dalam jumlah besar.
Dapat bekerja sebagai sumber energi yang cepat
Baca juga: Enggan Olahraga tapi Kolesterol Tinggi, Cukupkah hanya Mengandalkan Obat Saja? Dokter Menjawab
Baca juga: Dampak Buruk WFH Selama Pandemi, Orang Jadi Kurang Olahraga dan Banyak Makan
MCT dalam minyak kelapa memberikan pasokan energi yang cepat.
Saat seseorang makan trigliserida rantai panjang (LCT), molekul lemak diangkut melalui darah ke jaringan yang membutuhkannya, seperti otot atau jaringan lemak.
Di sisi lain, MCT langsung menuju ke hati dan menjadi pasokan energi yang cepat dengan cara yang sama seperti karbohidrat.
MCT telah lama digunakan dalam produk nutrisi olahraga agar atlet yang membutuhkan sumber energi yang dapat diserap dan digunakan oleh tubuhnya dengan cepat.
Mungkin memiliki efek antimikroba
Minyak kelapa memiliki sifat antimikroba dan antijamur karena kandungan MCT - khususnya, asam laurat.
Asam laurat adalah asam lemak yang membentuk sekitar 50% MCT dalam minyak kelapa.
Penelitian menunjukkan itu mungkin memiliki efek antimikroba terhadap mikroorganisme penyebab penyakit, seperti:
- Stafilokokus aureus
- Streptococcus mutans
- Streptococcus pyogenes
- Escherichia coli
- Helicobacter pylori
Studi menunjukkan bahwa asam laurat dapat bertindak sebagai agen bakteriostatik.
Ini adalah zat yang mencegah bakteri berkembang biak tanpa membunuh bakteri.
Ini juga dapat bertindak sebagai agen bakteriosidal, yang menghancurkan beberapa bakteri.
Selain itu, juga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya bagi tanaman.
Dapat membantu mengurangi rasa lapar
Baca juga: Tak Bisa Tidur karena Lapar, Bolehkah Konsumsi Makanan? Simak Penjelasan Ahli Nutrisi Berikut Ini
Baca juga: 5 Gejala Awal Penyakit Diabetes, Termasuk Rasa Haus dan Lapar Terus Menerus
Salah satu manfaat menarik dari MCT adalah mereka dapat membantu mengurangi asupan makanan.
Ini mungkin terkait dengan bagaimana tubuh memecahnya.
Proporsi MCT yang dimakan dipecah dalam proses yang menghasilkan molekul yang disebut keton.
Keton mengurangi nafsu makan dengan bertindak langsung pada pembawa pesan kimiawi otak atau mengubah kadar hormon pemicu rasa lapar, seperti ghrelin.
Kata keton mungkin cukup familiar dalam konteks diet ketogenik, yang cukup populer akhir-akhir ini.
Orang yang menjalani diet keto tidak makan banyak karbohidrat, tetapi mereka sering makan banyak lemak.
Untuk alasan ini, tubuh mereka cenderung menggunakan keton untuk bahan bakar.
Namun, meskipun minyak kelapa adalah salah satu sumber alami MCT terkaya, tidak ada bukti bahwa minyak kelapa itu sendiri mengurangi nafsu makan lebih banyak daripada minyak lainnya.
Faktanya, satu penelitian melaporkan bahwa minyak kelapa kurang mengenyangkan daripada minyak MCT.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)