TRIBUNHEALTH.COM - Stres adalah suatu respon seseorang dalam menanggapi suatu keadaan.
Keadaan stres ini sangat wajar terjadi pada setiap orang.
Beberapa orang menyebut, reaksi stres ini bisa menyebabkan seseorang menjadi mengalami penambahan berat badan. Mitos atau Fakta?
Baca juga: dr. Dwi Septiadi: Jangan Menghindari Stress Karena Manusia Membutuhkan Stresor dengan Kadar Tepat
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, dr. Syahidatul Wafa, Sp. PD. memberikan penjelasannya.
Berdasarkan ulasannya, anggapan stres bisa mengakibatkan kegemukan adalah fakta.

Karena pada saat stres, di dalam tubuh terdapat hormon kortisol.
Hormon kortisol ini diproduksi oleh suatu kelenjar yang berada di atas ginjal, tepatnya dibagian pinggang.
"Hormon ini dihasilkan kalau stres," ucap Syahidatul.
Baca juga: Renang Punya Efek Positif pada Emosional Seseorang, Dapat Redakan Stres dan Tingkatkan Suasana Hati
Munculnya hormon kortisol ini dapat memicu metabolisme dan peningkatan nafsu makan.
Nafsu makan yang meningkat menyebabkan seseorang ingin banyak mengonsumsi makanan:
- Manis

- Asin
- dan berlemak.
Maka dari itu, untuk mengantisipasi peningkatan berat badan akibat stres, pentingnya mengelola stres dengan baik.
Baca juga: Pentingnya Cara Menyikapi dan Mengelola Stres ketika Kehilangan Pekerjaan
Mitos Air Putih Dingin Bikin Gemuk
Mengonsumsi air putih dingin bisa membuat tubuh terasa segar.
Terlebih jika diminum pada saat cuaca sedang panas atau setelah melakukan aktivitas yang menguras tenaga.

Namun dibalik manfaatnya tersebut, beberapa orang justru mengatakan bahwa konsumsi air putih dingin bisa membuat seseorang menjadi gemuk. Mitos atau Fakta?
Berdasarkan penjelasan Syahidatul, anggapan bahwa air putih dingin bisa membuat seseorang menjadi gemuk adalah mitos.
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Ingatkan Bahaya Central Obesity, Gemuk tapi Cuma di Sekitar Pinggul Saja
Lantaran air putih tidak mengandung kalori.
Perlu diketahui, peningkatan berat badan terjadi jika ada penambahan kalori.

"Peningkatan berat badan itu tentu jika ada penambahan kalori."
"Jadi tidak masalah mau minum air putih dingin atau hangat, silahkan," tutue Syahidatul.
Makan Malam Bisa Naikkan Berat Badan
Makan pada malam hari sering dikaitkan pada kenaikan berat badan.
Menurut Syahidatul, anggapan tersebut adalah fakta namun dengan suatu catatan.

Makan pada malam hari bisa meningkatkan berat badan asal setelah makan tidak ada aktivitas yang dikerjakan.
"Jadi tentu makan malam yang menyebabkan kenaikan berat badan kalau setelah makan malam tidak ada aktivitas untuk membakar kalori tersebut," sambungnya.
Definisi Diet
Memiliki berat badan ideal adalah harapan hampir setiap orang.
Untuk mendapatkannya, tidak jarang seseorang akan melakukan diet secara ketat.
Baca juga: Benarkah Diet Memengaruhi Siklus Menstruasi? Begini Penjelasan dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K)
Dalam pengertian sebenarnya, diet adalah makan.
Sehingga jika menginginkan penurunan berat badan, diperlukan diet yang sehat.

Diet tidak hanya semata-mata untuk mengurangi berat badan, namun juga menjaga kondisi metabolisme tubuh supaya tetap sehat.
"Jadi diet sehat untuk semua orang sebetulnya," imbuh Syahidatul.
Cara Mengetahui Metabolisme Tubuh
Untuk mengetahui metabolisme tubuh, terdapat cara mudah yang bisa dilakukan.
Yaitu cukup mengenali kondisi badan kita sendiri.

"Kita merasa fit tidak, mudah capek, atau mudah pusing, mudah pegal-pegal atau tidak," jelas Syahidatul.
Bila tanda-tanda diatas sudah dirasakan maka untuk pemeriksaan lebih lanjut bisa melakukan pemeriksaan tekanan darah.
Baca juga: dr. Lugyanti: Gatal setelah Menerima Transfusi Darah Tidak Jarang Ditemui
Selain itu penting juga melakukan pengecekan pada kadar gula darah.
"Jadi cek ke dokter untuk lengkapnya, namun sebelumnya bisa mengenali kondisi tubuh sendiri baik atau tidak," paparnya.
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Syahidatul Wafa, Sp. PD. dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, (26/9/2021)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)