TRIBUNHEALTH.COM - Kandungan kromogen atau zat warna dalam makanan dan minuman ialah salah satu penyebab utama gigi kuning.
Zat warna ini bisa menyebabkan noda pada lapisan enamel gigi.
Begitu pula dengan tingkat keasaman makanan dan minuman, karena kadar asam yang tinggi bisa mengikis lapisan tersebut.
Gigi kuning bisa menurunkan rasa percaya diri seseorang lantaran mengurangi estetikanya ketika tersenyum maupun berbicara.
Menurut drg. Citra, MMRS gigi kuning tidak memengaruhi kesehatan secara langsung.
Akan tetapi, gigi kuning bisa memicu terjadinya halitosis atau bau mulut.
"Gigi maupun rongga mulut yang tidak bersih yang paling kerasa nih sama orang di sekitar kita itu bau mulutnya," ucap drg. Citra, MMRS.
Baca juga: Prof. Dr. dr. Harsono Sebut Sesak Napas pada Anak Banyak Disebabkan oleh Asma, Pneumonia, dan TBC

Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. Citra, MMRS yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunjabar Video program Tribun Health edisi 15 September 2021.
Baca juga: Pencegahan Profilaksis Bisa Dilakukan Sebelum Terjadi Kanker Payudara, Begini Ulasan dr. Sonar
Dokter Gigi, drg. Citra, MMRS mengingatkan untuk memperhatikan perawatan gigi karena merupakan hal yang penting.
Bau mulut bisa disebabkan karena penumpukkan sisa-sisa makanan yang tidak segera dibersihkan.
"Mungkin kita besihkan ya cuman nggak terbersihkan sampai bersih," pungkasnya.
"Karang gigi itu juga yang membuat bau mulutnya lumayan khas," sambung drg. Citra dalam tayangan Tribun Health (15/09/2022).
Bau mulut yang lebih parah bisa disebabkan karena adanya jamur di dalam rongga mulut.
"Misalnya karang gigi, baik gigi berlubang, sisa akar gigi yang tidak segera diatasi bisa menjadi sumber infeksi," terangnya.
"Jadi jangan salah, sumber infeksi itu tidak hanya dari luar tubuh kita. Orang-orang banyak yang tidak sadar bahwa rongga mulut juga merupakan salah satu sumber infeksi," tuturnya.
Lingkungan rongga mulut menggambarkan habitat kolonisasi bakteri aerob dan anaerob.
Perlu diingat jika kesehatan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, baik secara rohani maupun jasmani.
Kesehatan gigi dan mulut bisa memengaruhi kesehatan secara umum, juga akan sangat berpengaruh terhadap keadaan sistemik dari tubuh manusia keseluruhan.
Baca juga: dr. Satya Perdana Ingatkan untuk Memilih Lipstick Tanpa Pewangi dan Pewanget, Begini Ulasannya

Baca juga: Begini Cara Alami untuk Mengatasi Double Chin, dr. Caryn Miranda Saptari: Lakukan Senam Wajah
Sebaiknya jangan mengabaikan kelainan atau infeksi yang terjadi di dalam rongga mulut meskipun tanpa menunjukkan adanya gejala klinis.
Infeksi yang terjadi pada tubuh bisa menjadi sesuatu yang serius.
Pasalnya infeksi bisa disebabkan karena bakteri, virus, parasit, dan jamur yang sering dikenal sebagai mikroorganisme.
Sebenarnya mikroorganisme tidak sepenuhnya buruk karena keberadaannya juga dapat membawa manfaat.
Contohnya seperti untuk menguraikan sesuatu yang ada di alam.
Akan tetapi, jika mikroorganisme menyerang bagian tertentu dari tubuh manusia akan sangat mungkin mengganggu kondisi tubuh manusia itu sendiri.
Di dalam tubuh, rongga mulut adalah salah satu area ekosistem hidup yang cukup banyak mikroorganismenya.
Organisme ini adalah flora normal dalam mulut yang terdapat dalam plak gigi, cairan sulkus gusi, membran mukosa, dorsum lidah, saliva atau air ludah dan mukosa mulut.
Baca juga: Apakah Anak yang Menderita Alopecia Bisa Diberi Terapi Sejak Dini? dr. Ammarilis Murastami Menjawab

Baca juga: Apa Perbedaan Lensa Kontak Berbahan Kaku dan Lunak? Simak Penjelasan dr. Rani Himayani Sp.M
Penjelasan Dokter Gigi, drg. Citra, MMRS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunjabar Video program Tribun Health edisi 15 September 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.