TRIBUNHEALTH.COM - Pembengkakan jantung adalah kondisi yang serius.
Kendati begitu, keadaan ini sangat wajar dialami oleh para atlet.
Lantaran aktivitas olahraga yang tinggi pada atlet dan porsi darah yang dipompakan meningkat mengakibatkan terdapat ruangan yang membesar di jantung.
Baca juga: Kolesterol Tinggi Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Gejalanya Termasuk Nyeri Leher dan Punggung
Pembengakakan jantung ditandai dengan sesak napas yang dialami oleh penderitanya.
Lantas apakah penyakit ini bisa disembuhkan?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Renan Sukmawan, memberikan ulasannya.

Berdasarkan penuturannya, penting untuk menulusuri terlebih dahulu penyebabnya.
Serta mengetahui waktu deteksi dan proses penanganan yang dilakukan.
Bila pada atlet, maka akan diberikan training untuk mengurangi pembengkakan.
Baca juga: Selain Pola Hidup, Ternyata Faktor Olahraga Mempengaruhi Terjadinya Serangan Jantung
Walupun sebenarnya kondisi ini tidak berpengaruh secara jangka panjang pada sang atlet.
Selanjutnya, bila pasien mengalami pembengkakan jantung disertai dengan hipertensi maka kondisi masih bisa dikontrol. Dengan catatan pasien rutin melakukan pengobatan.

"Tekanan darah tinggi dalam jangka panjang secara pelan-pelan akan membuat jantung melar."
"Ketika tensinya dikontrol dengan baik dan obat-obatan yang cukup dan konsul dengan dokter jantung maka akan diberikan obat untuk mengontrol tekanan darah dan fungsi jantung," ungkap Reman.
Maka akan ada peluang pembengkakan jantung akan terkontrol, alias tidak membesar.
Baca juga: Bahaya Bakteri Streptococcus yang Bisa Picu Gangguan Jantung, Simak Penjelasan dr. Aditya, M Biomed
Begitupula jika sudah mengalami pembengkakan kronik, maka masih bisa dikontrol dengan obat-obatan.
Karena terpenting, jangan sampai pasien mengalami pembesaran jantung yang semakin luas.
Lantaran bila kondisi ini terjadi, kondisi pembengkakan jantung akan lebih sulit dikontrol.

Lebih lanjut, untuk mendeteksi gangguan pembengkakan jantung, cara mudah yang bisa dilakukan adalah melakukan Rontgen.
Kemudian untuk menentukan adanya penyakit pembengkakan jantung, pasien harus melakukan pemeriksaan Ekokardiografi.
Penyakit pembengkakan jantung bisa dideteksi sejak dini.
Baca juga: Berikut Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Aritmia Jantung Menurut dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K),FIHA
Untuk melakukan deteksi sejak dini, memerlukan sejumlah cara yang tepat.
Berdasarkan penjelasan Renan, berbagai cara tersebut ialah:
1. Check up kesehatan

Pada saat pasien melakukan check up, maka akan nampak pembesaran jantung.
Kondisi ini tentu akan mendapatkan evalusi dari dokter.
Karena kondisi pembengkakan jantung tidak menimbulkan keluhan.
Baca juga: Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI Paparkan Alat dan Penanganan Aritmia Jantung
Biasanya keluhan baru timbul setelah pasien menderita gagal jantung.
"Kekuatan pompanya turun, mestinya memompa darah untuk keperluan badan jadi berkurang. Maka ketika itulah keluhan ada," jelas Renan.
Biasanya gagal jantung paling sering menimbulkan keluhan sesak napas ketika sedang beraktivitas.

Beberapa keluhan tersebut dapat dicurigai timbul pada saat:
- Jika sebelumnya kuat jalan 100 meter, tiba-tiba jalan sedikit sesak napas
- Naik tangga sesak napas
Baca juga: Profesor Kedokteran Paru Jelaskan Mitos Seputar PPOK, Benarkah Sesak Napas Jadi Satu-satunya Gejala?
- Lelah sedikit sesak napas
- Mandi sesak napas
Jika sudah mencurigai tanda-tanda diatas pada diri Anda segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Bisa jadi jantung mengalami permasalahan.
2. Riwayat keluarga
Selanjutnya jika ditemukan ada riwayat penyakit dari kelurga.
Misalnya menderita Jantung bawaan, bisa juga jantung bocor.
Baca juga: Pendaki yang Memiliki Riwayat Penyakit Paru Perlu Berkonsultasi dengan Dokter sebelum Mendaki

Pada anak-anak juga bisa berpotensi mengalami jantung bengkak.
Maka untuk memastikan sekat jantung tertutup sempurna, perlu berkunjung ke dokter.
3. Riwayat jantung
Jika ada riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung, maka segera berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan.
"Kalau tampak dari rontgen ada tanda, maka dipastikan dengan ekokardiografi (seperti USG)."
"Sehingga kita bisa melakukan deteksi dini, banyak hal yang bisa kita lakukan."
"Maka kita dapat mencegah atau mengobati dari awal," papar Renan.

Tanda Jantung Bengkak:
- Sesak napas
- Irama jantung tidak teratur
Baca juga: Kaki Seorang Model Harus Diamputasi setelah Alami Komplikasi Covid-19, Punya Penyakit Jantung Bawaan
- Pembengkakan di kaki akibat penumpukan cairan
- Kelelahan dan pusing
- Nyeri dada
Penyebab Pembengkakan Jantung

Berikut berbagai faktor sebabkan pembengkakan pada jantung.
Di antaranya:
- Tekanan darah tinggi
Baca juga: dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K) Ungkap Jumlah Penderita Jantung Bawaan pada Anak di Indonesia
- Penyakit katup jantung
- Kardiomiopati
- Cairan di sekitar jantung

Baca juga: 3 Jenis Anemia yang Bisa Terjadi selama Kehamilan, Berisiko Sebabkan Cacar Lahir jika Tak Ditangani
- Arteri koroner
- Anemia
- Gangguan Tiroid
- Zat besi berlebih dalam tubuh
Baca juga: 5 Jenis Kanker Tiroid yang Bisa Terjadi pada Siapa Saja, Ada yang Tergolong Mudah Diobati
Penjelasan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Renan Sukmawan dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, (5/3/2021)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)