Breaking News:

Selain Pola Hidup, Ternyata Faktor Olahraga Mempengaruhi Terjadinya Serangan Jantung

Serangan jantung seringkali dianggap sebagai masalah yang dialami oleh lanjut usia, tanpa disadari usia muda juga bisa beresiko mengalaminya.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
ilustrasi seseorang yang mengalami serangan jantung ketika berolahraga 

TRIBUNHEALTH.COM - Olahraga tidak menjamin seseorang terhindar dari serangan jantung.

Umumnya serangan jantung terjadi pada usia desawa ataupun lanjut usia.

Tetapi serangan jantung juga bisa dialami oleh usia muda.

Serangan jantung yaitu gangguan jantung serius saat otot jantung tidak mendapat aliran darah.

Pada kondisi ini akan mengganggu fungsi kerja jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Serangan jantung dapat terjadi akibat terhambatnya aliran darah ke otot jantung.

Padahal jantung membutuhkan pasokan aliran darah konstan yang mengandung oksigen.

ilustrasi seseorang yang mengalami serangan jantung ketika berolahraga
ilustrasi seseorang yang mengalami serangan jantung ketika berolahraga (kompas.com)

Baca juga: Jangan Tunggu Sakit, Segera Lakukan Pemeriksaan Gigi ke Dokter Gigi jika Tak Ingin Masalah Berlanjut

Jika jantung tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup, maka otot-otot jantung mengalami kerusakan.

Gangguan aliran darah menuju ke jantung dapat merusak atau menghancurkan otot jantung.

Tidak hanya itu saja, bahkan bisa berakibat fatal, penyakit jantung dapat disebabkan oleh multi faktorial.

2 dari 3 halaman

Serangan jantung yang dialami, bisa berhubungan dengan olahraga dan bisa saja tidak berhubungan dengan olahraga.

Berbicara diluar dari faktor olahraga, dilihat dari pola hidup seseorang.

Pola hidup yang akan diawasi mulai dari pola makan gizi seimbang, pola istirahat apakah tidur dengan cukup.

Baca juga: dr. Binsar Martin Sebut Penularan HIV/AIDS Tidak Hanya Melalui Hubungan Seksual

Karena kurang tidur menjadi faktor resiko masalah jantung.

Selain itu dilihat apakah perokok dan konsumsi alkohol, dan sebagainya.

Bahkan termasuk juga dikarenakan faktor genetik,

Ada seseorang yang tidak menjalankan pola hidup tidak sehat, dan cukup istirahat tetapi memiliki faktor genetik, dimana jantung memiliki kelainan.

Dari faktor olah raga sendiri tentu harus dilihat terlebih dahulu, apakah memang benar olah raga yang dilakukan sudah sesuai dengan badan.

Jangan sampai olahraga yang dilakukan terlalu berat atau tidak sesuai dengan kondisi tubuh karena akan berbahaya.

Untuk orang-orang dengan kondisi medis tertentu, perlu dilakukan monitoring ketat.

Baca juga: Sering Gunakan Earphone, Dokter: Waspada Gangguan Pendengaran yang Mengintai

3 dari 3 halaman

Dinilai dari orang tersebut apakah memiliki batasan, yang memang jika melewati batasan tersebut akan membuat sebuah koalisi yang berbahaya.

Artinya harus melakukan serangkain tes terlebih dahulu seperti medical check lab untuk mengetahui batasan kemampuan saat berolahraga.

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan dr. Andhika Raspati, Sp.KO. Seorang dokter spesialis kedokteran olahraga. Kamis (20/2/2020)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.compola hidup tak sehat
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved