Breaking News:

Jangan Tunggu Sakit, Segera Lakukan Pemeriksaan Gigi ke Dokter Gigi jika Tak Ingin Masalah Berlanjut

drg. Megananda Hiranya Putri, M.Kes menganjurkan melakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara berkala.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Freepik.com
Ilustrasi seorang perempuan sedang memeriksakan gigi pada dokter gigi 

TRIBUNHEALTH.COM - Memperhatikan kondisi kesehatan gigi perlu dilakukan sejak dini.

Jangan sampai ketika memiliki keluhan gigi baru datang ke dokter gigi.

Akibatnya kondisi gigi yang bermasalah menjadi lebih sulit tertangani.

Baca juga: Pengertian Karang Gigi Menurut Pandangan Medis yang Disampaikan oleh Lettu Kes. drg. Ari Wd Astuti

Untuk mengantisipasinya, drg. Megananda Hiranya Putri, M.Kes menganjurkan melakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara berkala.

Pemeriksaan ini bisa dilakukan setiap 6 bulan sekali.

Ilustrasi dokter gigi sedang melakukan pemeriksaan
Ilustrasi dokter gigi sedang melakukan pemeriksaan (Freepik.com)

"Setiap 6 bulan sekali coba kontrol ke dokter gigi, mau sakit atau tidak sakit," tegasnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Untuk melakukan pemeriksaan gigi ini, dapat dilakukan di dokter gigi atau terapis gigi.

Bila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan karang gigi, maka harus segera dibersihkan.

Baca juga: Tidak Menggosok Gigi pada Bagian yang Sakit Beresiko Mempercepat Penumpukan Karang Gigi

Begitupula jika ada gigi berlubang, bisa segera ditangani.

"Jadi suatu tindakan bijaksana kalau kita melakukan kontrol rutin ke poli gigi, baik di rumah sakit, klinik, atau puskesmas," jelas Mega.

ilustrasi gigi berlubang
ilustrasi gigi berlubang (pixabay.com)
2 dari 4 halaman

Lebih lanjut, ia menerangkan salah satu pemicu masyarakat menjadi tidak segera datang ke dokter gigi meskipun ada permasalahan gigi lantaran gejala yang tidak tampak.

Salah satunya ialah kondisi radang gusi atau Gingivitis yang tidak menimbulkan rasa sakit.

Baca juga: Jarang Menyikat Gigi, Mengonsumsi Makanan Manis dan Asam Beresiko Tinggi Mengalami Gingivitis

Menurutnya, jika sudah mengalami tanda gusi gatal harap segera datang ke dokter gigi.

Gejala tersebut sudah mengarah adanya karang gigi atau kalkulus.

Karang gigi ini bisa menyebabkan terjadinya Gingivitis.

Kenali Tanda Gingivitis

ilustrasi gingivitis
ilustrasi gingivitis (health.kompas.com)

Gusi yang radang biasanya ditandai saat menyikat gigi darah akan keluar.

"Ada darah yang terbawa di buih pasta gigi, kita tidak menyadari tiba-tiba ada darah."

"Nah itu ciri gusi yang mengalami radang atau istilah medisnya disebut Gingivitis," jelas Mega.

Baca juga: Perdarahan Gusi Bersifat Spontan Selain Akibat Gingivitis Bisa Dikarenakan Adanya Kelainan Sistemik

Biasanya gusi yang mengalami radang, warnanya akan terlihat terang dan mudah berdarah.

3 dari 4 halaman

Selain itu pada permukaan gusi akan terlihat menggelembung.

Kondisi ini akan berkembang lebih lanjut jika tidak segera diatasi.

Ilustrasi dokter gigi sedang melakukan pemeriksaan gigi
Ilustrasi dokter gigi sedang melakukan pemeriksaan gigi (Pexels.com)

Lambat laun akan jumlah karang gigi akan meluas.

Mengingat pada permukaan karang gigi akan selalu ada bakteri.

Kondisi ini mencetuskan inflamasi pada gusi bagian bawah.

Baca juga: Gigi Masih Terasa Sakit ketika Dicabut Meskipun Sudah Dibius, Begini Alasannya Menurut drg. Citra

Gusi bagian bawah ini ada jaringan pendukung gigi.

Jaringan pendukung gigi ini terdiri dari:

- Gusi

ilustrasi gusi abses
ilustrasi gusi abses (freepik.com)

- Serat periodontal

- Tulang alveolar gigi.

Baca juga: drg. Aprilia Denta: Periodontitis yang Sudah Menimbulkan Nyeri dan Sakit Tidak Boleh Dianggap Sepele

4 dari 4 halaman

Bila serat periodontal rusak karena aktivitas kuman pada karang gigi dan mengenai tulang alveolar, maka gigi tidak memiliki jaringan pendukung lagi.

Akhirnya gigi mudah goyang dan lepas dengan sendirinya.

Jangka Waktu Muncul Karang Gigi

Dalam waktu 24 jam jika plak tidak tergosok dengan sikat gigi, akan memicu terjadinya pengendapan.

Kondisi demikian sering dikaitkan dengan kebiasaan mengunyah hanya dengan 1 sisi saja.

Baca juga: Tidak Menggosok Gigi pada Bagian yang Sakit Beresiko Mempercepat Penumpukan Karang Gigi

Pasalnya, seringkali penyebab munculnya kebiasaan mengunyah 1 sisi saja lantaran salah satu sisi rahang ada yang sakit.

Ilustrasi mengunyah makanan dengan menggunakan satu sisi gigi
Ilustrasi mengunyah makanan dengan menggunakan satu sisi gigi (health.grid.id)

Kondisi tersebut juga biasanya membuat penderita jadi tidak ingin menyikat pada area gigi yang sakit tersebut.

Akhirnya plak tersebut menjadi mengendap dan menjadi karang gigi.

Baca juga: Frekuensi Menyikat Gigi yang Benar, Baik Sebelum dan Saat Berpuasa Menurut drg. Ummi Kalsum, Sp.KG.

Penjelasan drg. Megananda Hiranya Putri, M.Kes dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdokter gigidrg. Megananda Hiranya Putri M.KesSakit Gigi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved