TRIBUNHEALTH.COM - Salah satu jenis bakteri yang bisa menimbulkan banyak penyakit ialah streptococcus.
Diketahui bakteri streptococcus dapat menyebabkan radang tenggorok.
Lantaran streptococcus sering berkembang pada saluran pernapasan atas.
Baca juga: Sebuah Laporan Rilis Daftar Gejala Covid-19 Siluman Omicron, Sakit Tenggorokan hingga Pusing
Bakteri streptococcus bisa menimbulkan kondisi sangat bahaya pada tubuh.
Keadaan demikian bisa terjadi, apabila bakteri streptococcus sampai menginfeksi area tonsil (amandel) dan dibiarkan begitu saja.

Sehingga membuat amandel menjadi bengkak maksimal.
Pernyataan ini diungkapkan oleh dr. Aditya, M Biomed.
Baca juga: dr. Sandi Nugraha, Sp.A Jelaskan Penyebab Radang Amandel, Bisa Picu Infeksi Otak jika Terus Berulang
Pembengkakan tonsil ini awalnya ditandai dengan tonsil jadi memerah.
Peradangan yang terus berlangsung ini akan membuat tonsil berubah dan berisi nanah.
"Bila proses peradangan berlangsung terus, kita tidak memberikan antibiotik dan sebagainya, maka tonsil akan berubah dan isinya sudah nanah," ungkap Aditya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Selanjutnya, jika Tonsil tersebut sampai pecah, maka bakteri streptococcus bisa ikut tertelan lalu masuk kedalam tubuh.
Hal yang paling ditakutkan dari efek tertelannya bakteri streptococcus, jika bakteri ini masuk ke dalam jantung.
Baca juga: drg. Eddy Heriyanto Sarankan Melakukan Operasi Amandel Terlebih Dahulu sebelum Pemasangan Kawat Gigi
Keadaan demikian dinamakan dengan infeksi Miokarditis (infeksi jantung).
"Infeksi jantung hal paling kami takutkan, apalagi jika terjadi pada anak-anak," imbuh Aditya.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kondisi semakin memberat dan mengancam nyawa, jangan pernah remehkan tanda Radang pada tenggorokan.

Seringkali masyarakat menganggap bahwa Radang tenggorokan akan sembuh sendiri dan sebagainya.
Padahal proses penyembuhan juga memerlukan waktu.
Baca juga: Tak Hanya Karena Makanan, Radang Tenggorokan Bisa Terjadi Akibat Reaksi Alergi
Jika proses penyembuhan memerlukan waktu yang lama dan disertai gejala lain, bisa jadi ada kemungkinan penyakit yang lain pada area tenggorok.
Gejala Radang Tenggorok
Aditya mengungkapkan, Gejala radang tenggorok akan ditandai dengan:
- Sakit menelan
- Tenggorokan tidak nyaman

Baca juga: Kebiasaan Menelan Makanan dengan Cara yang Tak Wajar Bisa Memengaruhi Kesehatan Gigi dan Mulut
- dan timbul rasa perih
Gejala di atas adalah tanda normal ketika mengalami radang tenggorokan biasa.
Penyebab Radang Tenggorok
Radang tenggorok dalam istilah medis disebut juga Faringitis.
Baca juga: Bakteri streptococcus Biang Berbagai Penyakit, Ini Cara Cegah Picu Masalah pada Tubuh
Artinya menandakan ada radang pada daerah faring (dalam saluran tenggorokan).

Area faring sering mengalami radang karena termasuk pada bagian saluran pernapasan bagian atas dan berhubungan langsung dengan dunia luar.
"Misalnya dengan panas, dingin, debu, polusi, dan sebagainya itu bisa ke tenggorokan atau faring," sambung Aditya.
Baca juga: Mimisan Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Nasofaring, Segera ke Dokter jika Muncul Gejala Berikut
Faring ini jika terpapar oleh suatu zat atau benda, bisa terjadi radang atau pembengkakan.
Kondisi radang pada tenggorokan ini rawan dialami oleh anak-anak yang mengalami sistem imun yang belum terbentuk secara sempurna.
Terlebih bila anak memiliki kebiasaan sering jajan atau makan minum yang kurang bersih.

Namun disamping itu, keadaan Faringitis juga disertai karena adanya virus atau bakteri.
"Akhirnya yang awalnya cuma peradangan kemudian menjadi infeksi di tenggorokan," jelas Aditya.
Baca juga: Apakah Nyeri Tenggorokan Menjadi Ciri Khas Terinfeksi Omicron? Simak Ulasan dr. Adnan
Perlu diketahui, bahwa virus dan bakteri ini bisa berasal dari makanan yang kurang bersih dan udara.
Proses masuknya virus lewat udara ini seperti penularan Covid-19.

"Misalnya orang yang kena Covid-19, lalu dia batuk dan bersih, lalu ada droplet dan terkena pada saluran napas anak."
"Droplet itu ada bakteri dan virus, sehingga nempel di tenggorokan si anak. Jadi ada berbagai macam penyebab," utasnya.
Baca juga: Meski Pandemi Berakhir, Dampak Jangka Panjang Covid-19 Jauh dari Selesai, Termasuk Masalah Jantung
Penjelasan dr. Aditya, M Biomed dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Kamis (20/1/2022)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)