TRIBUNHEALTH.COM - Gusi bengkak merupakan kondisi saat gusi menonjol, memerah, nyeri serta mudah berdarah.
Secara umum kondisi ini terjadi akibat penyakit di gigi atau gusi, namun bukan tak mungkin disebabkan oleh kondisi lain.
Gusi bengkak adalah masalah yang cukup umum terjadi dan mudah untuk ditangani.
Akan tetapi penanganan yang terlambat bisa menyebabkan komplikasi yang cukup berat.
Maka dari itu, kondisi gusi yang bengkak tidak boleh disepelekan, terutama apabila sudah terjadi dalam waktu yang lama.
Baca juga: Segera Bersihkan Karang Gigi, Dokter: daripada Menunggu Penyakit pada Rongga Mulut Berkembang
Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter edisi 21 Januari 2022.

Baca juga: Obat Kumur untuk Bersihkan Plak Gigi, Efektifkah? Begini Kata drg. Megananda Hiranya Putri,M.Kes
Biasanya gusi bengkak dapat terjadi pada sebagian atau seluruh gusi.
Pembengkakan dimulai pada bagian gusi yang berbatasan dengan gigi.
Untuk menambah informasi, pembengkakan bisa terjadi dengan ukuran yang cukup besar hingga menutupi bagian bawah gigi yang biasa terlihat.
Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati mengatakan apabila seseorang mengalami gusi yang bengkak dan tak kunjung sembuh, idealnya segera melakukan pemeriksaan ke dokter gigi.
Menurutnya, penyebab tersering gusi bengkak disebabkan adanya radang gusi.
Berdasarkan penuturan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, kondisi ini bisa saja hanya sariawan dan bisa juga terjadi anomali yang memengaruhi kesehatan gigi.
drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati tidak menyarankan jika pasien mengobati secara mandiri dan membeli obat ke apotek tanpa resep dokter gigi.
Pasalnya banyak sekali masyarakat yang tanpa melakukan konsultasi dengan dokter gigi dan langsung membeli obat antibiotik dan antiinflamasi ke apotek.
Baca juga: Dr. Dewi Tidak Menyarankan Langsung Minum Kopi saat Berbuka dan Sahur, Bisa Memicu Asam Lambung

Baca juga: Bagaimana Ciri-ciri Mulai Terbentuknya Karang Gigi? Begini Penjelasan Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti
Perlu diketahui jika pada beberapa kasus, gusi bengkak tidak disebabkan oleh infeksi yang dipicu oleh aktivitas bakteri.
Bisa saja terjadinya gusi bengkak dipicu oleh virus atau penyebab lain yang idealnya harus diawali dengan konsultasi, bisa juga gusi bengkak merupakan kondisi abses.
Abses gigi ialah terbentuknya kantong nanah di dalam gigi dan gusi akibat infeksi bakteri.
Adapun beberapa orang yang menganggap jika terjadinya abses gigi disebabkan konsumsi makanan atau minuman yang manis.
Kendati demikian hal ini dibantah oleh drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati lantaran makanan manis tidak menyebabkan abses gigi.
Setelah konsumsi makanan manis dan tidak segera dibersihkan bisa memicu kejadian karies gigi.
Nantinya karies gigi bisa memicu kejadian lanjut menjadi kronis yang kemudian memicu terjadinya abses gigi.
Sisa makanan manis yang menyelip di sela-sela gigi menjadi makanan mikroorganisme.
Baca juga: Kulit Kering dan Bersisik saat Ramadan, Apakah Perlu Eksfoliasi? Begini Kata dr. Pratidona

Menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati sisa makanan tersebut sangat disenangi oleh mikroorganisme.
Dengan begitu mikroorganisme akan berkembang menjadi lebih aktif lagi dan memicu terjadinya peradangan pada gusi yang juga bisa memunculkan pernanahan pada area gusi.
Oleh karena itu, dokter menyarankan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulut beserta jaringannya.
Baca juga: Selain Wajah, Adakah Bagian Tubuh Lain yang Bisa Dilakukan Treatment Filler? Begini Ulasan Dokter
Penjelasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter edisi 21 Januari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.