TRIBUNHEALTH.COM - Busung lapar atau gizi buruk adalah salah satu masalah kesehatan yang bisa dialami oleh anak-anak.
Keadaan ini ditandai dengan selisih berat badan yang sangat jauh dari standar usianya.
Dokter Spesialis Anak, dr. Roro Rukmi Perdani, Sp.A menyebut, keadaan busung lapar bisa dialami dari bayi Neonatus, remaja, hingga orang dewasa.
Baca juga: 5 Langkah Sederhana dalam Mencegah Diare pada Anak dari Prof. Dr. dr. Harsono Salimo Sp. A (K)
Meski sama-sama menderita busung lapar, namun penyebabnya bisa beraneka-ragam.
Pada busung lapar yang dialami oleh usia bayi, seringkali disebabkan adanya masalah pada saluran cerna atau kelainan bawaan.

Sehingga membuat makanan yang masuk sulit untuk diserap oleh tubuh.
Bisa juga anak-anak yang susah makan, dan tidak mau minum susu, berisiko mengalami busung lapar.
Menurutnya, keadaan susah makan pada anak ini perlu ditelusuri lebih jauh mengenai faktor penyebabnya.
Baca juga: Waspada Alergi Protein Susu Sapi Bisa Sebabkan Gizi Buruk, Dokter Ungkap Penanganan yang Tepat
"Jadi kalau kita menemukan anak sulit makan atau Eating disorder, kita harus tahu dahulu sulit makannya ini karena apa," ungkapnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Bisa jadi anak susah makan akibat Psikogenik (perilaku bermasalah) atau memang ada masalah pada saluran cerna.
Misalnya ada sumbatan pada lambung yang menyebabkan makanan tidak bisa masuk secara optimal.

Untuk mengatasi ini, bila kasusnya anak tidak bisa makan-makanan padat, maka orangtya dapat memberikan susu dengan kalori yang tinggi.
Upaya tersebut dianjurkan untuk dilakukan sesering mungkin.
"Misalnya 30 cc atau 50 cc yang diberikan setiap jam dan sesuaikan dengan jumlah kebutuhan kalori anak," ujar Roro.
Baca juga: Cara Menghitung Kalori dengan Tepat, Simak Anjuran Dokter Spesialis Gizi Klinik, Diana Suganda
Kebutuhan kalori ini wajib dipenuhi agar anak terhindar dari kondisi kurang gizi yang bisa berisiko besar alami gizi buruk.
Lebih lanjut, Roro menerangkan, bahwa busung lapar juga berisiko terjadi pada anak Picky eater.
Adalah perilaku makan yang bermasalah karena terlalu memilih-milih makanan.

Bila anak mengalami kondisi seperti itu, maka sebaiknya orangtua tetap memperkenalkan beragam menu makanan.
Cara tersebut juga bisa mengetahui makanan kesukaan anak.
"Jadi kita harus menyiasati anak-anak yang sulit makan," sambung Roro.
Baca juga: Tips Menangani Anak yang Tidak Suka Buah dan Sayur, dr. Diana Suganda: Bisa Diberikan Smoothie
Maka dapat diartikan, dalam mengatasi busung lapar atau gizi buruk dapat disesuaikan dengan faktor pemicunya.
Risiko Kematian
busung lapar sangat memungkinkan membuat anak meninggal dunia.
Kematian bisa terjadi bila anak mengalami komplikasi.
Salah satu kondisinya, jika anak mengalami kekurangan gula (Hipoglikemia).

Hipoglikemia menyebabkan anak mengalami kejang.
Jika kejang ini tidak segera tertangani, bisa menyebabkan anak meninggal dunia.
Selain Hipoglikemia, busung lapar yang disertai dengan dehidrasi juga berisiko menyebakan kematian.
Baca juga: Benarkah Ibu Hamil yang Hipertensi Berisiko Mengalami Kejang? Simak Kata dr. Muhammad Fiarry Fikaris
"Selain makan, asupan minumnya kurang, dia dehidrasi. Setelah dehidrasi akan terjadi syok."
"Kalau syok, maka cairan pada seluruh tubuh akan berkurang. Akhirnya bisa meninggal," terang Roro.

Bisa juga jika anak mengalami infeksi berat, seperti infeksi paru-paru yang berat.
"Jadi ada perantaranya, tida gizi buruk langsung meninggal," sambungnya.
Ciri-ciri busung Lapar
Penyebutan istilah busung lapar dipelopori karena kondisi perut yang membusung namun keadaan tubuh yang kurus.
"Jadi membusung tetapi kaya orang kelaparan," ucap Roro.
Baca juga: Cara Mengetahui Kebutuhan Gizi Anak Menurut dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A
Maka dimungkinkan, istilah busung lapar pada zaman dahulu diperuntukan pada anak yang menderita gizi buruk, dengan ciri-ciri:
- Perut buncit

- Membusung
- Tangan dan kaki sangat kurus.
Penyebab busung Lapar
Kondisi di atas lebih tepatnya mengarah pada gizi buruk dengan kekurangan energi yang berbentuk karbohidrat dan protein.
Perlu diketahui, terdapat zat gizi mikro dan makro.

Zat gizi makro terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak.
Sementara zat gizi mikro terdiri dari mineral, seperti zat besi, vitamin, dan zinc.
Karbohidrat bisa didapat dari makanan seperti roti, donat, kentan, dan berbagai makanan yang berbahan tepung.
Baca juga: Berikut Kebutuhan Gizi Anak yang Harus Dipenuhi, dr. Kartikaningsih: Makronutrien dan Mikronutrien
Lalu pada protein, bisa diperoleh dari daging-dagingan, ikan, telur, tempe dan tahu.
Penderita gizi buruk atau busung lapar kekurangan dua zat penting di atas (protein dan karbohidrat).
Kekurangan zat gizi mikro ini disebabkan karena asupan gizi yang kurang.

Kondisi demikian, dimungkinkan terjadi pada masyarakat dengan pendapatan rendah.
"Jadi tidak bisa mencukupi kebutuham sehari-hari," imbuh Roro.
Selanjutnya, selain asupan yang kurang, busung lapar bisa juga dipicu akibat anak tidak ingin mengonsumsi makanan.
Baca juga: Pengaruh Buruk Diet Ketat dan Kurang Mengonsumsi Makanan Gizi Seimbang Terhadap Kesuburan
Namun selain dua faktor tersebut, busung lapar juga bisa disebabkan oleh kebutuhan harian penderita yang memang sangat kurang meskipun sudah diberikan asupan gizi yang cukup.
"Contohnya pada orang-orang yang sakit berat yang membutuhkan lebih banyak energi untuk penyembuhannya daripada saat dia tidak sakit berat," jelas Roro.
Selain itu, juga bisa diakibatkan oleh percepatan pertumbuhan.

Artinya penderita membutuhkan energi, baik karbohidrat, protein, lemak, dan sejenisnya yang lebih dari biasanya.
Kondisi ini bisa juga terjadi pada masa pubertas.
Baca juga: Dampak Jika Anak Alami Pubertasi Dini, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi
Terakhir, juga bisa diakibatkan karena menderita Diare berkepanjangan atau Imunodefisiensi pada pasien HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Penderita cukup akan zat gizi dan kebutuhan energi yang normal, namun sayangnya berbagai asupan makanan tidak bisa diserap oleh tubuh dengan baik.
Mengatasi busung Lapar
Orangtua yang memiliki anak dengan kondisi busung lapar perlu segera memberikan penanganan yang tepat.
Agar mencegah anak mengalami masalah gizi yang semakin berlanjut.

Untuk mengatasi anak busung lapar perlu diperhatikan apakah anak mengalami komplikasi atau tidak.
Komplikasi yang dimaksud, seperti:
- Kejang
- Infeksi paru
Baca juga: Jangan Sampai Anak Sering Diare, Dokter Sebut Risiko Gangguan Tumbuh Kembang
- Diare lama
- dan dehidrasi berat.
Bila 4 kondisi di atas tidak ditemukan pada anak, maka anak telah dipastikan mengalami gizi buruk murni.
Kondisi gizi buruk murni, cukup dapat diatasi oleh dokter yang berpraktek di Puskesmas.

Pemerintah sudah memberikan program dalam penatalaksanaan gizi buruk di Puskesmas.
"Jadi nanti dari Puskesmas itu akan ada petugas yang memantau. Makanan hariannya bagaimana, berat badannya berapa, naiknya berapa."
"Lalu diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)," sambung Roro.
Penjelasan Dokter Spesialis Anak, Roro Rukmi Windi Perdani, dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Kamis (3/2/2022)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)