Breaking News:

Busung Lapar Berisiko Kematian, Dokter Spesialis Anak Ungkap Pencegahan dan Penanganan yang Tepat

Berikut ini simak penjelasan dokter dalam mencegah dan mengatasi Busung lapar

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
tribunnews.com
Ilustrasi mencegah dan mengatasi Busung lapar 

TRIBUNHEALTH.COM - Busung lapar saat ini umum disebut sebagai gizi buruk.

Kondisi busung lapar bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali anak-anak.

Seseorang yang mengalami busung lapar, perlu segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: Cegah Gizi Buruk dengan Memenuhi Kebutuhan Asupan Gizi pada Anak, Begini Ulasan dr. Roro Rukmi

Bila tidak bisa berisiko mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih parah.

Walau demikian, mungkinkah busung lapar berisiko mengakibatkan kematian pada anak?

ilustrasi seorang anak yang mengalami busung lapar
ilustrasi seorang anak yang mengalami busung lapar (health.grid.id)

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, dr. Roro Rukmi Perdani, Sp.A memberikan ulasannya.

Berdasarkan penjelasannya, busung lapar sangat memungkinkan membuat anak meninggal dunia.

Kematian bisa terjadi bila anak mengalami komplikasi.

Baca juga: Jangan Takut Berat Badan Bertambah saat Konsumsi Hidangan Manis, Simak Tips Ahli Gizi

Salah satu kondisinya, jika anak mengalami kekurangan gula (Hipoglikemia).

Hipoglikemia menyebabkan anak mengalami kejang.

Ilustrasi seorang anak yang mengalami kejang
Ilustrasi seorang anak yang mengalami kejang (pekanbaru.tribunnews.com)
2 dari 4 halaman

Jika kejang ini tidak segera tertangani, bisa menyebabkan anak meninggal dunia.

Selain hipoglikemia, busung lapar yang disertai dengan dehidrasi juga berisiko menyebakan kematian.

"Selain makan, asupan minumnya kurang, dia dehidrasi. Setelah dehidrasi akan terjadi syok."

"Kalau syok, maka cairan pada seluruh tubuh akan berkurang. Akhirnya bisa meninggal," terang Roro.

Baca juga: Waspada Kejang saat Anak Alami Tipes, Ini Saran Dokter yang Harus Dilakukan Orangtua

Bisa juga jika anak mengalami infeksi berat, seperti infeksi paru-paru yang berat.

"Jadi ada perantaranya, tida gizi buruk langsung meninggal," sambungnya.

Ciri-ciri busung Lapar

Penyebutan istilah busung lapar dipelopori karena kondisi perut yang membusung namun keadaan tubuh yang kurus.

Ilustrasi anak yang mengalami gizi buruk
Ilustrasi anak yang mengalami gizi buruk (lagizi.com)

"Jadi membusung tetapi kaya orang kelaparan," ucap Roro.

Maka dimungkinkan, istilah busung lapar pada zaman dahulu diperuntukan pada anak yang menderita gizi buruk, dengan ciri-ciri:

3 dari 4 halaman

- Perut buncit

Baca juga: Gejala Kanker Usus Termasuk Sakit Perut saat Makan, Waspada jika Disertai Gejala Berikut

- Membusung

- Tangan dan kaki sangat kurus.

Penyebab busung Lapar

Kondisi di atas lebih tepatnya mengarah pada gizi buruk dengan kekurangan energi yang berbentuk karbohidrat dan protein.

Perlu diketahui, terdapat zat gizi mikro dan makro.

Ilustrasi zat gizi makro
Ilustrasi zat gizi makro (jatim.tribunnews.com)

Zat gizi makro terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak.

Sementara zat gizi mikro terdiri dari mineral, seperti zat besi, vitamin, dan zinc.

Karbohidrat bisa didapat dari makanan seperti roti, donat, kentan, dan berbagai makanan yang berbahan tepung.

Baca juga: Bolehkah Mengganti Nasi dengan Sumber Karbohidrat Lain? Begini Tanggapan R. Radyan Yaminar, S.Gz

Lalu pada protein, bisa diperoleh dari daging-dagingan, ikan, telur, tempe dan tahu.

4 dari 4 halaman

Penderita gizi buruk atau busung lapar kekurangan dua zat penting di atas (protein dan karbohidrat).

Kekurangan zat gizi mikro ini disebabkan karena asupan gizi yang kurang.

Ilustrasi telur ayam yang mengandung tinggi protein
Ilustrasi telur ayam yang mengandung tinggi protein (jogja.tribunnews.com)

Kondisi demikian, dimungkinkan terjadi pada masyarakat dengan pendapatan rendah.

"Jadi tidak bisa mencukupi kebutuham sehari-hari," imbuh Roro.

Selanjutnya, selain asupan yang kurang, busung lapar bisa juga dipicu akibat anak tidak ingin mengonsumsi makanan.

Baca juga: Tips Atasi Hilang Nafsu Makan ketika Sakit dari Dokter Spesialis Gizi Klinik, Marya Haryono

Namun selain dua faktor tersebut, busung lapar juga bisa disebabkan oleh kebutuhan harian penderita yang memang sangat kurang meskipun sudah diberikan asupan gizi yang cukup.

"Contohnya pada orang-orang yang sakit berat yang membutuhkan lebih banyak energi untuk penyembuhannya daripada saat dia tidak sakit berat," jelas Roro.

Selain itu, juga bisa diakibatkan oleh percepatan pertumbuhan.

Ilustrasi - Anak perempuan dan laki-laki yang mengalami pubertas
Ilustrasi - Anak perempuan dan laki-laki yang mengalami pubertas (Tribun Kesehatan)

Artinya penderita membutuhkan energi, baik karbohidrat, protein, lemak, dan sejenisnya yang lebih dari biasanya.

Kondisi ini bisa juga terjadi pada masa pubertas.

Baca juga: Apa Itu Pubertas Dini? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi

Terakhir, juga bisa diakibatkan karena menderita Diare berkepanjangan atau Imunodefisiensi pada pasien HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Penderita cukup akan zat gizi dan kebutuhan energi yang normal, namun sayangnya berbagai asupan makanan tidak bisa diserap oleh tubuh dengan baik.

Mengatasi busung Lapar

Orangtua yang memiliki anak dengan kondisi busung lapar perlu segera memberikan penanganan yang tepat.

Agar mencegah anak mengalami masalah gizi yang semakin berlanjut.

Ilustrasi dokter
Ilustrasi dokter (Freepik.com)

Untuk mengatasi anak busung lapar perlu diperhatikan apakah anak mengalami komplikasi atau tidak.

Komplikasi yang dimaksud, seperti:

- Kejang

- Infeksi paru

Baca juga: Profesor Kedokteran Paru Jelaskan Mitos Seputar PPOK, Benarkah Sesak Napas Jadi Satu-satunya Gejala?

- Diare lama

- dan dehidrasi berat.

Bila 4 kondisi di atas tidak ditemukan pada anak, maka anak telah dipastikan mengalami gizi buruk murni.

Kondisi gizi buruk murni, cukup dapat diatasi oleh dokter yang berpraktek di Puskesmas.

Ilustrasi konsultasi dokter.
Ilustrasi konsultasi dokter. (Freepik.com)

Pemerintah sudah memberikan program dalam penatalaksanaan gizi buruk di Puskesmas.

"Jadi nanti dari Puskesmas itu akan ada petugas yang memantau. Makanan hariannya bagaimana, berat badannya berapa, naiknya berapa."

"Lalu diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)," sambung Roro.

Baca juga: Usahakan Menjaga Higienitas Makanan dan Lingkungan untuk Menghindari Terjadinya Keracunan

Lebih lanjut, jika ditemukan adanya komplikasi, maka komplikasi tersebut harus ditangani terlebih dahulu.

Hingga kemudian anak baru bisa mendapatkan program kenaikan berat badan.

"Jadi diobati dahulu penyakitnya," imbuh Roro.

ilustrasi menimbang berat badan anak
Ilustrasi menimbang berat badan anak (kompas.com)

Mengatasi kondisi ini, pasien harus mendapatkan penanganan lebih lanjut dari dokter spesialis anak.

Kecuali jika komplikasi anak ringan, seperti infeksi paru ringan, yang bisa diatasi hanya dari dokter Puskesmas saja.

Penjelasan Dokter Spesialis Anak, Roro Rukmi Windi Perdani, dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Kamis (3/2/2022)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPenyebab busung laparBusung Lapardr. Roro Rukmi Windi Perdani
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved