Breaking News:

Mengenal Fase Retensi, Periode Penting dalam Keseluruhan Perawatan Ortodonti

Menurut drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K), fase retensi merupakan fase penggunaan retainer gigi setelah perawatan ortodonti.

tribunnews.com
Ilustrasi penggunaan retainer gigi, menurut drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) merupakan periode penting setelah penggunaan kawat gigi 

TRIBUNHEALTH.COM –  Fase retensi merupakan suatu fase perawatan ortodonti yang mempertahankan gigi pada keadaan posisi hasil koreksi sesudah piranti aktif dilepas.

Peranti retensi akan mencegah kecenderungan gigi kembali ke posisi sebelum perawatan.

Pasalnya periode retensi merupakan periode yang penting dalam keseluruhan perawatan ortodonti.

Hampir semua kasus memerlukan peranti retensi, kecuali pada beberapa kasus tertentu, contohnya gigitan terbalik anterior satu atau dua gigi.

Untuk membahas mengenai informasi kesehatan gigi dan mulut, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia yang sudah berkompeten seperti drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K).

Baca juga: Busung Lapar Masih Terjadi, Ini Cara Mengatasinya Menurut dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A

Ilustrasi fase retensi, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) sebut dengan penggunaan retainer gigi
Ilustrasi fase retensi, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) sebut dengan penggunaan retainer gigi (health.kompas.com)

Baca juga: Tren Perawatan Kecantikan DNA Salmon, Kenali Manfaatnya dari dr. Ratu Suzanna Oswarie

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) merupakan Dosen di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Hasanuddin.

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) lahir di Maros, 19 Agustus 1979.

Ia adalah lulusan program sarjana di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1997-2002.

Setelah menyelesaikan program sarjana ini melanjutkan program profesi di universitas yang sama hingga tahun 2005.

Tak henti sampai disini, pada tahun 2008 hingga 2014 drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) melanjutkan program Spesialis Orthodonsia di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.

2 dari 4 halaman

Selama kuliah ternyata drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) juga aktif mengikuti berbagai organisasi.

Di awal perkuliahan, ia dipercaya menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) sering diamanahi menjadi ketua di beberapa organisasi tingkat Universitas hingga Provinsi.

Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Gigi selama 1 periode.

Baca juga: Ini Waktu yang Dibutuhkan untuk Melihat Hasil Perawatan Kecantikan DNA Salmon

Profil drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)
Profil drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) (Dok. Pribadi drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K))

Tak hanya itu, pada tahun 2016-2020 drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) menjadi Ketua Bidang Kesehatan KNPI Sulawesi Selatan.

Di tahun yang sama, ia menjadi Sekretaris Umum Ikatan Ortodontis Indonesia Komda Sulawesi Selatan dan Sekretaris Umum PDGI Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat.

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut.

Baca juga: Stres Bisa Tingkatkan Risiko Terkena Hipertensi, Penting untuk Segera Dikontrol

Pertanyaan:

Dok sebenarnya apa yang dimaksud fase retensi dalam ilmu ortodonti?

Serta apa saja yang perlu diperhatikan selama menggunakan retainer gigi?

3 dari 4 halaman

Agus, Tinggal di Yogyakarta.

Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Menjawab:

Setiap pasien ortodonti idealnya treatment perawatan itu ditutup dengan fase yang namanya retensi.

Fase retensi ini dengan alat retainer.

Tujuannya adalah untuk memberikan fase jaringan pendukung gigi untuk terbentuk secara normal, mulai dari gusi, alveolar, ligament periodontalnya itu terbentuk normal kembali sesuai pergerakan gigi, itu yang pertama.

Yang kedua, pada kasus-kasus tertentu butuh yang namanya fix retainer maupun yang lepasan.

Jadi tidak semua kasus lepasan atau fix tidak, tapi butuh.

Baca juga: Awas! Ini Bahaya Mengunyah Makanan Hanya 1 Sisi Saja Menurut drg. Megananda Hiranya Putri, M.Kes

Ilustrasi retainer gigi, begini hal-hal yang perlu diperhatikan menurut drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)
Ilustrasi retainer gigi, begini hal-hal yang perlu diperhatikan menurut drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) (freepik.com)

Baca juga: Pengertian Karang Gigi Menurut Pandangan Medis yang Disampaikan oleh Lettu Kes. drg. Ari Wd Astuti

Pilihannya sebenanarnya bisa kita pilih fix, tetapi indikatornya apa.

Yang ketiga, jangan sampai pasien yang sudah melakukan perawatan 3 tahun atau 4 tahun bisa rusak dalam 1 bulan kalau tidak menggunakan retainer, bisa kembali lagi dalam waktu 1 bulan atau 2 bulan.

Harus diikuti semua anjuran dokter supaya retainernya bermanfaat.

4 dari 4 halaman

Yang keempat, penyimpanan retainer harus betul-betul jangan sampai di tempat yang berserakan atau tempat kering.

Sehingga akriliknya mengecil dan berubah.

Yang terakhir, saya kira adalah retainer ini harus tetap dikotrol setiap 3 bulan.

Supaya dampak atau keluhan-keluhan bisa ditangani secara cepat.

Baca juga: dr. Pratidona Anasika Bagikan Tips untuk Menjaga Kesehatan Kulit di Bulan Ramadhan

Hal ini karena umumnya pasien tidak tahu keluhan-keluhan yang terjadi semisal ada celah satu saja.

Pakai retainer minimal selama 6 bulan sampai setahun, bahkan kasus-kasus tertentu dalam ilmu kedokteran gigi ada yang namanya retainer seumur hidup supaya tidak kembali.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comkesehatan gigi dan mulutPerawatan OrthodontiRetainerFix retainerdrg. Ardiansyah S. Pawinru Sp.Ort(K)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved