Breaking News:

Perhatikan 4 Hal di Bawah Ini untuk Mencegah Keputihan Berbahaya Terjadi

Keputihan perlu diwaspadai jika terjadi terus-menerus dan menunjukkan sejumlah tanda yang berbahaya.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.grid.id
ilustrasi wanita yang mengalami keputihan 

TRIBUNHEALTH.COM - Keputihan adalah suatu hal yang wajar terjadi pada wanita.

Meski terlihat umum, namun keputihan perlu diwaspadai jika terjadi terus-menerus dan menunjukkan sejumlah tanda yang berbahaya.

Untuk mengantisipasinya, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Rahmilasari Mujitaba, Sp.DV menganjurkan untuk memahami faktor risiko keputihan.

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, faktor risiko keputihan di antaranya:

1. Lembap

Ilustrasi pemakaian pakaian dalam
Ilustrasi pemakaian pakaian dalam (lifestyle.kompas.com)

Jangan sampai memakai pakaian dalam yang terlalu ketat.

Bila beraktivitas tinggi dan mengeluarkan keringat banyak, maka segera ganti pakaian dalam Anda.

Baca juga: Infeksi Sekitar Organ Intim Bukan Berarti Infeksi Menular Seksual? Simak Ulasan dr. Az Zuhruf

Pilihlah pakaian dalam yang bersifat menyerap keringat, seperti katun.

2. Tingkatkan kebersihan

Meningkatkan kebersihan dapat mencegah risiko keputihan.

2 dari 4 halaman

Setelah buang air kecil, biasakan mengeringkan vagina dengan tisu.

Ilustrasi buang air kecil
Ilustrasi buang air kecil (bangka.tribunnews.com)

Pastikan cara membasuh vagina dengan benar, yaitu dari depan ke arah belakang.

Baca juga: Alami Penyakit Menular Seksual, Dokter Sebut Perbedaan Penanganan pada Bayi dan Orang Dewasa

3. Hindari perilaku seksual berisiko

Jangan berrganti-ganti pasangan untuk menghindari keputihan berbahaya dan penyakit menular seksual seperti penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Ilustrasi penyakit HIV
Ilustrasi penyakit HIV (freepik.com)

4. Jangan gunakan pembersih vagina

Hindari penggunaan sabun pembersih vagina. Baik yang dijual bebas dan herbal.

Baca juga: Apa Penyebab Keluarnya Cairan Bening pada Vagina? Begini Tanggapan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

Tanda Keputihan Bermasalah

Tanda keputihan bermasalah memiliki gejala yang bervariasi, dengan beragam tipe.

Gejala bisa terlihat dari warna dan bau pada keputihan tersebut. 

ilustrasi wanita yang mengalami keputihan
ilustrasi wanita yang mengalami keputihan (manado.tribunnews.com)

Seperti keputihan yang disebabkan oleh:

3 dari 4 halaman

1. Bakteri

Kondisi keputihan yang disebabkan oleh bakteri dinamakan dengan Bakterial vaginosis.

Bakteri ini bernama Gardnerella vaginalis.

Keputihan ini biasanya ditandai dengan:

Baca juga: Mengenal Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Vagina Kering pada Wanita Perimenopause

- Bau yang amis

- Encer

- dan berwarna keabu-abuan.

2. Jamur

Ilustrasi infeksi jamur di vagina
Ilustrasi infeksi jamur di vagina (jogja.tribunnews.com)

Keputihan yang dipicu oleh jamur disebut Kandidiasis vulvovaginal.

Keputihan ini ditandai dengan:

4 dari 4 halaman

- Berwarna putih

Baca juga: Normalkah Ibu Hamil Mengalami Keputihan Berlebih? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Kandungan

- Kental

- bergumpal

Ilustrasi keputihan
Ilustrasi keputihan (jogja.tribunnews.com)

- dan gatal.

Bila penderita sering menggaruk pada area vagina ini, bisa menimbulkan iritasi dan kemerahan.

3. Parasit

Ilustrasi menjaga kesehatan seksual dan reproduksi wanita
Ilustrasi menjaga kesehatan seksual dan reproduksi wanita (kompas.com)

Selanjutnya pada parasit, keputihan ini dinamakan dengan Trichomonas vaginalis.

Biasanya keputihan ditandai dengan:

- Berwarna kuning atau hijau

- Berbau busuk

- dan berbusa.

Bila dilihat pada leher rahim, bisa berwarna kemerahan, seperti strowberry.

Keputihan Normal

ilustrasi wanita yang mengalami keputihan
ilustrasi wanita yang mengalami keputihan (pixabay.com)

Keputihan ada yang bersifat fisiologis (normal) dan patologis (upnormal).

Keputihan jenis fisiologis sering terjadi pada kondisi tertentu.

Baca juga: Seperti Ini Cara Bersihkan Organ Intim pada Wanita Pasca Buang Air, Simak Ketentuannya dari Dokter

Rahmilasari menyebit, jenis keputihan yang normal biasanya disebabkan karena:

- Perubahan hormonal

- Menjelang menstruasi

ilustrasi menstruasi
ilustrasi menstruasi (tribunnewswiki.com)

- dan stres.

Keputihan ini biasanya ditandai dengan:

- Tidak berlendir

- Jernih

- Tidak berwarna

- Tidak bau.

Baca juga: Wanita Bisa Alami Disfungsi Seksual, Salah Satunya Sulit Capai Klimaks saat Berhubungan Suami Istri

Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Rahmilasari Mujitaba, Sp.DV, dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Jumat (14/8/2020).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Rahmilasari Mujitaba Sp.DVdr. Rahmilasari MujitabaKeputihanPenyebab keputihanWanita Claudia Scheunemann
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved