Breaking News:

Infeksi Sekitar Organ Intim Bukan Berarti Infeksi Menular Seksual? Simak Ulasan dr. Az Zuhruf

Kelainan pada kelamin bukan berarti infeksi atau gangguan kelamin. Hal tersebut bisa karena adanya gangguan atau infeksi di area sekitar organ intim.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
pixabay.com
ilustrasi seseorang yang mengalami infeksi kelamin 

TRIBUNHEALTH.COM - Adanya kelainan pada kelamin tidak berarti infeksi kelamin atau gangguan pada kelamin, tetapi bisa dikarenakan adanya gangguan atau infeksi pada area sekitar organ intim.

Gangguan pada area sekitar organ intim termasuk lipatan paha sampai dengan daerah belakang (pantat hingga anus).

Infeksi pada sekitar organ intim bukan berarti infeksi menular seksual.

Tetapi memang yang berbahaya dan harus dihindari adalah infeksi menular seksual (IMS).

Penyakit kulit pada area kelamin ini lebih ke penyakit-penyakit infeksi yang sering terjadi pada area tersebut.

Area organ intim atau sekitarnya dalam kondisi sehat tidak berbau, tidak ada bintil-bintil atau bercak merah yang ada diluar bagian dari kelamin, pH kulit normal, untuk wanita pH vagina juga harus normal, dan yang lebih penting tidak ada kelainan atau tidak ada penyakit disekitarnya.

ilustrasi seseorang yang mengalami infeksi kelamin
ilustrasi seseorang yang mengalami infeksi kelamin (pixabay.com)

Baca juga: Perawatan Kecantikan Menggunakan Umbilical Cord Growth Factor Aman Dilakukan Pada Lansia

Penyakit infeksi disekitar kelamin bisa infeksi menular seksual (IMS), dan infeksi di area sekitar kelamin.

Infeksi menular seksual biasanya berhubungan dengan pola hubungan seksual yang beresiko, misalnya anogenital (lubang keluar dengan genital), orogenital (mulut dengan genital), dan genital-genital tetapi sering berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan pengaman ataupun pasangannya yang juga beresiko.

Infeksi kulit di sekitar kelamin lebih ke infeksi-infeksi yang memang sebenarnya penyakit tersebut timbul pada kulit, bisa pada area badan yang lain tetapi bisa juga timbul diarea sekitar kelamin dan sekitarnya, termasuk lipatan paha dan juga pantat.

Infeksi kulit disekitar kelamin yang paling sering dialami antaralain:

2 dari 4 halaman

- Infeksi jamur

- Infeksi kutu atau parasit

Baca juga: Kenali Beberapa Perawatan yang Mengatasi Kerontokan Rambut, Begini Penjelasan dr. Ni Wayan

- Infeksi bakteri, dan

- Infeksi virus

Infeksi yang paling sering terjadi adalah infeksi jamur, karena pada area tersebut termasuk daerah yang lembab, dan lipatan.

Pada area lipatan bisanya infeksi dimulai dari lipatan paha ataupun lipatan pantat pada area belakang tetapi bisa meluas ke area genital.

Keluhan ini biasanya muncul bercak-bercak merah atau bintik-bintik merah disekitar area tersebut disertai rasa gatal yang berlebihan.

Terutama ketika berkeringat, rasa gatal tersebut akan semakin parah.

Infeksi jamur khususnya pada perempuan akan terasa tidak nyaman, karena terlihat bercak-bercak kemerahan dan jika sudah mengering berubah warna menjadi kehitaman ataupun ditengah bersih dan pada bagian pinggir-pinggir berwarna kehitaman sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.

Baca juga: Menurut drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D Tidak Semua Keganasan di Rongga Mulut Diawali Rasa Sakit

Pada proses penyembuhan, selain diberikan obat anti jamur juga diberikan obat-obat lain yang menghilangkan bekas-bekas tersebut.

3 dari 4 halaman

Gejala yang timbul berupa rasa gatal dan nyeri meskipun jarang ada yang merasakan nyeri.

Apabila saat gatal digaruk berlebihan akan terasa pedih dan tidak nyaman.

Berikut tips untuk menghindari infeksi kulit disekitar kelamin antara lain:

- Menjaga kelembaban diarea genital ataupun sekitarnya.

- Menggunakan pakaian dalam yang menyerap keringat

- Hindari pakaian yang ketat saat mengalami infeksi

- Apabila harus berkeringat, sangat disarankan untuk segera dikeringkan atau ganti

Baca juga: Pentingnya Memahami Cara Menyikat Gigi dengan Benar untuk Mencegah Gigi Sensitif

- Setelah BAB dan buang air kecil dikeringkan dengan tisu atau handuk

Pada infeksi jamur Tinea cruris lebih banyak diderita oleh laki-laki dibandingan perempuan.

Tetapi tidak sedikit juga perempuan yang mengalami infeksi ini, karena infeksi jamur ini rata-rata 70-80% orang pernah mengalaminya.

4 dari 4 halaman

dr. Az Zuhruf mengatakan bahwa infeksi jamur ini tidak berbahaya, karena superfisial atau diibaratkan jamur luar namun bersifat mengganggu.

Selain membuat seseorang merasa tidak nyaman, pada perempuan bekas tersebut akan sangat mengganggu.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung bersama dengan dr. Az Zuhruf Rudhuwan, Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit & kelamin RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah dan RS Yukum Medical Center Lampung Tengah. Jumat (2/9/2020)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comInfeksi menular seksualinfeksi jamurPenyakit Menular Seksualkesehatan seksualdr. Az Zuhruf Rudhuwan Sp.KK. Ringworm (Dermatofitosis)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved