Breaking News:

Dok, Apakah Hubungan Ibu dengan Bayi dan Kesehatan Mental Ibu Menyusui Saling Berkaitan?

Rasa bbahagia menyelimuti persaan ibu setelah melahirkan. Namun, di sisi lain ibu juga merasa khawatir jika tidak bisa memberikan ASI yang cukup.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi ibu menyusui yang mengalami depresi postpartum 

TRIBUNHEALTH.COM - Kelahiran buah hati merupakan momen penuh kebahagiaan bagi setiap ibu.

Namun, di balik rasa bahagia tersebut, tak jarang ibu mengalami perubahan suasana hati setelah melahirkan.

Perasaan senang bisa tiba-tiba berubah menjadi cemas, takut, atau muncul kekhawatiran berlebihan terhadap diri sendiri maupun bayinya.

Kondisi ini tergolong wajar dan sering disebut sebagai baby blues. Meski umumnya bersifat sementara, penting bagi ibu dan keluarga untuk tetap waspada agar tidak berkembang menjadi gangguan kesehatan mental pascapersalinan.

Selain itu, keseimbangan emosional ibu juga berpengaruh terhadap kelancaran produksi ASI.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik, demi kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang bayi yang optimal.

ilustrasi ibu yang mengalami postpartum depression setelah melahirkan
ilustrasi ibu yang mengalami postpartum depression setelah melahirkan (freepik/gratispik)

Baca juga: Dok, Menyusui Sangat Berdampak Positif Terhadap Depresi yang Dialami Ibu?

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar menyusui, kita bisa bertanya langsung dengan konsultan laktasi seperti dr. Pritta Diyanti Karyaman, CIMI, CBS, IBCLC.

Pritta Diyanti merupakan dokter konselor laktasi (konsultan). 

Ia berpraktek KMNC BSD, Tangerang Selatan.

Pertanyaan: 

2 dari 4 halaman

Dok, adakah hubungan antara kualitas hubungan ibu bayi selama menyusui dan kesehatan mental ibu tersebut?

Fitri, di Tuban

dr. Pritta Diyanti Karyaman, CIMI, CBS, IBCLC menjawab: 

Tentu ya, ibu yang mentalnya sehat tentu dapat merawat dirinya sendiri. 

Ketika ibu bisa merawat dirinya sendiri, pasti merawat anaknya juga akan lebih baik. 

Baca juga: Dok, Adakah Rekomendasi untuk Ibu yang Mengalami Depresi saat Menyusui?

Sedangkan ibu yang kesehatan mentalnya dalam keadaan cemas, sedih, biasanya akan sulit merawat dirinya sendiri. 

Ketika ibu sulit merawat dirinya sendiri, pasti akan lebih sulit merawat anaknya. 

Dengan kita yang lebih happy, tentu merawat anak juga akan lebih happy. Jadi, sangat berkaitan sekali 

Profil dr. Pritta Diyanti Karyaman, CIMI, CBS, IBCLC

Pritta Diyanti merupakan dokter Konselor Laktasi (konsultan).

3 dari 4 halaman

Dalam pekerjaannya, ia memberi informasi mengenai cara mengatasi kesulitan saat menyusui, pentingnya sentuhan orangtua pada bayi, serta persiapan fisik dan mental bagi ibu menyusui. 

Ia merupakan tercatat sebagai lulusan Falultas Kedokteran Universitas Indonesia dan  pendidikan spesialis di Universitas Trisakti. 

Baca juga: Dok, Apa yang Menandakan Ibu Menyusui Harus Segera ke Konselor Laktasi

Pritta Diyanti telah mendapatkan Certified Infant Massage Instuctir (CIMI) dan Certified Breastfeeding Specialist (CBS). 

Namanya telah tercatat sebagai anggota aktif di organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Konselor Menyusui Indonesia (IKMI).

Cek artikel dan berita kesehatan lain di 

Google News

(TribunHealth.com)

Dapatkan Mom Uung ASI Booster/ Pelancar ASI HALAL BPOM / Fenugreek FREE di sini 

Mom Uung ASI Booster 30 Kapsul

BPOM TR No 213 337 751

4 dari 4 halaman

Direkomendasikan Oleh Dokter Obgyn dan Anak 

FENUGREEK FREE

Karena Fenugreek bagi beberapa orang memiliki efek samping mulai dari Diare, Perut kembung bahkan mual

TIPS PENGOPTIMALAN PRODUK

1. Mengkonsumsi ASI Booster MOM UUNG 2 x 2 kapsul sesudah makan secara konsisten dan di jam yang sama

2. Sesering mungkin mengosongkan payudara, dalam artian aktif memberikan ASI ke baby, bila perlu bisa diimbangi dengan pompa ASI yang rutin ya mom

3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh, yaitu 3,1 Liter per harinya (sudah termasuk air putih dan jenis cairan lain seperti, jus, susu, kuah sayur )

4. Happy & Rileks 

Selanjutnya
Sumber: Tribun health
Tags:
Tribunhealth.comIbu MenyusuiKesehatan MentalBaby Bluesemosionaldr. Pritta Diyanti Baby Blues
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved