TRIBUNHEALTH.COM - Efek jangka panjang stroke dapat berbeda dari orang ke orang.
Beberapa dapat pulih penuh, namun tetap berisiko mengalami stroke lagi di hari mendatang.
American Stroke Association memperingatkan, satu dari empat penderita stroke akan mengalami masalah yang sama di masa depan.
Namun, sebenarnya hingga 80 persen kasus stroke dapat dicegah dengan kombinasi pengobatan dan kebiasaan sehat.
Berdasarkan penelitian terbaru tentang pencegahan stroke, mengendalikan faktor risiko stroke adalah penting untuk mencegah kerusakan otak lebih lanjut.
Dilansir TribunHealth.com dari Express, Selasa (5/4/2022), berikut ini adalah rinciannya.
Tekanan darah

Baca juga: Rutin Konsumsi Jahe Bagus untuk Kesehatan Jantung, Bisa Turunkan Kolesterol dan Tekanan Darah
Baca juga: Tekanan Darah Tinggi hingga Obesitas Berisiko Sebabkan Penyakit Jantung
Pembacaan tekanan darah yang sehat untuk sebagian besar orang dewasa adalah antara 90/60mmHg hingga 120/80mmHg, menurut NHS.
Dokter atau ahli kesehatan akan mendiskusikan dengan pasien mengenai batas tekanan darah yang harus dijaga.
Gula darah
Diabetes UK menyoroti kisaran target untuk gula darah, yang harus dijaga antara 4-7mmol/l.
Kolesterol
Kadar kolesterol sehat, menurut Heart UK, harus dibaca sebagai kolesterol total (serum) 5mmol/L atau di bawahnya (di bawah 193mg/dL).
Sedangkan untuk kolesterol non-HDL (non high-density lipoprotein), harus di bawah 4mmol/L (di bawah 155mg/dL).
Dan kolesterol HDL (high-density lipoprotein) seharusnya "idealnya" berada di sekitar 1,4mmol/L.
Semua pembacaan ini – dari gula darah, kolesterol, dan tekanan darah – dapat diperoleh dari pemeriksaan kesehatan.
Pentingnya gaya hidup sehat

Baca juga: Terlalu Banyak Duduk Bisa Picu Kenaikan Berat Badan dan Obesitas
Baca juga: Hindari Dampak Buruk Duduk Terlalu Lama, Studi Terbaru Sarankan Berdiri Tiap 30 Menit Sekali
Kebiasaan gaya hidup sangat mempengaruhi kadar gula darah, kolesterol, dan tingkat tekanan darah.
Untuk membantu meningkatkan kesehatan, ada baiknya untuk:
- Jadilah non-perokok
- Batasi asupan alkohol
- Makan makanan yang sehat
- Terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur
- Hindari terlalu lama duduk atau berbaring.
"Diet rendah garam dan/atau Mediterania direkomendasikan untuk mengurangi kemungkinan stroke lain," kata American Stroke Association.
"Orang yang selamat dari stroke [juga] didorong untuk berolahraga atau aktif setidaknya selama 10 menit, empat kali seminggu, atau melakukan aktivitas yang lebih kuat setidaknya 20 menit dua kali seminggu."
Tetap perlu pengobatan

Baca juga: Sama-sama Terjadi pada Otak, Berikut Ini Perbedaan Stroke dan Aneurisma
Baca juga: Meski Bisa Sebabkan Kematian, Tak Semua Stroke Berakibat Fatal, Deteksi Dini adalah Kuncinya
Sebagian besar pasien yang pernah mengalami stroke iskemik – dari bekuan darah hingga penyumbatan lain di pembuluh darah di otak – akan memerlukan pengobatan.
"Obat ini mencegah pembekuan darah atau mencegah penyumbatan di pembuluh darah yang memasok aliran darah ke otak," kata American Stroke Association.
"Penting untuk minum obat ini sesuai dengan instruksi profesional perawatan kesehatan Anda."
Jikamenginginkan lebih banyak dukungan dalam mencegah stroke di masa depan, bicarakan dengan dokter.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)