TRIBUNHEALTH.COM - Sakit kepala dan pusing sering kali mengkhawatirkan.
Namun, banyak hal yang dapat menyebabkan kombinasi kedua gejala ini, mulai dari dehidrasi hingga kecemasan, dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Jumat (1/4/2022).
Meskipun jarang terjadi, sakit kepala disertai pusing terkadang dapat mengindikasikan keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan segera.
Berikut ini beragam kondisi yang bisa menjadi kemungkinannya.
Aneurisma otak
Aneurisma otak adalah tonjolan yang terbentuk di pembuluh darah otak.
Aneurisma ini sering tidak menimbulkan gejala, kecuali sudah pecah.
Ketika mereka pecah, tanda pertama biasanya sakit kepala parah yang datang tiba-tiba.
Terkadang gejalanya juga disertai pusing.
Baca juga: Sebuah Laporan Rilis Daftar Gejala Covid-19 Siluman Omicron, Sakit Tenggorokan hingga Pusing
Baca juga: dr. Dwi Septiadi Sebut Penderita Vertigo Sering Merasa Makin Pusing saat Membuka Mata

Gejala lain dari aneurisma otak yang pecah meliputi:
- mual dan muntah
- penglihatan kabur
- sakit leher atau kaku
- kejang
- kepekaan terhadap cahaya
- kebingungan
- penurunan kesadaran
- kelopak mata terkulai
- penglihatan ganda
Jika mengalami sakit kepala parah dan merasa pusing atau melihat gejala lain dari aneurisma otak yang pecah, carilah perawatan medis darurat.
Stroke
Stroke terjadi ketika sesuatu mengganggu aliran darah ke bagian otak, memotong suplai oksigen dan nutrisi lain yang dibutuhkan.
Tanpa suplai darah yang stabil, sel-sel otak dengan cepat mulai mati.
Seperti aneurisma otak, stroke dapat menyebabkan sakit kepala parah.
Mereka juga dapat menyebabkan pusing mendadak.
Gejala lain dari stroke meliputi:
- mati rasa atau kelemahan, sering pada satu sisi tubuh
- kebingungan mendadak
- kesulitan berbicara atau memahami ucapan
- masalah penglihatan mendadak
- kesulitan berjalan atau menjaga keseimbangan secara tiba-tiba.
Stroke memerlukan perawatan cepat untuk menghindari komplikasi yang berkepanjangan.
Migrain

Baca juga: Migrain Terdiri dari Beragam Jenis, Ada yang Terkait dengan Siklus Menstruasi
Baca juga: Tips Hindari Migrain atau Sakit Kepala Sebelah, Tetap Terhidrasi dan Tingkatkan Kualitas Tidur
Migrain adalah sakit kepala hebat yang terjadi pada satu atau kedua sisi kepala.
Orang yang sering mengalami migrain menggambarkan rasa sakitnya seperti berdenyut-denyut.
Rasa sakit yang hebat ini bisa disertai dengan pusing.
Gejala lain termasuk:
- mual dan muntah
- kepekaan terhadap cahaya atau suara
- kesulitan melihat
- melihat lampu berkedip atau bintik-bintik (aura)
Cedera kepala
Ada dua jenis cedera kepala, yang dikenal sebagai cedera eksternal dan internal.
Cedera kepala eksternal memengaruhi kulit kepala, bukan otak.
Cedera kepala eksternal dapat menyebabkan sakit kepala, tetapi biasanya tidak pusing.
Ketika mereka menyebabkan sakit kepala dan pusing, biasanya ringan dan hilang dalam beberapa jam.
Cedera internal, di sisi lain, sering menyebabkan sakit kepala dan pusing, kadang-kadang selama berminggu-minggu setelah cedera awal.
Cedera otak traumatis

Baca juga: dr. Sandi Nugraha, Sp.A Jelaskan Penyebab Radang Amandel, Bisa Picu Infeksi Otak jika Terus Berulang
Baca juga: Posisi Tidur Berikut Dapat Kurangi Gejala Sleep Apnea, Asam Lambung, dan Buang Racun Otak
Cedera otak traumatis (TBI) biasanya disebabkan oleh pukulan di kepala atau guncangan hebat.
Mereka sering terjadi karena kecelakaan mobil, jatuh keras, atau bermain olahraga kontak.
Sakit kepala dan pusing adalah gejala umum dari TBI ringan dan berat.
Gejala tambahan dari TBI ringan, seperti gegar otak, meliputi:
- kehilangan kesadaran sementara
- kebingungan
- masalah memori
- berdenging di telinga
- mual dan muntah.
Gejala lain dari TBI yang lebih parah, seperti patah tulang tengkorak, meliputi:
- kehilangan kesadaran selama setidaknya beberapa menit
- kejang
- cairan mengalir dari hidung atau telinga
- pelebaran salah satu atau kedua pupil
- kebingungan parah
- perilaku yang tidak biasa, seperti agresi atau sikap agresif
Seseorang dengan TBI ringan mungkin hanya perlu pergi ke perawatan darurat untuk memastikan tidak ada kerusakan besar.
Namun, seseorang dengan TBI yang lebih parah harus segera pergi ke ruang gawat darurat.
Sindrom pasca-gegar otak
Sindrom pasca-gegar otak adalah suatu kondisi yang terkadang terjadi setelah gegar otak.
Ini menyebabkan berbagai gejala, yang biasanya termasuk sakit kepala dan pusing, selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah cedera asli.
Sakit kepala yang terkait dengan sindrom pasca-gegar otak sering terasa mirip dengan migrain atau sakit kepala tegang.
Gejala lain termasuk:
- susah tidur
- kecemasan
- sifat lekas marah
- masalah memori atau konsentrasi
- berdenging di telinga
- kepekaan terhadap kebisingan dan cahaya.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)