TRIBUNHEALTH.COM - Stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan berdarah, atau ketika ada penyumbatan suplai darah ke otak.
Pecahnya atau penyumbatan mencegah darah dan oksigen mencapai jaringan otak.
Tanpa oksigen, sel-sel otak dan jaringan menjadi rusak dan mulai mati dalam beberapa menit, dilansir Healthline.
Tentunya hal ini berakibat fatal dan bisa mengancam jiwa.
Express.co.uk memberitakan akronim FAST dapat digunakan untuk mengenali tanda-tanda stroke.
FAST
- Face/wajah
- Arm/lengan
- Speech/bicara
- Time/waktu
Baca juga: Jika Tak Diobati, Fibrilasi Atrium Bisa Sebabkan Komplikasi Stroke dan Gagal Jantung
Baca juga: Tingginya Faktor Risiko dan Kasus Obesitas Anak Dapat Meningkatkan Kasus Stroke Pada Anak
Face – wajah mungkin jatuh di satu sisi, orang tersebut mungkin tidak dapat tersenyum, atau mulut atau matanya mungkin terkulai.
Arm – orang tersebut mungkin tidak dapat mengangkat kedua lengan dan menahannya di sana karena kelemahan atau mati rasa pada satu lengan.
Speech – ucapan mereka mungkin tidak jelas atau kacau, atau orang tersebut mungkin tidak dapat berbicara sama sekali meskipun tampak terjaga; mereka mungkin juga kesulitan memahami apa yang Anda katakan kepada mereka.
Time – saatnya untuk segera menghubungi ambulan/fasilitas kesehatan jika melihat salah satu dari tanda atau gejala ini.
Indikasi lain yang mungkin dari stroke mungkin termasuk:
- Kebingungan
- Pusing
- Kelumpuhan total pada satu sisi tubuh
- Kesulitan menelan.
Faktor risiko
Baca juga: Tak Hanya Stroke, Kelumpuhan pada Wajah Bisa Terjadi Akibat Bells Palsy
Baca juga: Pentingnya Menjalankan Pola Hidup Sehat dan Olahraga Teratur untuk Mencegah Terjadinya Stroke
National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) mengatakan kecemasan, depresi, dan tingkat stres yang tinggi merupakan faktor risiko, dilansir Express.co.uk.
Badan itu menambahkan, ”bekerja berjam-jam dan tidak banyak berhubungan dengan teman, keluarga, atau orang lain di luar rumah juga dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih tinggi.”
Ada juga sejumlah faktor risiko, termasuk kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan makanan yang tidak sehat, tidak melakukan aktivitas fisik secara teratur, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang seperti kokain.
Perubahan gaya hidup
Baca juga: Berenang Termasuk Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil, Bahkan Punya Sejumlah Efek Positif
Baca juga: Olahraga Bisa Bantu Atasi Vagina Kering pada Wanita Perimenopause
Mayo Clinic mengatakan, "mengetahui faktor risiko stroke Anda, mengikuti rekomendasi dokter Anda, dan menerapkan gaya hidup sehat" adalah langkah terbaik yang dapat diambil untuk mencegah stroke.
Situs kesehatan itu menambahkan, jika seseorang pernah mengalami stroke atau serangan iskemik sementara, ada beberapa tindakan yang dapat membantu mencegah stroke lain.
“Perawatan lanjutan yang Anda terima di rumah sakit dan sesudahnya juga mungkin berperan,” catatnya.
Secara umum, rekomendasi gaya hidup sehat termasuk mengendalikan tekanan darah tinggi, dan perubahan gaya hidup sehat.
Terkadang juga perlu obat-obatan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)